Fadli Zon Koreksi Kata-Kata 'Kebhinnekaan' di Baliho Puan Maharani

Fadli Zon bawa-bawa KBBI

Jakarta, IDN Times - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon mengkritisi kata-kata di baliho atau billboard Ketua DPR RI Puan Maharani, yang belakangan banyak terpampang di pinggir jalan sejumlah daerah.

Koreksi Fadli ini ada cuitan akun Twitter-nya, @fadlizon. Awalnya, Dia mengingatkan agar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

"Mari gunakan bahasa Indonesia yg baik dan benar, apalagi dlm bentuk baliho besar yg terpampang ke seantero negeri," tulis Fadli di akun Twitter-nya, dikutip Senin (2/8/2021).

Baca Juga: Puan Rajin Pasang Baliho, PDIP: Itu Alat Peraga Sampaikan Pesan Prokes

1. Fadli Zon sebut-sebut KBBI

Fadli Zon Koreksi Kata-Kata 'Kebhinnekaan' di Baliho Puan MaharaniCapture cuitan Fadli Zon di akun Twitter-nya, @fadlizon (Senin, 2/8/2021)

Fadli Zon mempermasalahkan kata-kata "kebhinekaan". Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Fadli mengatakan kata yang benar adalah "Kebinekaan", atau bukan "Kebhinekaan".

"Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yg benar itu 'kebinekaan' bukan 'kebhinnekaan'. Tapi kelihatannya semua baliho sdh dipajang. Sekedar koreksi," kicaunya.

Sekadar informasi, baliho berwajah Puan Maharani belakangan ini banyak terpasang di sejumlah daerah. Di antaranya di Surabaya, Jawa Timur; Bogor, Jawa Barat; dan di Pemalang, Jawa Tengah.

Kata-kata di baliho Puan di antaranya adalah "Kepak Sayap Kebhinnekaan".

2. PDIP sebut baliho Puan di sejumlah daerah bukan untuk kampanye

Fadli Zon Koreksi Kata-Kata 'Kebhinnekaan' di Baliho Puan MaharaniIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menanggapi hal ini, PDIP menegaskan, baliho dan spanduk Puan Maharani bukanlah untuk kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Tekanan narasi dalam billboard dan lain-lain, itu bukan kampanye politik, tetapi kampanye kebersamaan, persatuan dan kemanusiaan," ujar politikus PDIP Hendrawan Supratikno saat dihubungi, Senin (2/8/2021).

Hendrawan mengatakan, Puan adalah Ketua DPR RI, dan dalam baliho atau billboard itu kapasitas Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan itu benar-benar sebagai Ketua DPR.

Dia menjelaskan, Puan adalah perempuan pertama di Indonesia yang menjadi Ketua DPR. Puan, sama seperti ibunya, Megawati Soekarnoputri, yakni perempuan pertama di Indonesia yang menjadi presiden.

"Billboard, baliho, spanduk, dan sebagainya itu dalam kapasitas sebagai Ketua DPR," ujar Hendrawan.

Baca Juga: Baliho Puan Bertebaran di Banyak Tempat, untuk Pilpres 2024? 

3. Baliho Puan dipasang spontanitas oleh kader dan relawan PDIP

Fadli Zon Koreksi Kata-Kata 'Kebhinnekaan' di Baliho Puan MaharaniPolitikus PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.)

Menurut Hendrawan, Puan yang menjadi Ketua DPR bekerja sesuai Undang-Undang Dasar 1945. Untuk baliho Puan yang ada di sejumlah daerah, kata dia, dipasang anggota DPR dan juga kader atau relawan yang bersifat spontanitas.

"Yang billboard itu (dipasang) gotong royong anggota DPR. Yang lain spontanitas kader dan relawan," kata dia.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya