Zona Merah Rekor Tertinggi, Satgas COVID-19 Sentil 3 Provinsi Ini

Ada 180 kabupaten kota masuk zona risiko tinggi COVID-19

Jakarta, IDN Times - Pemerintah akan melakukan relaksasi bila Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang diperpanjang hingga 25 Juli, dapat menekan laju penyebaran COVID-19 dengan baik. Namun, Satgas COVID-19 memberi catatan kepada tujuh provinsi di pulau Jawa-Bali.

"Selain itu, zonasi risiko tingkat kabupaten kota saat ini menunjukkan perkembangan ke arah yang kurang baik. Saat ini kabupaten kota dengan zona risiko tinggi menjadi yang terbanyak sepanjang pandemik, yaitu 180 kabupaten/kota," kata Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, saat konferensi pers virtual, Kamis (22/7/2021).

"Adapun zonasi ini didominasi oleh kabupaten kota dari Provinsi Jawa Timur sebanyak 33 kabupaten/kota, Jawa Tengah 29 kabupaten/kota, dan Jawa Barat 21 kabupaten/kota," lanjutnya.

Baca Juga: Kasus Kematian Tinggi, Satgas: Tak Bisa Ditolerir, Ini Bukan Angka!

1. Bali masih mengalami kenaikan kasus positif COVID-19

Zona Merah Rekor Tertinggi, Satgas COVID-19 Sentil 3 Provinsi IniIlustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Wiku menjelaskan pemeriksaan spesimen atau testing COVID-19 harus ditingkatkan. Selain itu, kata dia, perkembangan yang baik adalah kasus positif, kasus aktif COVID-19, dan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit, serta meningkatnya angka kesembuhan.

Wiku mengatakan tujuh provinsi di pulau Jawa dan Bali yang menerapkan PPKM Darurat masih menunjukkan fluktuasi. Dia lalu menyinggung Bali.

"Kasus positif selama tujuh hari terakhir sudah menunjukkan tren penurunan pada hampir seluruh provinsi kecuali Bali. Bali masih mengalami kenaikan kasus positif hingga tiga hari terakhir," kata Wiku.

2. Angka kesembuhan mengalami peningkatan, kecuali DKI Jakarta dan DI Yogyakarta

Zona Merah Rekor Tertinggi, Satgas COVID-19 Sentil 3 Provinsi IniIlustrasi pasien yang berhasil sembuh dari COVID-19 (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Wiku melanjutkan angka kesembuhan COVID-19 menunjukkan. tren peningkatan. Namun, kata dia, dua provinsi masih belum menunjukkan perubahan signifikan.

"Sama halnya dengan kasus sembuh, lima dari 7 provinsi ini menunjukkan adanya tren peningkatan kecuali DKI Jakarta dan Daerah istimewa (DI) Yogyakarta. Kedua provinsi ini masih menunjukkan adanya penurunan kesembuhan," kata dia.

Wiku lalu menyinggung soal angka kematian. Dia menerangkan angka kematian akibat COVID-19 masih menjadi tantangan pemerintah.

"Kematian pada hampir seluruh provinsi masih menunjukkan tren peningkatan, kecuali DKI Jakarta. DKI Jakarta per kemarin, menunjukkan penurunan yang signifikan dari 268 menjadi 95 kematian dalam sehari," jelasnya.

Baca Juga: Satgas COVID Klaim Kasus Positif Turun 40 Persen Selama PPKM Darurat

3. Bali kembali disebut karena BOR-nya belum menunjukkan perubahan

Zona Merah Rekor Tertinggi, Satgas COVID-19 Sentil 3 Provinsi IniJuru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan situasi penularan COVID-19 di wilayah DKI Jakarta perlu mendapatkan perhatian masyarakat secara luas dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta. Dok. ANTARA News/BNPB

Wiku mengatakan BOR di semua provinsi di pulai Jawa menunjukkan penurunan. Sedangkan, Bali belum menunjukkan ada penurunan sama sekali.

"Bali sama seperti kasus positifnya, BOR-nya masih perlu menjadi perhatian untuk segera diperbaiki. BOR di Bali masih menunjukkan peningkatan selama tujuh hari terakhir," ucap dia.

4. Catatan Satgas COVID-19 ke semua provinsi di pulau Jawa-Bali

Zona Merah Rekor Tertinggi, Satgas COVID-19 Sentil 3 Provinsi IniANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Wiku mengatakan kepatuhan protokol kesehatan (prokes) dan capaian kinerja posko di masing-masing tempat juga menjadi modal untuk persiapan relaksasi. Dia mengatakan ketidak kepatuhan desa/kelurahan untuk memakai masker cukup baik di seluruh provinsi pulau Jawa dan bali, yakni di bawah 30 persen.

"Namun sayangnya, untuk kepatuhan menjaga jarak masih menjadi kendala di banyak desa atau kelurahan di DKI Jakarta, Jawa tengah, dan Banten. Tiga provinsi ini lebih dari 30 persen desa atau kelurahannya, tidak patuh menjaga jarak," terang Wiku.

Dia memaparkan soal laporan kinerja posko. Wiku mengatakan Jateng, Jabar, Jatim, dan Banten merupakan provinsi dengan tingkat pelaporan kinerja poskonya di bawah 50 persen.

Dari semua pemaparan ini, Wiku ingin DKI Jakarta meningkatkan angka kesembuhan COVID-19 dan kepatuhan menjaga jarak. Untuk Jateng dan Banten, dia ingin agar kedua provinsi tersebut bisa menurunkan angka kematian COVID-19, mematuhi prokes menjaga jarak, dan meningkatkan pelaporan kinerja di posko-poskonya.

Sementara untuk Jabar dan Jatim, Wiku berharap kedua provinsi tersebut menurunkan angka kematian COVID-19 dan meningkatkan pelaporan kinerja posko yang sudah terbentuk.

"Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meningkatkan angka kesembuhan dan menurunkan angka kematian. Serta pemerintah Bali, untuk menurunkan angka kasus positif, kematian dan BOR isolasi," ucap Wiku.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya