PKS Mau Diundang ke Istana Bertemu Jokowi Tapi Sebagai Oposisi

PKS tidak mau ambil pusing pertemuan parpol mitra di Istana

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengundang partai politik (parpol) koalisi dan non-parlemen ke Istana Kepresidenan, Jakarta. Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang memposisikan dirinya sebagai oposisi, tidak mau ambil pusing terkait pertemuan itu. 

"Monggo saja (kalau) Pak Jokowi mau undang parpol koalisi. Memang kondisi berat perlu koordinasi. Titip pesan saja, pembahasan yang levelnya negarawan. Jangan turun level politisi," ujar Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, saat dihubungi, Kamis (2/9/2021).

Baca Juga: Peta Oposisi Jelang Pilpres 2024, PKS dan Demokrat Terancam Gigit Jari

1. PKS juga mau berbicara dengan Jokowi

PKS Mau Diundang ke Istana Bertemu Jokowi Tapi Sebagai OposisiIDN Times/Denisa Tristianty

Mardani mengatakan, PKS juga mau bertemu Jokowi bila diundang. Dia menjelaskan PKS akan datang sebagai parpol oposisi.

Terkait apakah pihak istana sudah mengirim undangan ke PKS untuk bertemu Jokowi, Mardani mengaku tidak mengetahuinya.

"PKS istiqomah di #KamiOposisi. Kalaupun diundang (PKS) akan kasih masukan penanganan pandemik dan perbaikan kondisi sosial ekonomi rakyat yang berat sekali. (Untuk bertemu Jokowi bisa dengan) hadir atau melalui virtual itu tergantung kondisi," kata Mardani.

2. Beda pandangan pengamat bila Jokowi undang oposisi ke Istana

PKS Mau Diundang ke Istana Bertemu Jokowi Tapi Sebagai OposisiPresiden Joko "Jokowi" Widodo (Dok. Biro Pers Sekretariat Negara)

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta, Ujang Komarudin memperkirakan Jokowi tidak akan mengundang oposisi ke Istana Kepresidenan. Namun, untuk sekadar komunikasi, lanjut ujang, hal itu masih memungkinkan. 

"Kalau partai oposisi sepertinya tidak. Karena bukan bagian dari barisan pendukungnya dalam menjaga koalisi pemerintahannya. Tapi kalau berkomunikasi mungkin saja," ujar Ujang, saat dihubungi, Kamis (2/9/2021).

Menurut Ujang, Jokowi mengundang parpol koalisi dan non-parlemen untuk konsolidasi agar kinerja pemerintahan tidak terganggu, terlebih dalam menangani pandemik COVID-19.

Dia lalu memperkirakan, Jokowi tidak akan mengundang parpol oposisi seperti PKS dan Partai Demokrat ke istana. Sebab, sambungnya, akan memunculkan protes dari parpol koalisi.

"Karena kalau PKS dan Demokrat diundang juga, itu akan memantik protes dari partai-partai pendukung Jokowi," sambung dia.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mendukung bila Jokowi mengundang oposisi ke Istana. Hendri mengatakan, Jokowi akan menciptakan konsolidasi yang sangat baik bila mau mengundang oposisi ke istana.

Namun, bila hal itu terjadi, Hendri mengingatkan Jokowi agar tidak berbicara kekuasaan ke PKS dan Demokrat.

"(Dengan mengundang oposisi ke istana) masyarakat bisa melihat kekompakan para pemimpin-pemimpin kita. Nah yang harus disiapkan oleh Demokrat dan PKS adalah masukan-masukan kritis untuk presiden. Sementara Pak Presiden juga akan mempersiapkan program-program yang ingin didukung oleh PKS dan Demokrat pastinya," papar Hendri.

"Tapi jangan bicara kekuasaan, bicara tentang perbaikan negeri, bicara tentang pembangunan negeri," tambahnya.

Baca Juga: Giliran PSI, Hanura hingga PBB Diundang Jokowi ke Istana

3. Jokowi dua kali undang parpol koalisi ke istana

PKS Mau Diundang ke Istana Bertemu Jokowi Tapi Sebagai OposisiPertemuan Presiden Jokowi dengan ketua umum dan sekjen partai politik di Istana, Rabu (25/8/2021) sore. (Dok. PDP)

Sebelumnya, Jokowi mengundang para pimpinan parpol pemerintah ke Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (25/8/2021). Parpol koalisi yang hadir yakni PDIP, NasDem, Gerindra, Golkar, PKB, PPP, dan PAN.

Lalu kemarin, Jokowi juga mengundang parpol pendukung non-parlemen. Dalam pertemuan itu, hadir pimpinan dari PSI, PKPI, Hanura, Perindo, dan PBB.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya