Dicap Seperti Hitler, Yusril: Untung Saya Tak Dijuluki PKI

Yusril santai menanggapi tudingan Benny Harman

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman menyebut cara berpikir pengacara Yusril Ihza Mahendra seperti Adolf Hitler. Merespons pernyataan tersebut, Yusril santai menanggapinya. 

"Seingat saya Benny Harman mengikuti kuliah saya Filsafat Hukum dan Teori Ilmu Hukum ketika dia mahasiswa Pascasarjana UI. Peserta pascasarjana tidak mengesankan dirinya penganut faham totaliter Nationale Sosialismus atau Nazi," kata Yusril dalam keterangannya dikutip Selasa (12/10/2021).

Baca Juga: Demokrat AHY: Cara Berpikir Kubu Moeldoko-Yusril Seperti Hitler

1. Yusril santai tanggapi tudingan Benny Harman

Dicap Seperti Hitler, Yusril: Untung Saya Tak Dijuluki PKIIDN Times/Margith Juita Damanik

Yusril menjawab tudingan Benny Harman soal menempatkan negara di atas segalanya atau 'uber alles' dalam istilah Hitler. Ketua Umum PBB ini mengatakan Benny tidak memiliki pijakan intelektual dalam membuat pernyataan ini.

Yusril mengatakan sejak 2007 hingga sekarang, dirinya tidak memiliki jabatan kenegaraan apapun. Dia pun mengaku berada di luar pemerintah dan lembaga negara manapun.

Sebagai manusia manusia bebas dan merdeka, Yusril menegaskan tidak ada kepentingan apapun untuk membuat rezim senang atau tidak senang dengan rakyatnya. Yusril pun mengaku sering mengkritik pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Yusril pun menyindir balik Demokrat. "Dua minggu lalu saya dijuluki Pengacara Rp100 Milyar. Sekarang saya dijuluki lagi sebagai Nazi pengikut Hitler. Masih untung saya gak dijuluki PKI," ucapnya.

2. Yusril sentil SBY

Dicap Seperti Hitler, Yusril: Untung Saya Tak Dijuluki PKIKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di acara HUT ke-20 Partai Demokrat, Kamis (9/9/2021). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Lebih lanjut, Yusril menerangkan permohonan judicial review (JR) AD/ART Partai Demokrat ke Mahkamah Agung (MA) bukan diuji dengan kehendak penguasa, melainkan Undang-Undang (UU).

Dua UU yang dijadikan batu uji AD/ART Demokrat adalah UU No 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik dan UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dan perubahannya.

Yusril pun menyentil Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia mengatakan kedua UU itu dibuat saat SBY masih menjabat sebagai presiden.

"Sementara di DPR RI ada fraksi yang namanya Fraksi Partai Demokrat yang Benny Harman menjadi anggota dan ikut membahas serta menyetujui kedua UU itu. Apakah kedua UU yang saya jadikan batu uji adalah produk rezim pengikut Hitler?" ujar dia.

"Kalau begitu maksud Benny Harman, maka pengikut pemikiran Hitler itu adalah Presiden SBY dan DPR zaman itu termasuk Benny Harman di dalamnya," Yusril menambahkan.

Baca Juga: Uji Materi AD/ART Dinilai Tak Lazim, Demokrat Ajukan Intervensi ke MA

3. Demokrat sebut pola pikir kubu Moeldoko dan Yusril seperti Hitler

Dicap Seperti Hitler, Yusril: Untung Saya Tak Dijuluki PKIKonferensi Pers Partai Demokrat, di Kantor DPP Partai Demokrat, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus), Senin (11/10/2021). (IDN Times/Sachril Agustin)

Sebelumnya, kubu Moeldoko melayangkan permohonan JR AD/ART Partai Demokrat ke MA. Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut, cara berpikir kubu Moeldoko seperti Adolf Hitler.

"Setelah kami menyelidiki asal usul teologi yang dipakai oleh Yusril Ihza (kuasa hukum kubu Moeldoko) dalam menghadirkan permohonan AD/ART ke MA, maka diduga kuat cara pikir ini berasal dari totalitarian ala Hitler," kata Benny K Harman saat konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/10/2021).

Dalam hukum Hitler, Benny menjelaskan, sipil harus mengikuti apa yang dikehendaki negara. Cara ini, kata dia, seperti Yusril yang mencoba menguji AD/ART Demokrat ke MA.

"Dalam hal ini dengan cara pikir itu tadi, Yusril mencoba menguji apakah kehendak anggota partai politik (parpol), anggota Partai Demokrat, sejalan dengan kehendak negara. Jadi etatisme, semua yang dilakukan oleh rakyat harus diuji apakah negara senang atau tidak senang. Ini yang mau dilakukan Yusril," kata Benny.

Baca Juga: Yusril Sebut Jeruk Makan Jeruk, Hamdan Zoelva: Jangan yang Asem

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya