Ketum PAN Usulkan Soetrisno Bachir Jadi Menteri Jokowi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum (Ketum) PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengaku mengusulkan nama Ketua Dewan Kehormatan PAN Soetrisno Bachir ke Presiden Joko "Jokowi" Widodo sebagai menteri. Usulan ini disampaikan usai PAN kembali bergabung ke koalisi pemerintah.
"Sekali lagi, memang, ini di luar kebiasaan ya. Kita tidak menyodorkan, tidak anu, memang pernah satu pertemuan, saya menyampaikan karena ada dewan kehormatan Partai Amanat Nasional namanya Mas Tris (Soetrisno Bachir) itu, itu dulu tim sukses Pak Jokowi (saat Pilpres 2019)," ujar Zulhas di YouTube Karni Ilyas Club, dikutip Selasa (14/9/2021).
Isu reshuffle menteri kabinet Indonesia Maju memang kembali menggema usai PAN bergabung. Meski sudah mengusulkan nama, Zulhas mengaku keputusan ada di tangan Jokowi.
"Kalau memungkinkan saya memang nitip itu, apa saja. Mas Tris sebagai tim sukses Pak Jokowi pada waktu itu untuk bisa kembali diperankan, apa pun terserah pemerintah," kata Zulhas.
1. Zulhas sebut reshuffle merupakan hak prerogatif Jokowi
Zulhas mengungkapkan memang belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai kursi menteri di internal PAN. Ia pun tak menjawab ketika ditanya PAN menginginkan kursi menteri apa di pemerintahan Jokowi.
Dia menegaskan reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Jokowi.
"Karena kami menyadari hal itu sepenuhnya hak prerogatif presiden dan yang paling penting bagi kita adalah pikiran-pikiran kita ini bisa, bisa apa namanya, mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah, itu yang penting," ucapnya.
Baca Juga: Zulkifli: PAN Siap Jembatani Pemerintahan Jokowi dengan Islam
2. Reshuffle dinilai bakal terjadi usai PAN gabung koalisi
Editor’s picks
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menilai reshuffle akan dilakukan usai PAN gabung ke koalisi. Sebab, menurutnya tidak ada mitra koalisi yang tidak mendapat jatah kursi menteri.
"Iya betul pasti akan ada reshuffle. Kalau PAN betul diajak dalam koalisi, ya pasti akan ada reshuffle. Karena tidak ada namanya mitra koalisi itu kalau gak jadi menteri. Jadi ukuran mitra koalisi harus jadi menteri," ujar Adi saat dihubungi, Kamis (26/8/2021).
Menurut Adi, istilah sahabat baru yang disematkan kepada PAN merupakan sebuah sinyal.
"Kalau lihat sinyal dan tanda-tandanya, kaki PAN sudah di Istana. Pernyataan Sekjen NasDem (Johnny G Plate) yang mengatakan selamat datang PAN sebagai teman koalisi baru kan, itu menegaskan PAN sudah menjadi bagian dari mitra pemerintah saat ini. Tinggal diformalkan misalnya. Diformalkan, diresmikan, dan diumumkan," ucapnya.
3. Ini prediksi kursi menteri yang akan didapat PAN
Adi mengaku sulit menduga jatah menteri apa yang akan diberikan kepada PAN. Sejauh ini, ia hanya bisa meyakini bila PAN akan memperoleh kursi dalam kabinet.
"PAN ini pernah di (Menko) PMK, pernah di Menhub (Menteri Perhubungan) ya, ya di situ sepertinya pos kementerian yang selalu dikaitkan dengan PAN. Karena dari dulu kader-kader PAN ada di situ," tambah Adi.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, juga menduga PAN akan mendapat kursi Menhub. Jika tidak, opsi lainnya adalah PAN memperoleh kursi Menteri Koperasi dan UKM, Menteri BUMN, Mendikbudristek, atau Menteri Kesehatan.
"Kemungkinan yang akan dikorbankan (untuk PAN) adalah kursi (menteri) yang diisi oleh para profesional," kata Hendri.
Baca Juga: Pengamat: Jika Reshuffle, Bukan untuk Perbaiki Kinerja Tapi Buat PAN