DPR Kesal Karena Panglima TNI-Menhan Absen dalam Rapat Anggaran

Preseden untuk pertama kalinya

Jakarta, IDN Times - Komisi I DPR menggelar rapat kerja (raker) dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Namun, kehadiran dua pejabat negara itu diwakili oleh stafnya. 

Dalam raker ini, Hadi diwakilkan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) Letjen Joni Supriyanto. Sementara Prabowo, mengutus Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Herindra. Rapat ini sendiri dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I Abdul Kharis Almasyahri.

Rapat ini membahas penyesuaian anggaran 2022 TNI dan Kemenhan. 

1. Fraksi PDIP tegaskan Hadi harus datang di rapat ini

DPR Kesal Karena Panglima TNI-Menhan Absen dalam Rapat AnggaranAnggota Komisi I Fraksi PDI Perjuangan TB Hasanuddin saat rapat kerja dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menteri Pertahanan Prabowo, Kamis (23/9/2021). (youtube.com/Komisi I DPR RI Channel)

Anggota Komisi I fraksi PDIP, TB Hasanuddin, menyoroti surat dari Panglima TNI yang mengutus Letjen Joni. TB Hasanuddin mengatakan, rapat kali ini untuk menetapkan anggaran pertahanan, namun Hadi malah menunjuk orang untuk menggantikannya.  

"Dengan segala hormat, sebetulnya surat Panglima ini perlu dikoreksi. Untuk urusan-urusan anggaran, saya ulangi lagi, anggaran dan final membuat keputusan dalam bentuk transkrip kesimpulan Komisi I dengan pemerintah, artinya ini keputusan negara, Panglima TNI tidak bisa asal menunjuk saja," kata Hasanuddin dalam rapat, di YouTube Komisi I DPR RI Channel, Kamis (23/9).

"Saya senang bisa ketemu Pak Joni lah begitu, tapi bukan dalam kewenangannya memutuskan misalnya," dia menambahkan.

TB Hasanuddin mengatakan, rapat kali ini adalah yang terakhir untuk membuat draft anggaran sebelum dilaporkan ke Banggar DPR. Rapat hari ini juga, sambungnya, merupakan yang terakhir karena akan dibuat kesimpulan. Menurutnya, rapat ini harus dihadiri langsung oleh Hadi Tjahjanto.

Baca Juga: Hadapi Banyak Ancaman di Laut, Analis Usul Panglima TNI dari Matra AL

2. Komisi I sebut kejadian ini pertama kali terjadi

DPR Kesal Karena Panglima TNI-Menhan Absen dalam Rapat AnggaranAnggota Komisi I Fraksi Demokrat Syarief Hasan saat rapat kerja dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menteri Pertahanan Prabowo, Kamis (23/9/2021). (youtube.com/Komisi I DPR RI Channel)

Protes juga datang dari anggota Komisi I Fraksi Demokrat Syarief Hasan. Syarief mengatakan rapat pengambilan keputusan masalah anggaran pertahanan yang tak dihadiri oleh Menhan dan Panglima baru pertama kali terjadi.

Dia pun setuju rapat ini ditunda terlebih dahulu sampai Hadi dan Prabowo datang.

"Saya melihat bahwa ini preseden yang pertama terjadi, sementara yang dibahas di Komisi I adalah salah satu sangat strategis untuk kepentingan bangsa dan negara," ujar Syarief.

Baca Juga: Nama Menhan Prabowo Subianto Disebut di Sidang Ekspor Benur

3. Rapat diskors dan dilanjutkan secara tertutup

DPR Kesal Karena Panglima TNI-Menhan Absen dalam Rapat AnggaranIDN Times/Kevin Handoko

Beberapa anggota komisi I DPR lainnya melakukan interupsi. Ada yang menanyakan ketidakhadiran Kepala Staf dari tiga matra. Lainnya, ingin agar rapat diskors.

Dalam kesempatan itu, Wamenhan Herindra bicara soal kehadiran Asrena dari masing-masing matra. Merujuk undangan, Herindra mengatakan kehadiran Asrena sesuai undangan rapat dari Komisi I DPR.

"Sesuai dengan undangan yang dikirim ke kami di sini yang diundang Menhan, Panglima TNI, kemudian tidak diundang Kepala Staf. Di sini hanya menyampaikan Panglima TNI hanya mengikutkan Asrena Kasad, Asrena Kasau, dan Asrena Kasal. Jadi di sini Kepala Staf tidak diundang," ujar Herindra.

Rapat pun diskor hingga pukul 11.30 WIB. Namun, rapat baru dibuka kembali pukul 11.54 WIB dan berlangsung tertutup. Prabowo dan Hadi tak hadir mengikuti rapat.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya