Jenazah PDP Corona Asal Kolaka Dibawa Keluarga, Begini Klarifikasi RSU

Korban berstatus PDP, belum ada diagnosis positif corona

Makassar, IDN Times - Pihak Rumah Sakit Bahteramas di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara memberi penjelasan perihal meninggalnya satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona (COVID-19). Pasien perempuan berusia 34 tahun itu meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis selama tiga hari.

Humas RS Bahteramas Kendari, Masyita, mengatakan PDP tersebut meninggal dunia pada Senin (23/3), siang lalu. "Dia masih pengawasan karena belum ada hasilnya sampai hari ini," kata Masyita melalui sambungan telepon dengan IDN Times di Makassar, Rabu (25/3).

1. PDP asal Kolaka yang meninggal merupakan pasien rujukan dari RS Bhayangkara Kendari

Jenazah PDP Corona Asal Kolaka Dibawa Keluarga, Begini Klarifikasi RSUIlustrasi (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Maysita menerangkan, PDP virus corona tersebut merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Bhayangkara Kendari. Pasien tersebut, kata dia, merupakan warga Kolaka, Sulawesi Tenggara. Dia dirujuk setelah tim medis RS Bhayangkara sempat memberikan penanganan sementara sejak Rabu (18/3) lalu.

Di RS Bahteramas Kendari, pasien diberikan penanganan lanjutan sesuai dengan standar penanganan pasien terkait COVID-19. Sempat diisolasi beberapa hari, kondisi pasien dikabarkan perlahan memburuk sebelum dinyatakan meninggal dunia, Senin lalu.

"Karena kan dia inisiatif sendiri, keluhannya demam tinggi dan beberapa lagi gejala-gejala lain. Makanya langsung kita tindaklanjuti. Mau tidak mau langsung kita isolasi," terang Masyita.

2. Hasil tes lab korban belum diumumkan Litbangkes RI

Jenazah PDP Corona Asal Kolaka Dibawa Keluarga, Begini Klarifikasi RSUIlustrasi. Sebagian penumpang merupakan jemaah umrah dari berbagai daerah di Kaltim. (IDN Times/Mela Hapsari)

Berdasar informasi yang dihimpun pihak RS Bahteramas Kendari, jelas Masyita, pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan keluar negeri. Pertengahan Februari 2020 lalu, katanya, yang bersangkutan baru saja pulang melaksanakan ibadah umrah.

Beberapa hari setelah tiba di Kolaka, pasien dikabarkan mengeluhkan kondisi sakit sebelum berinisiatif untuk memeriksakan kondisinya ke RS Bhayangkara Kendari.

Dari hasil pemeriksaan lanjutan di RS Bahteramas, pasien disebutkan terpapar bronkitis pneumonia (BP). "Direktur juga sudah mengeluarkan pernyataan itu (BP), jadi saya tidak boleh bertentangan dengan itu. Saya hanya menyampaikan dan meneruskan betul seperti itu," ungkap Masyita.

Pihak medis rumah sakit berkoordinasi dengan petugas dinas kesehatan setempat, juga telah melakukan pemeriksaan swab dengan mengambil sampel cairan tubuh pasien. Hingga kini, pihak rumah sakit, menurut Masyita, masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari Litbangkes di Jakarta untuk menentukan pasien positif virus corona atau tidak.

Baca Juga: Sampel Swab Warga Kendari yang Ditemukan Meninggal Dikirim ke Jakarta

3. Setelah meninggal dunia, PDP ditangani sesuai SOP penanganan COVID-19

Jenazah PDP Corona Asal Kolaka Dibawa Keluarga, Begini Klarifikasi RSUIDN Times/Mia Amalia

RS Bahteramas, lanjut Masyita, sangat menyayangkan sikap pihak keluarga karena bersikeras mengambil sendiri jenazah pasien. Padahal pihak rumah sakit telah menyampaikan agar keluarga pasien tidak membawa pulang langsung jenazah ke rumah pribadinya.

Video terkait pemulangan jenazah PDP itu sempat viral di media sosial. Dalam video memperlihatkan detik-detik bagaimana pasien yang telah dibungkus dengan plastik, diturunkan dari mobil pribadi oleh pihak keluarga sebelum dimasukkan ke rumah duka.

Masyita mengaku, pihaknya telah bekerja sesuai dengan standar penanganan pasien terkait kasus COVID-19. Pihak keluarga bahkan telah diinformasikan, jika rumah sakit siap untuk menangani seluruh persoalan teknis mekanisme pemulangan hingga pemakaman jenazah.

"Kita sudah informasikan keluarganya. Tapi tetap juga keluarganya nekat (ambil jenazah). Kita sudah sesuaikan dengan aturan COVID-19. Bagaimana seharusnya diperlakukan (jenazah). Kita hanya bisa berdoa mudah-mudahan negatif," pungkasnya.

Baca Juga: Satu PDP Corona di Kendari Sulawesi Tenggara Meninggal Dunia

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya