Mencari Restu Jokowi untuk Pilpres 2024, Seberapa Penting?

Disebutkan presiden yang sedang berkuasa masih powerfull

Jakarta, IDN Times - Indonesia akan menyelenggarakan Pemilu di 2024 nanti. Sebagian tokoh politik tampak mendekati Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk mendapatkan restunya.

Sebenarnya, apakah restu Jokowi kuat untuk memenangkan Pilpres 2024? Padahal dulu pernah ada yang menyebut Jokowi 'boneka' Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Ya Jokowi kan punya pendukung banyak, pertama. Terus kemudian relawan Jokowi juga lumayan masih aktif karena kan diaktifkan terus oleh Presiden. Minimal 2 hal itu yang membuat restu Jokowi menjadi matters gitu," ujar pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio, saat dihubungi, Rabu (25/8/2021).

Baca Juga: Bertemu Elite Gerindra, Sekjen PDIP Beberkan Kecurangan Pemilu 2009

1. Bila paslon dapat restu, Jokowi bisa bicara dengan PDIP dan Golkar

Mencari Restu Jokowi untuk Pilpres 2024, Seberapa Penting?ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Dia menambahkan, pasangan calon (paslon) yang mendapatkan restu Jokowi akan lebih mudah mendapatkan dukungan dari PDIP atau Golkar. Sebab, lanjutnya, Jokowi dekat dengan Megawati dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

"Dan Pak Jokowi kan akan lebih mudah bicara dengan Ibu Mega juga, dan dia mudah juga bicara dengan Golkar, karena kan Pak Airlangga dekat sama Pak Jokowi. Jadi mau tidak mau, matters," dia menambahkan.

Terkait ada yang pernah menyebut Jokowi sebagai 'boneka politik', Hendri mengatakan, ucapan itu hanya omongan politik semata.

2. Bila dapat restu Jokowi, paslon dinilai bisa memenangkan Pilpres 2024

Mencari Restu Jokowi untuk Pilpres 2024, Seberapa Penting?Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Senada dengan Hendri, pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin mengatakan, restu Jokowi penting. Sebab dengan mendapatkan restu Jokowi, paslon akan mendapatkan kemudahan untuk memenangkan Pilpres 2024.

"Restu Jokowi itu masih penting dan bisa saja menentukan. Karena ketika Pilpres nanti Jokowi masih jadi presiden. Artinya masih berkuasa, masih bisa perintah pendukungnya, birokrasi, Kepolisian, TNI, Kejaksaan, dan lain-lain (untuk mendukung paslon). Punya sumber pendanaan juga dari APBN," kata Ujang.

"Seorang presiden yang sedang menjabat itu masih powerfull. Punya kekuatan untuk bisa menangkan capres dan cawapres tertentu," Ujang menambahkan.

Lalu, apa kata Ujang soal Jokowi pernah disebut boneka Megawati? Ujang mengatakan, sebutan 'boneka' itu hanyalah serangan politik semata untuk menjatuhkan Jokowi.

"Ketika jadi presiden, Jokowi bukanlah boneka Megawati. Itu serangan dari lawan politik pada Jokowi untuk menjatuhkan citra Jokowi. Ketika sudah jadi presiden, Jokowi jalan sendiri," ucap Ujang.

Baca Juga: Momen Jokowi-Prabowo dan Sekjen PDIP-Gerindra Bertemu, Settingan?

3. Momen-momen yang diduga untuk mencari restu Jokowi

Mencari Restu Jokowi untuk Pilpres 2024, Seberapa Penting?ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Pada Sabtu, 14 Agustus lalu, Airlangga menyerahkan bantuan penanganan pandemik COVID-19 ke warga Solo, Jawa Tengah. Poster bantuan yang terdapat gambar Airlangga itu diberikan kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Diketahui, Airlangga bukan komandan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) wilayah Jawa-Bali. Komentar itu disampaikan epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono.

"Komandan PPKM luar Jawa-Bali malah mengurusi pandemik di Kota Solo, Jawa Tengah," demikian cuit Pandu melalui akun media sosialnya, 14 Agustus 2021. 

Pada Selasa (24/8/2021) kemarin, Jokowi bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Samarinda, Kalimantan Timur. Keduanya tampak 'intim' saat melakukan kunker.

Berdasarkan pantauan IDN Times melalui siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi dan Prabowo tiba di lokasi vaksinasi sekitar pukul 10.16 WIB. Saat itu, keduanya terlihat masuk ke area vaksinasi secara bersamaan dan meninjau para peserta vaksinasi.

Tampak Prabowo begitu bersemangat ketika melihat proses penyuntikan vaksin. Begitu semangatnya Prabowo, sampai-sampai harus membungkukkan badannya untuk melihat secara dekat dan jelas saat vaksinator memasukkan jarum suntik ke peserta vaksin.

Melihat tingkah Prabowo itu, Jokowi langsung tertawa. Menyadari Jokowi tertawa, Prabowo langsung menoleh ke arah Jokowi dan ikut tertawa. Lalu, Jokowi mengatakan sesuatu kepada Prabowo sambil tertawa.

Di hari yang sama, Ahmad Muzani mendatangi kantor DPP PDIP, di Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/8/2021). Di kantor DPP PDIP tersebut, Muzani bertemu Hasto Kristiyanto. Mereka melangsungkan pertemuan tertutup. Saat konferensi pers secara daring, Hasto mengatakan, pertemuan ini adalah silahturahmi.

"Kemarin kami melaporkan kepada Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri tentang rencana kunjungan silahturahmi dari seluruh jajaran Partai Gerindra," ujar Hasto.

Hasto Kristiyanto lalu membenarkan ada pembahasan tentang Pemilu 2024 dari pertemuan tersebut. Namun, Hasto tak merinci apa saja yang dibahas terkait Pemilu 2024. Termasuk soal rencana koalisi dan siapa yang akan diusung di Pilpres 2024.

"Yang berkaitan dengan Pemilu 2024, ya tadi kita bahas dalam ruang tertutup," Hasto menambahkan.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya