Sindir Puan soal Capres 2024 saat Paripurna, PKS Minta Maaf ke PDIP

PKS tegaskan masalah ini sudah selesai

Jakarta, IDN Times - Anggota DPR dari Fraksi PKS, Fahmi Alaydroes, melakukan interupsi saat rapat paripurna mengenai hasil fit and proper test Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI.

Karena interupsinya tidak diterima, Fahmi yang interupsinya tak digubris, mengaku 'tak sengaja' menyindir Ketua DPR Puan Maharani soal calon presiden (capres) 2024.

"Ya itu mengalir begitu saja (menyindir Puan) karena rencana yang ingin saya sampaikan sudah saya siapkan dan sengaja di momen paripurna yang sekarang, karena berkaitan erat dengan pengesahan panglima, seperti yang saya sampaikan, pengesahan panglima, itu kan bahagian yang tidak terpisahkan dari ketahanan negara kita," ujar Fahmi saat konferensi pers di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin (8/11/2021).

Baca Juga: Puan Kena Sindir saat Pimpin Paripurna Putuskan Panglima TNI Andika

1. Fahmi minta maaf karena sempat sindir Puan

Sindir Puan soal Capres 2024 saat Paripurna, PKS Minta Maaf ke PDIPKetua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini saat konferensi pers di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin (8/11/2021). (IDN Times/Sachril Agustin)

Fahmi mengaku sudah minta maaf kepada Fraksi PDIP karena sudah menyindir Puan Maharani saat rapat paripurna. Dia mengatakan masalah itu sudah selesai.

"Tetapi hal itu sudah selesai tadi, dengan teman-teman PDIP tadi saya juga sudah meminta maaf, tetapi tentu saja ini menjadi pelajaran besar, terutama buat pimpinan DPR untuk menghargai dan menjamin hak konstitusi saya sebagai anggota dewan," ucapnya.

2. PKS bantah interupsi saat rapat paripurna terkait keputusan fit and proper test Andika Perkasa

Sindir Puan soal Capres 2024 saat Paripurna, PKS Minta Maaf ke PDIPCalon Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa saat fit and proper test di DPR RI, Sabtu (6/11/2021). (IDN Times/Aryodamar)

Sementara, Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini, menambahkan interupsi yang dilayangkan anggotanya tadi tidak terkait Jenderal TNI Andika Perkasa. Jazuli mengatakan PKS mendukung penuh Andika sebagai panglima TNI.

"Pada hari ini Fraksi PKS DPR RI menyatakan pertama, dukungan penuh kepada calon panglima TNI yang baru, yang baru selesai tadi dibacakan di rapat paripurna," kata dia.

Jazuli menambahkan interupsinya mengenai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permen Mendikbudristek), yakni Permendikbud-Ristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Lingkungan Perguruan Tinggi.

"Yaitu terkait dengan Mendikbudristek yang pernyataan dan keputusan menteri sudah, yang menjadi Permen, yang menurut kami ini bermasalah. Bahkan mengundang kontroversi, termasuk Muhammadiyah, ormas Islam yang cukup besar juga sangat menyayangkan dan mengkritisi Permennya itu," imbuh Jazuli.

Baca Juga: Tok! DPR Setuju Jenderal Andika Perkasa Jadi Panglima TNI

3. PKS sindir Puan soal capres

Sindir Puan soal Capres 2024 saat Paripurna, PKS Minta Maaf ke PDIPGedung MPR DPR RI (IDN Times/Marisa Safitri)

Sebelumnya, DPR menggelar rapat paripurna Masa Persidangan II Tahun 2021-2022 untuk memutuskan Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI. Anggota dewan mencoba interupsi namun tak diperhatikan Ketua DPR Puan Maharani.

Awalnya, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid memapar laporannya terkait fit and proper test kepada Andika Perkasa. Usai membacakan hasil laporannya, Puan Maharani menanyakan persetujuan anggota dewan terkait hasil fit and proper test Andika Perkasa.

Semua anggota dewan setuju. Puan pun ingin menutup sidang paripurna. Namun, ada seorang anggota dewan yang intrupsi.

"Interupsi, pimpinan intrupsi," ujar anggota dewan itu saat rapat paripurna di Kompleks Parlemen Jakarta, Senin (8/11/2021).

Namun, Puan tak mendengarkan intrupsi anggota dewan itu. Puan tetap melanjutkan berbicara.

"Saya minta waktu pimpinan, intrupsi," anggota dewan itu menambahkan namun tak digubris Puan.

Anggota dewan itu kembali berbicara. Dia mengatakan meminta waktu untuk berbicara. Namun, Puan tak mendengarkannya.

"Pimpinan, saya A432, pimpinan," ujar anggota dewan itu.

Interupsi anggota dewan itu tidak didengar. Puan pun mengetok palu sebagau tanda rapat paripurna ditutup atau telah selesai. Tiba-tiba ada celetuk dari anggota dewan.

"Bagaimana mau jadi capres kalau kayak gitu," begitu suara yang terdengar. Tidak diketahui ungkapan itu diucapkan anggota dewan yang melakukan intrupsi atau tidak.

Melihat situs dpr.go.id, anggota dewan bernomor A432 adalah Fahmi Alaydroes dari PKS.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya