Megawati: Apakah Ada Aturan PDIP Tidak Boleh Menang Pemilu Terus? 

Megawati sebut PDIP dipercaya rakyat

Jakarta, IDN Times - Partai PDI Perjuangan (PDIP) sudah dua kali memenangkan pemilihan umum (Pemilu), yakni pada 2014 dan 2019. PDIP juga bisa menjadikan Joko "Jokowi" Widodo sebagai Presiden Indonesia selama dua periode. 

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengatakan bahwa partainya bisa memenangkan pemilu dua kali berturut-turut karena dipercaya rakyat.

"PDIP itu mudah-mudahan merupakan sebuah partai yang alhamdulillah sekarang dipercaya oleh rakyat, sudah dua kali untuk menimba kemenangan," ujar Megawati di acara Peresmian dan Penandatanganan Prasasti Taman UMKM Bung Karno dan 16 Kantor Partai PDI Perjuangan, di YouTube PDI Perjuangan, Kamis (28/10/2021).

Baca Juga: Sekjen PDIP Sebut Ada Pihak Ingin Belah Partai, Tak Sabar soal Capres

1. Megawati tegaskan tak ada larangan untuk PDIP agar tidak menang pemilu terus

Megawati: Apakah Ada Aturan PDIP Tidak Boleh Menang Pemilu Terus? Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri di acara Peresmian dan Penandatanganan Prasasti Taman UMKM Bung Karno dan 16 Kantor Partai PDI Perjuangan pada Kamis (28/10/2021). (youtube.com/PDI Perjuangan)

Megawati menambahkan, PDIP harus bersama rakyat sepanjang Negara Kesatuan Republik Indonesia berdiri. Dia mengatakan, PDIP adalah partai nasionalis yang menerapkan ajaran Presiden ke-1, Sukarno atau Bung Karno.

Di hadapan kadernya, Megawati menegaskan PDIP boleh untuk terus menenangkan Pemilu.

"Dan dengan demikian, saya selalu mengatakan, apakah ada aturan bahwa kita tidak boleh menang terus? Gak ada (aturan itu), boleh (menang terus) maksud saya. Gak ada yang menghalangi karena yang harus dicari itu adalah presidennya yang boleh dua kali," kata Megawati.

"Tapi kalau partainya mau menang terus, gak ada aturan, gak boleh (dihalangi)," ujar Megawati kembali menegaskan.

2. Sekjen PDIP sebut ada pihak ingin belah partai, tak sabar soal capres

Megawati: Apakah Ada Aturan PDIP Tidak Boleh Menang Pemilu Terus? Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Sebelumnya, tensi politik Indonesia sudah memanas meski pemilihan presiden masih beberapa tahun lagi. Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut ada pihak yang ingin membelah partainya.

"Sepertinya ada yang ingin membelah partai, tidak sabar berkaitan dengan capres-cawapres," kata Hasto, dalam keterangannya, Rabu (27/10/2021).

Namun, Hasto tak menyebutkan siapa pihak yang dimaksud.

Hasto menjelaskan, pihaknya menyadari ada yang berusaha memanfaatkan isu sekitar pemilu 2024, terutama menyangkut capres-cawapres untuk merusak tatanan di internal partai. Pihak-pihak tersebut, sambungnya, tidak sabar memastikan kandidat yang akan diusung PDIP di pemilu 2024 nanti.

"PDIP melihat pihak-pihak demikian sama saja berarti tidak memiliki etika dan ingin melangkahi kewenangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri," ucapnya.

Baca Juga: Elite PDIP dan PKP Bertemu di Jakarta Pusat, Bahas Apa?

3. PDIP tak terburu-buru mengumumkan capres yang diusungnya

Megawati: Apakah Ada Aturan PDIP Tidak Boleh Menang Pemilu Terus? IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Karena jadwal penyelenggaraan pemilu 2024 belum diputuskan, kata Hasto, PDIP tidak ingin terburu-buru mengumumkan siapa tokoh yang bakalan mereka usung. 

"Dalam capres-cawapres sepertinya kan, seperti itu. Wasitnya saja, KPU, belum menyusun tahapan pemilu, eh, sudah ada yang mendorong dimasukkan ke gawang," kata Hasto.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya