Usai Bawa Hitler, Demokrat Sebut Yusril Kerja buat Invisible Power

Invisible power diduga untuk menjegal AHY di Pemilu 2024

Jakarta, IDN Times - Usai bawa-bawa Adolf Hitler, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman menilai pengacara Yusril Ihza Mahendra sebenarnya tidak bekerja untuk kubu Moeldoko atau menjadi kuasa hukum dari empat kader Demokrat yang dipecat. Herman pun mempertanyakan Yusril bekerja untuk siapa.

"Karena itu pengacara Yusril sebenarnya bekerja untuk kepentingan siapa? Pengacara Yusril patut diduga kuat tidak bekerja untuk membela kepentingan dari pihak-pihak yang telah memberinya kuasa karena memang tidak ada kepentingan nyata di sana, melainkan untuk membela kepentingan dari kekuatan tertentu yang tidak tampak ke permukaan (atau) invisible power," ujar Benny dalam keterangan yang dikutip pada Rabu (13/10/2021).

Benny menduga ada kekuatan tersembunyi di balik permohonan judicial review (JR) AD/ART Demokrat ke Mahkamah Agung (MA) yang diajukan empat mantan kader Partai Demokrat. Dia mengatakan invisible power ini memiliki kepentingan politik tersendiri.

"Maka tidak mustahil yang membiayai jasa hukum pengacara Yusril adalah kekuatan tersembunyi tersebut," ucapnya.

Baca Juga: Uji Materi AD/ART Dinilai Tak Lazim, Demokrat Ajukan Intervensi ke MA

1. Benny duga ada kepentingan menyingkirkan AHY di Pemilu 2024

Usai Bawa Hitler, Demokrat Sebut Yusril Kerja buat Invisible PowerKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang dinilai ilegal di Jakarta, Jumat (5/3/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Lebih lanjut, Benny menduga kepentingan politik tersembunyi itu adalah menyingkirkan Partai Demokrat dan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pemilu 2024.

"Lalu apa kepentingan politik dari kekuatan tersembunyi itu? Kepentingan mereka ialah menyingkirkan Partai Demokrat dan Ketua Umum AHY dari kontestasi politik menjelang hajatan politik nasional di tahun 2024 nanti. Partai Demokrat dan AHY oleh kekuatan ini dianggap sebagai batu sandungan atau penghalang utama untuk mewujudkan skenario gelap mereka," ungkapnya.

Baca Juga: Dicap Seperti Hitler, Yusril: Untung Saya Tak Dijuluki PKI

2. Siapa invisible power itu?

Usai Bawa Hitler, Demokrat Sebut Yusril Kerja buat Invisible PowerIDN Times/Margith Juita Damanik

Benny tidak memberi penjelasan siapa sosok yang dimaksudnya sebagai invisible power. Dia hanya mengatakan masuknya Yusril untuk judicial review AD/ART Demokrat ke MA bukan persoalan hukum semata.

"Lantas siapa saja kekuatan-kekuatan tersembunyi tersebut (the hidden power)? Tentu sangat bervariasi. Namun saya ingin menegaskan bahwa langkah Yusril membela empat orang eks kader Partai Demokrat itu tidak terjadi dalam ruang hampa politik, tidak datang begitu saja," ujar Benny.

3. Benny sebut cara pikir Yusril dan kubu Moeldoko seperti Hitler

Usai Bawa Hitler, Demokrat Sebut Yusril Kerja buat Invisible PowerKonferensi Pers Partai Demokrat, di Kantor DPP Partai Demokrat, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus), Senin (11/10/2021). (IDN Times/Sachril Agustin)

Kubu Moeldoko melayangkan permohonan judicial review AD/ART Partai Demokrat ke MA dengan menggandeng pengacara Yusril. Partai Demokrat kubu AHY menyebut cara berpikir kubu Moeldoko seperti Adolf Hitler.

"Setelah kami menyelidiki asal usul teologi yang dipakai oleh Yusril Ihza (kuasa hukum kubu Moeldoko) dalam menghadirkan permohonan AD/ART ke MA, maka diduga kuat cara pikir ini berasal dari totalitarian ala Hitler," kata Benny K Harman saat konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/10/2021).

Dalam hukum Hitler, Benny menjelaskan, sipil harus mengikuti apa yang dikehendaki negara. Cara ini, kata dia, seperti Yusril yang mencoba menguji AD/ART Demokrat ke MA.

"Dalam hal ini dengan cara pikir itu tadi, Yusril mencoba menguji apakah kehendak anggota partai politik (parpol), anggota Partai Demokrat, sejalan dengan kehendak negara. Jadi etatisme, semua yang dilakukan oleh rakyat harus diuji apakah negara senang atau tidak senang. Ini yang mau dilakukan Yusril," kata Benny.

Baca Juga: Demokrat AHY: Cara Berpikir Kubu Moeldoko-Yusril Seperti Hitler

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya