PPP Yakin Jokowi Akan Netral pada Pilpres 2024 Nanti

Arsul Sani sebut presiden akan sulit intervensi pilpres

Jakarta, IDN Times - Pemilihan Presiden (Pilpres) akan berlangsung 2024 nanti. Saat Pilpres 2024, Joko "Jokowi" Widodo masih menjabat sebagai presiden. Ada yang menyebut, Jokowi tidak akan netral saat pilpres berlangsung. Terkait hal ini, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak sependapat.

"PPP punya keyakinan di akhir masa jabatan kepresidenannya nanti dimana Pilpres 2024 diselenggarakan, Pak Jokowi justru berkepentingan agar pilpresnya berjalan dengan baik dan karenanya sikap tidak netral tidak akan menjadi pilihannya," ujar Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani saat dihubungi, Selasa (26/10/2021).

Baca Juga: Pakar: Jokowi Tidak Akan Netral di Pilpres 2024

1. Arsul Sani sebut tidak mudah bagi presiden intervensi pilpres

PPP Yakin Jokowi Akan Netral pada Pilpres 2024 NantiIlustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Arsul Sani menjelaskan, pilpres tidak diselenggarakan oleh presiden. Pilpres, sambungnya, diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan diawasi oleh Bawaslu.

Karena itu, Arsul ingin narasi terkait Jokowi tidak akan netral saat pilpres tidak usah diperpanjang. Sebab, kata dia, bila presiden ingin tidak netral saat Pplpres nanti, hal itu sulit dilakukan.

"Dalam dunia yang makin terbuka dengan segala informasi dan lalu lintas data, tidak mudah bagi siapa pun termasuk presiden sekalipun, untuk bersikap tidak netral apalagi melakukan intervensi," ucapnya.

2. PKB tak ambil pusing soal netral atau tidaknya Jokowi

PPP Yakin Jokowi Akan Netral pada Pilpres 2024 NantiIDN Times/Irfan Fathurohman

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga angkat bicara soal Presiden Jokowi dinilai tak akan netral saat Pilpres 2024 nanti. PKB menyatakan tidak ambil pusing soal netral atau tidaknya Jokowi.

"Terserah Pak Jokowi mau netral atau jadi 'king maker' (saat Pilpres 2024)," ujar Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, saat dihubungi, Senin (25/10/2021).

Poin terpenting dari Pilpres 2024, kata Jazilul, adalah pesta demokrasi ini berjalan dengan aman, tertib, dan demokratis. Dia menambahkan, PKB juga akan mencoba mendekati Jokowi agar mendapat dukungan atau restu.

"Tentu, PKB akan mohon doa restunya," kata dia.

Terkait masalah netralitas presiden, Jazilul mengatakan, tidak ada larangan untuk Jokowi agar bersikap netral dalam Pilpres 2024.

"Memang tidak ada larangan dan perintah untuk netral," ucapnya.

Baca Juga: Suhu Politik Pilpres Memanas, Kinerja Pemerintah Jokowi Terancam Turun

3. Jokowi dinilai tidak akan netral pada Pilpres 2024

PPP Yakin Jokowi Akan Netral pada Pilpres 2024 NantiPresiden Joko "Jokowi" Widodo (Dok. Biro Pers Sekretariat Negara)

Sebelumnya pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, memperkirakan Jokowi tidak akan netral pada Pilpres 2024 nanti.

"Tidak. Kemungkinan (Jokowi) tak akan netral," kata Ujang saat dihubungi, Senin (25/10/2021).

Ujang menjelaskan, Jokowi butuh pengamanan saat sudah tidak menjabat sebagai presiden. Jokowi, sambungnya, akan menentukan mendukung siapa bila sudah melihat calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang ada.

"Oleh karena itu, kemungkinan akan memihak, dan akan memenangkan calon tertentu. Karena kalau lawan politiknya yang jadi presiden kan bahaya bagi dia dan kelompoknya," ujar Ujang.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menambahkan, Jokowi berasal dari PDIP. Jokowi, kata dia, diperkirakan akan menjagokan calon tertentu saat pilpres nanti.

Hendri menjelaskan, Jokowi akan mendukung salah satu capres agar calon tersebut bisa melanjutkan proyek atau pembangunan infrastruktur yang sudah dibuatnya. Karena itu, sambungnya, publik nantinya akan mempertanyakan kenetralan Jokowi.

"Walaupun pasti, persepsi kenetralan Pak Jokowi banyak yang menentang. Karena Beliau berasal dari PDI Perjuangan, terus yang kedua, Beliau pasti punya jago yang ingin Beliau harapkan bisa menang dan bisa melanjutkan pembangunan Beliau," ujar Hendri.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya