Ansufri Idris: Agung Mozin sudah Tak Sejalan dengan Partai Ummat

Ansufri tak masalah Agung mundur dari Partai Ummat

Jakarta, IDN Times - Agung Mozin berhenti dari posisinya sebagai Wakil Ketua Umum Partai Ummat. Ia menilai partai tersebut menerapkan dinasti politik. Menanggapi hal itu, Sekretaris Syuro Partai Ummat, Ansufri Idrus Sambo buka suara.

"Yang jelas kami dari majelis syuro menganggap Pak Agung Mozin sudah tak sejalan lagi dengan nilai-nilai perjuangan Partai Ummat. Adapun beliau mundur dari Partai Ummat, ya gak, tidak masalah," kata Sekretaris Syuro Partai Ummat, Ansufri Idrus Sambo, dihubungi terpisah, Minggu (5/9/2021).

Baca Juga: Agung Putus Komunikasi dengan Amien Rais Usai Mundur dari Partai Ummat

1. Partai Ummat 'sindir' Agung

Ansufri Idris: Agung Mozin sudah Tak Sejalan dengan Partai UmmatLoyalis Amien Rais, Agung Mozin, keluar dari Partai Ummat (Facebook.com/Agung Mozin)

Sambo mengatakan dirinya tidak mengerti dinasti politik yang dimaksud oleh Agung Mozin. Ia pun menyentil sikap Agung tersebut.

"Kalau beliau tidak setuju Mas Ridho Rahmadi sebagai ketua (Ketum Umum Partai Ummat), kenapa tidak mundur dari awal-awal saja. Kenapa baru sekarang koar-koar di media," ucapnya.

Namun demikian, Sambo enggan menuding keputusan Agung mundur dari Partai Ummat lantaran Ridho Rahmadi menjadi ketua umum.

"Tanya saja kepada beliau apa yang dimaksudnya dengan yang politik dinasti. Kami tak ingin menceritakan detail masalah beliau, karena itu adalah rahasia saudara sendiri. Tak elok menceritakan kekurangan dan kesalahan saudara sendiri," ujarnya.

2. Ini alasan sebenarnya Agung berhenti dari Partai Ummat

Ansufri Idris: Agung Mozin sudah Tak Sejalan dengan Partai UmmatKetua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Diberitakan sebelumnya, Agung Mozin mengundurkan diri dari posisinya sebagai Wakil Ketua Umum Partai Ummat. Dia pun mengaku meninggalkan Partai Ummat dengan berat hati.

Dia menjelaskan Partai Ummat didirikan untuk mengedepankan nilai-nilai Islam di Indonesia. Namun usai partai itu berdiri, Agung mengaku mendapat perlakuan kurang mengenakkan.

"Partai Ummat mengedepankan nilai-nilai Islami (tapi) justru yang saya alami adalah praktik feodalisme. Seperti perlakuan yang tidak pantas dilakukan seorang tokoh besar yang saya banggakan menurut ukuran saya, (tapi) tidak bijak ketika mendapat masukan dari anak-anaknya yang ingin terlibat penuh dalam tata kelola partai," ungkapnya.

Agung Mozin mengaku tidak diberi akses untuk berbicara di depan publik. Padahal menurutnya, hal itu penting dilakukan untuk kemajuan dan kepentingan Partai Ummat.

"Suasana di dalam partai seperti ini menurut saya sudah tidak sehat lagi dan jauh dari nilai-nilai Islami. Bahkan saya bisa katakan justru cara-cara seperti yang dilakukan adalah praktik feodal dimana memperlakukan mitra perjuangan tidak sepantasnya," dia menambahkan.

"Kekecewaan itu apa? Ternyata di dalam partai politik yang berasaskan Islam itu mempraktekkan sebuah relasi politik seperti sebuah dinasti politik saja," ucapnya.

Baca Juga: Agung Mozin Hengkang dari Partai Ummat, Kini Dirikan 'Satu Jari'

3. Ngaku sudah tak berkomunikasi dengan Amien Rais

Ansufri Idris: Agung Mozin sudah Tak Sejalan dengan Partai UmmatANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Agung Mozin lalu mengaku putus komunikasi dengan Pendiri sekaligus Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais. Padahal Agung dikenal sebagai loyalis Amien Rais sejak masih sama-sama bernaung di Partai Amanat Nasional (PAN).

"Ya saya tidak pernah berhubungan lagi (dengan Amien Rais) sejak saya keluar. Saya tidak pernah berhubungan, ya mungkin juga mereka (kader Partai Ummat) tidak nyaman dengan kepergian saya," ucap Agung Mozin.

Mengenai hal itu, Sambo mengatakan hubungan Agung dan Amien Rais masih baik. Namun dia tidak merinci sikap Amien Rais saat Agung menyatakan diri keluar dari Partai Ummat.

"Sangat baik hubungan beliau dengan Pak Amien," kata Sambo.

Baca Juga: Alasan Agung Cabut dari Partai Ummat, Komunikasi Elit Tidak Berakhlak

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya