Golkar: Airlangga Minta Tak Bicara Pilpres, Tapi Kader Tetap Jalan

Keputusan Munas Golkar mencalonkan Airlangga di Pilpres 2024

Jakarta, IDN Times - Politikus Partai Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena menyebut Airlangga Hartarto telah resmi diusung menjadi calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar pada 2019 lalu.

"Kami itu memutuskan Pak Airlangga sebagai calon presiden itu di Munas kami (Golkar) tahun 2019 kemarin. Itu di era belum ada pandemik ya," ujar Melkiades, di acara Polemik MNC Trijaya "Pandemi dan Konstelasi Politik 2024, di YouTube MNC Trijaya, Sabtu (14/8/2021).

1. Airlangga minta kadernya tak bicara capres dan pilpres dahulu karena ingin fokus tangani COVID-19

Golkar: Airlangga Minta Tak Bicara Pilpres, Tapi Kader Tetap JalanIDN Times/Fitria Madia

Namun, setelah Munas Golkar di tahun 2019 tersebut, pandemik COVID-19 melanda Indonesia, sehingga Ketua Umum Partai Golkar yang menjabat sebagai Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) itu disibukkan dengan masalah penanganan virus corona.

"Nah kami juga justru ditahan oleh Pak Airlangga sendiri. Itu Pak Airlangga justru malah meminta agar jangan dulu bicara capres karena beliau lagi konsentrasi urusan penanganan pandemik COVID-19," ungkapnya.

Baca Juga: Karena 2 Hal Ini, Jokowi Akan Dukung Airlangga di Pilpres 2024?

2. Meski ditahan, kader Golkar tetap mensosialisasikan Airlangga sebagai capres 2024

Golkar: Airlangga Minta Tak Bicara Pilpres, Tapi Kader Tetap JalanAnggota Komisi IX, Melkiades Laka Lena dari Fraksi Partai Golkar. (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)

Menurut Melkiades, permintaan Airlangga ini tidak bisa kader Golkar lakukan. Sebab, sudah ada keputusan Munas yang berisi mengusung Airlangga sebagai capres 2024.

"Nah tiba-tiba setelah kami putuskan itu, ada pandemik. Tapi kan keputusan kami tidak boleh berubah kan, kemudian kami juga sudah memutuskan juga dalam rapat-rapat di tingkatan partai untuk segera memperkenalkan Ketua Umum, Pak Airlangga Hartarto kepada masyarakat," ucap dia.

"Tapi karena ini keputusan partai harus kami jalankan, apalagi tentu waktu terus berjalan, akhirnya itu menjadi keputusan bersama, yang akhirnya semua warga Partai Golkar bekerja dengan caranya, untuk memperkenalkan Ketua Umum yang sudah diputuskan di tahun 2019 sebagai capres," Melkiades menambahkan.

Politisi Golkar ini menjelaskan kader Golkar di berbagai daerah melakukan caranya sendiri untuk mengenalkan Airlangga kepada masyarakat. Salah satunya, dengan pemasangan baliho berwajah Airlangga di sejumlah titik di beberapa daerah.

Untuk Airlangga sendiri, kata dia, fokus menangani COVID-19 dan tidak pernah membicarakan soal capres-cawapres serta Pilpres 2024.

"Jadi jangan seolah-olah dilihat soal baliho saja, banyak cara salah satunya baliho. Tapi kan kerja politik, bantuan kemanusiaan, selalu berjalan," ujar Melkiades.

Baca Juga: Baliho Tak Mampu Kerek Elektabilitas Puan-Airlangga, Keok oleh Ganjar

3. Kampanye baliho ganggu pekerjaan Puan-Airlangga?

Golkar: Airlangga Minta Tak Bicara Pilpres, Tapi Kader Tetap JalanBaliho Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di Ciputat, Tangerang Selatan. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Diketahui, sejumlah baliho berwajah Ketua DPR RI Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar banyak terbentang di sejumlah titik. Kampanye dengan pemasangan baliho ini dinilai tidak akan mengganggu pekerjaan mereka semua.

"Baliho itu kan gambar. Itu artinya apa? Baliho itu cuma sekadar baliho, ada yang orang pasangin sebagai modal sosialisasi," ujar pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, saat dihubungi, Kamis (5/8/2021).

Adi menjelaskan, Puan belakangan ini sering tampil dan mengkritik pemerintah tentang kebijakan penanganan pandemik COVID-19. Kendati, menurutnya, Ketua DPP PDIP itu tetap bekerja seperti biasa sebagai ketua DPR RI.

"Itu pasti ada tim yang bekerja, yang tidak membutuhkan Puan itu road show ke mana-mana. Itu artinya posisinya sebagai ketua DPR tetap aman, tetap proposional dan tanggung jawabnya pasti ter-cover dengan baik," kata dia.

Begitu juga dengan Airlangga. Adi mengatakan Airlangga hanya berbicara tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), recovery dan pertumbuhan ekonomi. Airlangga pun dinilainya masih bekerja dengan proposional sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

"Tidak pernah bicara, misalnya isu-isu partai politik yang spesifik. Tapi tentu Puan atau pun Airlangga saya kira punya tanggung jawabnya sebagai Ketua DPR dan Menko, gak ada masalah," tambahnya.

Namun, Adi menambahkan, pemasangan baliho berwajah kandidat capres itu dilakukan jauh sebelum Pilpres 2024. Sebab, dia memperkirakan ada tumpang-tindih bila mendekati Pemilu 2024.

Baca Juga: PKB soal Baliho: Inisiatif Kader, Semua Desak Cak Imin Maju Pilpres

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya