Bukan dengan AHY, Puan Dinilai Cocok Jadi Cawapres Prabowo, Kenapa?

Demokrat dan PDIP dinilai seperti Tom and Jerry

Jakarta, IDN Times - Puan Maharani telah malang melintang dalam dunia perpolitikan Indonesia. Jabatannya saat ini pun mentereng, Ketua DPR RI. Namun demikian, Puan dinilai lebih pas untuk menjadi calon wakil presiden jika berpasangan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang.

"Ya tentu kalau dilihat simulasinya, kalau Gerindra dan PDIP berkoalisi maka ya Prabowo capres (calon presiden). Puan (sebagai) cawapres, kan begitu yang ramai," ujar pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Adi Prayitno saat dihubungi, Senin (2/8/2021).

Baca Juga: Baliho Puan Bertebaran di Banyak Tempat, untuk Pilpres 2024? 

1. Alasan Puan dinilai lebih cocok jadi cawapres dampingi Prabowo

Bukan dengan AHY, Puan Dinilai Cocok Jadi Cawapres Prabowo, Kenapa?ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Adi mengatakan, PDIP hanya 'mesra' dengan Gerindra. Dengan partai politik (parpol) lain, lanjutnya, PDIP belum terlihat ada gelagat untuk berkoalisi.

Melihat kedekatan itu, kata dia, kemungkinan besar PDIP berkoalisi dengan Gerindra pada Pilpres 2024 nanti. Untuk Partai Gerindra sendiri, sambung Adi, sudah mengusung Prabowo sebagai capres.

"Karena dari segi popularitas dan elektabilitas, Prabowo masih di atas gitu, mengungguli calon-calon yang lain. Kalau Puan kan elektabilitasnya masih rendah. Makanya baliho bertebaran di mana-mana tentu sebagai ikhtiar untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas Puan, yang sepertinya sudah melakukan kerja-kerja politik," jelasnya.

2. Dinilai mustahil Puan berpasangan dengan AHY

Bukan dengan AHY, Puan Dinilai Cocok Jadi Cawapres Prabowo, Kenapa?IDN Times/Irfan Fathurohman

Sempat muncul wacana anak dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini dipasangkan dengan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Pilpres 2024. Menurut Adi, koalisi PDIP dan Demokrat hingga membentuk pasangan Puan-AHY hampir sukar dilakukan.

Sebab, sambungnya, PDIP dan Demokrat sering 'bersitegang' sejak dulu.

"Ini kayak Tom and Jerry, Demokrat sama PDIP itu kayak Tom and Jerry, ya. Ada tembok psikologis yang sukar ditembus baik di level elite maupun akar rumput, ya," ucap dia.

"Jadi membayangkan PDIP berkoalisi dengan demokrat, menggandengkan Puan dengan AHY, ya seperti kita berharap ada air yang menetes dari batu. Bahkan sampai lebaran kuda sekalipun kayaknya gak akan terjadi ini koalisi," tutupnya.

Baca Juga: PDIP Tutup Pintu Koalisi, AHY: Saya Tak Punya Masalah dengan PDIP

3. PDIP beri penjelasan soal banyak baliho Puan di sejumlah tempat

Bukan dengan AHY, Puan Dinilai Cocok Jadi Cawapres Prabowo, Kenapa?Politikus PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.)

Sebelumnya, baliho bergambar Puan Maharani bertebaran di sejumlah titik di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya di Bogor, Jawa Barat dan di Pemalang, Jawa Tengah.

Terkait hal ini, PDIP menegaskan, baliho dan spanduk Puan Maharani bukanlah untuk kampanye Pilpres 2024.

"Tekanan narasi dalam billboard dan lain-lain, itu bukan kampanye politik, tetapi kampanye kebersamaan, persatuan dan kemanusiaan," ujar politikus PDIP Hendrawan Supratikno saat dihubungi, Senin (2/8/2021).

Hendrawan mengatakan, Puan adalah Ketua DPR RI, dan dalam baliho atau spanduk itu kapasitas Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan itu benar-benar sebagai Ketua DPR.

Dia menjelaskan, Puan adalah perempuan pertama di Indonesia yang menjadi Ketua DPR. Puan, sama seperti ibunya Megawati Soekarnoputri, yakni perempuan pertama di Indonesia yang menjadi presiden.

Menurut Hendrawan, Puan yang menjadi Ketua DPR bekerja sesuai Undang-Undang Dasar 1945. Untuk baliho Puan yang ada di sejumlah daerah, sambungnya, dipasang anggota DPR, dan juga kader atau relawan yang bersifat spontanitas.

"Yang (baliho Puan di) billboard itu (dipasang) gotong royong anggota DPR. (Baliho, spanduk) yang lain spontanitas kader dan relawan," ungkapnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya