Mensos Risma Akan Buka Dapur Umum untuk Nakes dan Petugas Makam

Mereka terlalu berat bekerja, pemerintah atur gizinya

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini atau Risma mengatakan Kemensos juga akan membuka dapur umum untuk para tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit (RS). Hal dilakukan sebagai bantuan sosial di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. 

"Kemudian untuk itu kami juga membuka dapur umum. Yang kami melayani, melayani para RS-RS yang untuk mensupport nakes, yang mungkin mereka terlalu berat (bekerja) sehingga kita juga atur gizinya," kata Risma dalam konpers virtual di YouTube Kemenko Marves, Sabtu (18/7/2021).

Baca Juga: Bansos Belum Cair, Hidayat Nur Wahid Sindir Risma: Malah Bikin Gaduh

1. Selain ke nakes, Kemensos juga buka dapur umum ke petugas makam

Mensos Risma Akan Buka Dapur Umum untuk Nakes dan Petugas MakamIlustrasi. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Risma menambahkan Kemensos menerima permintaan dari masyarakat di daerah untuk dibuatkan dapur umum. Pembuatan dapur umum ini, lanjutnya, untuk diberikan ke petugas pemakaman dan warga yang melakukan isolasi mandiri di kampungnya.

Risma tak merinci di kawasan mana permintaan pembuatan dapur umum tersebut. Namun, dia mengaku Kemensos akan membuat dapur umum untuk warga yang mengajukan permintaan. Dapur umum ini diberikan agar gizi warga, nakes, dan penjaga makam bisa tercukupi dengan baik.

"Kemudian tenaga untuk makam, petugas makam, ada juga dimintakan dari daerah ke dapur umum kami. Kemudian ada juga petugas-petugas lainnya serta juga ada beberapa warga yang mengajukan di kampung yang melakukan isolasi mandiri, mereka juga meminta bantuan makanan kotak di dapur umum kami," ucapnya.

2. Alokasi dana PEN dan penanganan COVID-19 naik jadi Rp744,75 triliun

Mensos Risma Akan Buka Dapur Umum untuk Nakes dan Petugas MakamANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengumumkan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Penanganan COVID-19 akan dinaikkan. Keputusan ini menurut Menkeu sudah dalam persetujuan dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Jadi Dana PEN dan Penanganan Covid naik dari Rp699,43 triliun menjadi Rp744,75 triliun," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers daring pada Sabtu (17/7/2021) malam.

Secara garis besar, Menkeu menyoroti lima aspek. Mulai dari aspek kesehatan, aspek perlindungan sosial (perlinsos), aspek program prioritas, aspek intensif usaha, dan aspek dukungan UMKM dan korporasi.

Dua dari kelima aspek itu mengalami peningatan alokasi dana, yaitu aspek kesehatan dan perlindungan sosial.

"Kesehatan naik lagi dari Rp193 (triliun) menjadi Rp214,95 (triliun). Perlinsos naik dari Rp153,86 (triliun) ke Rp187,84 (triliun)," kata Menkeu.

Baca Juga: Menkeu Siapkan 2 Skenario Dampak PPKM Darurat, Terberatnya Seperti Ini

3. Alokasi dana dukungan UMKM dan korporasi justru bakal turun

Mensos Risma Akan Buka Dapur Umum untuk Nakes dan Petugas MakamANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Untuk aspek prioritas dan insentif usaha belum ada peningkatan alokasi dana. Sedangkan penurunan terjadi di aspek dukungan UMKM dan korporasi sebesar Rp10 triliun.

"Jadi total akan perlu tambahan 55,2 triliun," ujar Menkeu. "Kami akan melakukan refocusing lagi untuk terus meneliti dan menyisir anggaran anggaran baik di Kementerian/Lembaga maupun daerah supaya semuanya ditujukan prioritasnya sekarang adalah membantu rakyat menangani kofit dan untuk membantu agar dunia usaha bisa pulih kembali," sambung dia.

Baca Juga: Alokasi Dana PEN dan Penanganan COVID-19 Naik Jadi Rp744,75 Triliun

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya