Sindir Cat Ulang Pesawat Kepresidenan, PKS: Tiap Presiden Ganti Warna

PKS menilai anggaran cat harusnya bisa dialihkan

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKS Mardani Ali Sera turut menyoroti pengecatan ulang pesawat kepresidenan. Diketahui, pesawat kepresidenan kini berganti warna menjadi merah-putih.

"Sangka baik saya, (pengecatan pesawat ini) sesuai dengan bendera Merah Putih. Tapi sayang saja kalau tiap presiden ganti warna. Di Amerika siapa pun presidennya pesawatnya tidak berubah warna," ujar Mardani saat dihubungi, Selasa (3/8/2021).

Pesawat kepresidenan RI A-001 Boeing 737-8U3 (BBJ2) diketahui mulai beroperasi 2014, pada masa Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono. Kala itu, pesawat memiliki warna dominan biru muda-putih.

1. Mardani nilai anggaran cat seharusnya bisa dialihkan bantu masyarakat

Sindir Cat Ulang Pesawat Kepresidenan, PKS: Tiap Presiden Ganti WarnaPesawat Kepresidenan. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Mardani menambahkan pengecatan pesawat di masa pandemik adalah sesuatu yang tidak bijak. Ia menilai pengecatan pesawat kepresidenan seharusnya bisa ditunda, atau bahkan anggarannya bisa dialihkan untuk masyarakat yang lebih membutuhkan.

"Pemimpin mesti punya standar moral dan etika yang betul-betul lembut dan mudah terenyuh," ucap Mardani.

"Ayo pemimpin, contohkan menjadi ayah bagi rakyatnya. Jangan rakyatnya susah, pemimpinnya ngecat sesuatu yang tidak urgent dan tidak primary need," imbuhnya.

Baca Juga: Anggota DPR Sentil Istana soal Cat Ulang Pesawat Pakai Imbauan Jokowi

2. Anggota DPR sebut Istana tak punya sense of crisis

Sindir Cat Ulang Pesawat Kepresidenan, PKS: Tiap Presiden Ganti WarnaPesawat Kepresidenan. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PAN, Guspardi Gaus, juga menilai pihak Istana Kepresidenan tidak memiliki sense of crisis. Ia menyebut pengecatan ini bertolak belakang dengan ucapan Presiden Joko 'Jokowi' Widodo yang meminta pejabat untuk memiliki sense of crisis di tengah pandemik COVID-19.

"Ini pun bertolak belakang dengan imbauan Jokowi bahwa pejabat harus punya sense of crisis. Harus punya sense of crisis-lah, ya. Harus mempunyai rasa kepedulian terhadap kondisi kekinian," ujar Guspardi kepada wartawan, Selasa (3/8/2021).

Guspardi menilai pengecatan pesawat kepresidenan adalah hal yang saat ini tidak diperlukan. Sebab, seluruh elemen masyarakat sedang berjuang untuk bertahan di masa pandemik COVID-19.

"Hal-hal yang tidak substansi tak perlu dilakukan," ujarnya.

3. PKB bela Istana soal pengecatan pesawat

Sindir Cat Ulang Pesawat Kepresidenan, PKS: Tiap Presiden Ganti WarnaIDN Times/Irfan Fathurohman

Namun, Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menganggap pengecatan pesawat kepresidenan tidak perlu dipermasalahkan. Politikus PKB itu menilai banyak masalah bangsa yang saat ini harus dihadapi.

"Perkara sepele, kok dipolemikkan. Masih banyak masalah besar yang dihadapi bangsa ini. Pandemik corona masih mengancam," ujar Jazilul saat dihubungi, Selasa (3/8/2021).

Dia mengatakan pesawat kepresidenan yang dicat itu merupakan peninggalan Presiden Keenam RI SBY. Jazilul lalu mengungkit soal Istana Presiden.

"Pesawat (yang dicat) itu warisan presiden yang lalu, gak masalah mau ganti warna merah-putih. Toh, Istana Presiden itu malah warisan Belanda. Apa perlu dicat merah-putih juga dalam rangka HUT RI ke-76 tahun?" kata Jazilul.

Baca Juga: Cat Ulang Pesawat Kepresidenan Capai Rp2 M, Anggarannya dari Mana?

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya