DPR Pertanyakan Keberadaan 12 Juta Vaksin COVID yang Belum Terpakai 

DPR minta pemerintah lebih transparan soal stok vaksin 

Jakarta, IDN Times - Pimpinan Komisi VI DPR RI meminta pemerintah transparan mengenai stok vaksin COVID-19 yang ada saat ini, mengingat sejumlah daerah mengaku kehabisan stok vaksin. 

Pernyataan ini sekaligus merespons Kementerian BUMN yang menyebut ada sekitar 12 juta vaksin yang belum terpakai. 

"Jadi, sebenarnya barang itu ada di mana? Ada di daerah mana? Ada berapa banyak di daerah itu. Jadi jangan hanya menyebut di daerah, karena Indonesia ada ratusan daerah," ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR fraksi NasDem Martin, dalam keterangannya dikutip Senin (2/8/2021).

Baca Juga: Stafsus Menteri BUMN Erick Thohir: 12 Juta Vaksin Belum Disuntikkan

1. Martin sebut banyak daerah yang meminta vaksin ke pemerintah pusat

DPR Pertanyakan Keberadaan 12 Juta Vaksin COVID yang Belum Terpakai ilustrasi vaksin AstraZeneca (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Martin mengatakan dirinya telah melakukan pengecekan vaksin ke daerah-daerah. Dia mengaku bertanya ke daerah pemilihan (dapil)-nya.

"Dari kabupaten yang saya sudah cek lewat Fraksi NasDem di Samosir, Toba, Nias sebagai contoh, tapi faktanya mereka justru meminta stok vaksin dikirim dari pusat. Ini jadi bertolak belakang?" kata Martin.

Dia pun kembali mengingatkan agar pemerintah lebih transparan mengenai vaksin COVID-19. "Jangan sampai Pemerintah pusat ingin menggalakkan percepatan vaksinasi tetapi ketika masyarakat sudah mau divaksin, eh vaksinnya malah tidak ada atau tidak sampai ke daerah," tambahnya.

2. Kementerian BUMN sebut ada sekitar 12 juta vaksin belum disuntikkan

DPR Pertanyakan Keberadaan 12 Juta Vaksin COVID yang Belum Terpakai Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Sebelumnya, Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga mengatakan, ada 12 juta vaksin yang belum dipakai di berbagai daerah di Indonesia dari 77 juta vaksin yang telah didistribusikan. Sehingga sampai saat ini ada 65 juta vaksin yang sudah terpakai.

"Ini 12 juta vaksin yang belum terpakai, belum disuntikkan. Karena kita kirim setiap hari, ada yang 100 ribu, 50 ribu ke berbagai provinsi. Dari provinsi ke kabupaten/kota dan seterusnya. Jadi ada prosesnya," kata Arya kepada IDN Times, Kamis (29/7/2021).

Baca Juga: Indonesia Terima 3,5 Juta Vaksin Moderna Hari Ini

3. Dinilai wajar karena vaksin terus didistribusikan, yang bahaya jika tak ada vaksin lagi

DPR Pertanyakan Keberadaan 12 Juta Vaksin COVID yang Belum Terpakai Ilustrasi vaksin atau jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Namun, Arya menganggap masalah 12 juta vaksin yang belum disuntikkan ini wajar karena pemerintah terus mengirim vaksin setiap hari ke 514 kabupaten/kota di Indonesia. Ia mengatakan, justru akan bahaya jika tidak ada lagi vaksin untuk disuntikkan.

"Antara yang belum disuntikkan sama yang sudah disuntikkan itu bedanya nol, itu yang bahaya karena artinya gak ada barang masuk. Jadi ini vaksinnya terjaga, tetap akan ada teriakan kurang karena pengiriman terus menerus. Yang bahaya kalau vaksinnya nol. Misal vaksin ada 75, yang belum disuntikkan nol, itu bahaya," kata Arya.

Baca Juga: Wacana Wajib Vaksin di Jakarta, Anies: Kalau Belum Jangan Pergi-Pergi!

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya