Hinca Mau Eks Pegawai KPK Gabung Demokrat, Daripada Buat Parpol Baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Salah satu eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang gagal dalam tes wawasan kebangsaan (TWK), mengaku ingin mendirikan partai politik (parpol). Demokrat lebih menyarankan agar eks pegawai KPK itu bergabung dengan partai yang sudah ada.
"Pertama, tentu kalau dia mendirikan parpol baru saya sangat welcome. Tetapi karpet biru (Partai Demokrat) jauh lebih cepat untuk menjemput dia dimana pun," ujar Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat, Hinca IP Panjaitan, di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Jakarta Selatan, Kamis (14/10/2021).
Baca Juga: Nasib Eks Pegawai KPK Usai Dipecat: Jadi Pedagang Nasgor hingga Petani
1. Hinca sindir kubu Moeldoko
Menjelang Pemilu 2024, Hinca mengatakan banyak parpol baru yang bermunculan. Dia menyampaikan, Demokrat menyambut baik keinginan orang-orang yang ingin membentuk sebuah parpol.
Dia mengapresiasi eks pegawai KPK bila memang benar-benar ingin membentuk parpol. Hinca pun menyindir kubu Moeldoko, atau Partai Demokrat hasil kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara yang tak ingin membentuk parpol.
"Selamat datang teman-teman, ini lah cara yang terbaik berdemokrasi. Kau bikin partai, kau pimpin, bertarung kita. Jangan kayak tetangga sebelah itu tak bikinnya dia malah mau ambil (Partai Demokrat)," ucap Hinca.
2. Eks pegawai KPK ngaku ingin buat parpol
Sebelumnya, eks pegawai KPK yang gagal dalam TWK dalam rangka alih status menjadi ASN, Rasamala Aritonang, mengungkapkan niatnya membuat partai politik. Menurutnya, partai politik merupakan kendaraan strategis untuk membuat perubahan dengan dampak yang besar.
"Benar. Kepikiran sih kalau mau bikin perubahan yang punya impact besar kan partai politik adalah salah satu kendaraan strategis dalam sistem demokrasi," ujarnya pada Rabu (13/10/2021).
3. Rasamala masih minta masukan dari rekan dan tokoh nasional
Menurutnya, saat ini masih ada peluang besar untuk membangun partai politik yang bersih, berintegritas, dan akuntabel. Sebab, menurutnya banyak publik yang mengkritik partai politik saat ini.
"Saya sih sedang diskusikan dengan beberapa kawan yg punya gagasan sejalan, tapi kita lihat dulu yah, termasuk kemungkinan untuk minta masukan dan pandangan dari tokoh-tokoh bangsa," ujarnya.