Duh! Ambulans Terjebak Macet di Pos Penyekatan Lenteng Agung

Ambulans tertahan macet saat penyekatan di DKI Jakarta

Jakarta, IDN Times - Petugas gabungan melakukan penyekatan dalam rangka PPKM Darurat di flyover Tapal Kuda, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (5/7/2021). Ambulans pun ikut tertahan karena kemacetan yang terjadi.

Pantauan IDN Times, satu ambulans melintas di Jalan Lenteng Agung Raya dari arah Depok menuju Jakarta, sekitar pukul 12.20 WIB. Sirine ambulans ini dibunyikan.

Saat dilihat, sopir ambulans ini memakai pakaian APD. Di kursi belakang, ada seorang wanita. Belum diketahui tujuan ambulans ini ke mana.

Polisi dan TNI pun langsung sigap dan meminta pengendara untuk memberi jalan ke ambulans tersebut.

"Woi minggir!" teriak anggota polisi ke pengendara mobil dan motor yang menghalangi laju ambulans itu. Mobil dan motor yang menghalangi jalan kendaraan ambulans itu diminta petugas untuk minggir terlebih dahulu.

Sambil membunyikan sirene, ambulans ini sesekali menyalakan klakson. Usai diberi jalan, ambulans ini melaju naik ke flyover Tapal Kuda Lenteng Agung untuk putar balik.

Baca Juga: [FOTO] Pos Penyekatan PPKM Darurat Lenteng Agung Dijaga Barracuda

1. Pengendara nilai penyekatan tak efektif

Duh! Ambulans Terjebak Macet di Pos Penyekatan Lenteng Agung

Pengendara baik mobil, motor dan mini bus masih diputar balik melewati flyover. Petugas akan memberi akses menuju Jakarta bila ada pengendara memberikan penjelasan kepentingan mendesak atau memenuhi ketentuan.

Dua kendaraan taktis panser anoa dan satu barakuda disiagakan. Selain itu, ada satu mobil damkar di samping flyover. Kendaraan damkar ini sesekali menyemprotkan disinfektan ke arah flyover Tapal Kuda.

Namun, arus lalu lintas di Jalan Lenteng Agung Raya arah Depok menuju Jakarta macet. Kemacetan dari sekitar Universitas Pancasila sampai titik penyekatan di flyover Tapal Kuda.

"Menurut saya sih gak efektif ya (penyekatan ini). Alasannya kan, ya saya tinggal di Depok, saya bukan pekerja bulanan, saya (digaji) harian atau panggilan ya kan, saya kerja baru dibayar. Kalau begini saya repot. Pendapat saya harian," ujar pengendara motor, Roni Sunaryo (47) kepada IDN Times.

Roni mengaku kerja sebagai teknisi. Hari ini, dia ingin pergi ke kawasan Jakarta untuk bekerja karena ada panggilan.

"Kalau penyekatan begini gimana kerjanya untuk menghidupi keluarga. Pendapatan saya buat ke depannya itu loh pikirin. Jadi pemerintah harusnya tahu, pendapatan buat orang-orang yang harian seperti apa. Itu aja. Mau disekat, mau disuruh di rumah terus-menerus gak masalah, yang penting dipikirkan tuh, kalau gak keluar gimana perut warganya," tambahnya.

Baca Juga: 8 Potret Terkini Situasi Penyekatan Lenteng Agung, Dijaga Panser Anoa

2. Terjebak macet satu jam

Duh! Ambulans Terjebak Macet di Pos Penyekatan Lenteng AgungSuasana penyekatan PPKM Darurat di Lenteng Agung pada Senin (5/7/2021). (IDN Times/Sachril Agustin Berutu)

Pengendara motor lain, Eko Nurdiansyah (27), mengaku terjebak macet selama satu jam. Saat ditemui, Eko sedang berdiri di pinggir jalan untuk melihat kondisi penyekatan.

"Menurut saya sih (penyekatan ini) terlalu berlebihan. Ini kerumunan juga, macet-macet juga," ucap Eko.

Eko mengatakan dirinya tinggal di Depok dan ingin ke Thamrin, Jakarta Pusat, untuk bekerja. Dia pun menjelaskan dirinya tertahan macet dari sekitar Universitas Pancasila sampai titik penyekatan.

"Ya lumayan (lama kena macet), hampir satu jam," lanjutnya.

Eko tidak tahu bagaimana caranya pergi ke kantor. Dia mengatakan kantornya menerapkan work from home (WFH), namun tidak 100 persen. Karena Eko tidak kebagian untuk WFH, dirinya pun terpaksa ke Jakarta.

"(Saya ke Jakarta) tetap, paling cari jalan-jalan lain," tambah Eko.

3. Penyekatan dinilai picu kerumunan

Duh! Ambulans Terjebak Macet di Pos Penyekatan Lenteng AgungSuasana penyekatan PPKM Darurat di Lenteng Agung pada Senin (5/7/2021). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Pengendara lain, Asep Saifudin (39), menilai penyekatan ini mengundang kerumunan. Sebab, kemacetan terjadi.

Asep mengaku terjebak macet selama 30 menit. Warga Bojonggede, Bogor, ini mengatakan sulit pergi ke Jakarta untuk bekerja dari penyekatan ini.

"Kalau kayak gini kan numpuk, sama aja bohong kan. Di minta untuk PPKM ini harusnya biarin aja, namanya ada aktivitas. Kecuali diliburin, kita kan masih kerja," jelas Asep.

"Kalau bisa jangan tiap harilah (penyekatan ini). Tiap hari repot juga. Saya paling cari jalan lain terpaksa (untuk ke kantor), tapi paling agak telat," ucap Asep.

Baca Juga: Penyekatan PPKM Darurat, Pengendara: Macet Satu jam, Picu Kerumunan!

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya