Wapres Ma'ruf Ungkap Penyebab PPKM Darurat Belum Efektif

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menggelar pertemuan bersama sejumlah tokoh kai dan ulama. Ma'ruf berbicara tentang bahaya COVID-19. Ma'ruf pun mengajak para kiai dan tokoh agama bersama-sama membantu pemerintah menanggulangi pandemik COVID-19. Dia mengatakan penanggulangan COVID-19 termasuk masalah keagamaan.

"Menanggulangi COVID-19 itu merupakan tanggung jawab kebangsaan dan kenegaraan. Tapi juga menanggulangi ini termasuk tanggung jawab keagamaan sekaligus. Dua tanggung jawab ini bagian dari tanggung jawab ulama," ucap Ma'ruf saat memberi sambutan pada pertemuan virtual dengan ulama dan tokoh agama Islam, di kanal YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia, Senin (12/7/2021).

Baca Juga: Disebut 'King of Silent', Jubir Wapres Beberkan Pekerjaan Ma'ruf Amin

1. Ma'ruf ungkap penyebab PPKM Darurat kurang efektif

Wapres Ma'ruf Ungkap Penyebab PPKM Darurat Belum EfektifInfografis PPKM Darurat Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021. (IDN Times/Aditya Pratama)

Ma'ruf mengungkapkan pandemik COVID-19 membuat perekonomian Indonesia turun. Selain menimbulkan korban jiwa, banyak warga juga yang kehilangan pekerjaannya akibat virus corona.

Dia mengatakan pemerintah sedang memberlakukan PPKM Darurat untuk menekan laju penyebaran COVID-19. Namun, sambungnya, kebijakan ini belum berjalan efektif karena masih banyak masyarakat yang melanggar protokol kesehatan.

"Pemerintah melakukan pembatasan dan dari laporan Satgas bahwa di antara yang menyebabkan tingginya (kasus), ini antara lain kurang patuhnya masyarakat melaksanakan protokol kesehatan," ucap Ma'ruf.

"Kurang patuhnya menggunakan masker, kurang patuhnya menaati jarak, jaga jarak dan masih banyaknya masyarakat, adanya jemaah, salat jemaah juga di berbagai masjid. Ini bagian yang dianggap juga berpengaruh. Itulah sebabnya," lanjut Wapres.

2. Sebanyak 541 ulama dan lebih dari 1.000 nakes meninggal akibat COVID-19

Wapres Ma'ruf Ungkap Penyebab PPKM Darurat Belum EfektifIlustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Ma'ruf mengatakan Indonesia saat ini mengalami kelangkaan oksigen. Banyak rumah sakit juga yang tidak mampu menampung pasien yang berdatangan. Dia mengatakan tingkat bahaya COVID-19 tinggi. Jumlah kematian akibat pandemik juga tinggi.

"Tenaga kesehatan yang wafat karena corona per 6 Juli 2021 telah mencapai 1.000 lebih," katanya.

Ma'ruf memaparkan sudah ada 405 dokter dan 399 perawat yang meninggal akibat COVID-19. Kemudian, 166 bidan, 43 dokter gigi, dan 32 tenaga ahli laboratorium juga meninggal karena virus corona.

"Selain itu juga ulama yang wafat dalam suasana COVID-19 ini lebih dari 541 ulama, terdiri dari 451 laki-laki dan 90 perempuan. Ini juga kita merupakan kehilangan besar. Mencetak ulama itu tidak gampang," kata Wapres.

Baca Juga: Ma'ruf Disebut The King of Silent, Jubir: Biasa Aja, Ketawa Wapres

3. Kasus harian COVID-19 per 11 Juli 2021 tambah 36.197 orang

Wapres Ma'ruf Ungkap Penyebab PPKM Darurat Belum EfektifIlustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Satgas COVID-19 mengumumkan kasus harian baru COVID-19 pada Minggu (11/7/2021) bertambah sebanyak 36.197 orang. Penambahan tersebut membuat total jumlah kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 2.527.203 kasus.

Selain kasus baru, Satgas COVID-19 juga menyampaikan ada penambahan jumlah pasien sembuh yang memecahkan rekor. Pasien sembuh per 11 Juli 2021 dinyatakan 32.615 orang.

Dengan demikian, pasien yang sembuh dari COVID-19 sejak Maret 2020 mencapai 2.084.724 orang.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya