Korban Banjir Bandang Masamba, Tertimbun Lumpur hingga Terseret Arus 

Hingga Rabu, 15 Juli 2020 siang, korban meninggal 19 orang

Makassar, IDN Times - Proses pencarian korban terdampak bencana banjir bandang di Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, masih terus dilakukan. Tim SAR gabungan hingga kini masih berupaya untuk menemukan korban yang belum ditemukan.

Basarnas Makasar mencatat hingga Rabu (15/7/2020) pagi tadi, jumlah korban meninggal dunia mencapai 19 orang. "Ada yang tertimbun lumpur dan terjebak di dalam rumah. Terseret arus juga," kata Kepala Kantor Basarnas Makassar, Mustari saat dikonfirmasi, Rabu.

1. Sebanyak 156 kepala keluarga terdampak

Korban Banjir Bandang Masamba, Tertimbun Lumpur hingga Terseret Arus ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Mustari mengungkapkan, berdasarkan hasil pendataan sementara, korban terdampak banjir bandang di Masamba mencapai 156 kepala keluarga dengan rincian 655 jiwa. Mereka semua adalah korban yang selamat. 23 orang lainnya sementara masih dicari.

Banjir bandang terjadi di Masamba sejak Senin, 13 Juli 2020, sekitar pukul 20.00 WITA. Tim melakukan evakuasi sehari setelah bencana terjadi. Proses pencarian korban lainnya sempat ditunda semalam karena kondisi medan ke lokasi cukup sulit dijangkau.

Ditambah kondisi cuaca yang kurang mendukung saat itu hinga minimnya pencahayaan saat malam hari di jalur menuju tempat kejadian. "Dikarenakan kondisi sudah gelap maka tim SAR gabungan menghentikan sementara operasi SAR," jelas Mustari.

2. Tim SAR gabungan memperluas lokasi pencarian untuk mengevakuasi korban lainnya

Korban Banjir Bandang Masamba, Tertimbun Lumpur hingga Terseret Arus Basarnas Makassar mengevakuasi pendaki yang hipotermia di Gunung Bawakaraeng. IDN Times/Basarnas Makassar

Proses pencarian korban hari ini, kata Mustari, dilanjutkan dengan menyisir kembali lokasi bencana. Basarnas Makassar membagi tim menjadi kelompok kecil untuk memudahkan proses pencarian. Sebagiannya ditugaskan membantu tim SAR gabungan lainnya yang untuk mengidentifikasi korban.

"Tim akan bergerak ke wilayah Kelurahan Bone Tua, Masamba yang terdampak banjir bandang untuk mengidentifikasi dampak dan korban jiwa serta mengkoordinir proses pencarian," ujar Mustari.

Korban yang ditemukan sebelumnya, lanjut Mustari, telah dievakuasi ke sejumlah rumah sakit di Luwu Utara. Sebagian korban luka dirawat oleh tim medis di beberapa lokasi lain. Korban meninggal dunia dikabarkan ditemukan di sejumlah lokasi di Kecamatan Masamba. Di antaranya di Desa Radda dan Kampung Karra.

Baca Juga: Banjir di Masamba, Kantor Bupati dan DPRD Jadi Lokasi Pengungsian

3. Polda Sulsel terjunkan tim DVI Bidokkes untuk identifikasi korban meninggal dunia

Korban Banjir Bandang Masamba, Tertimbun Lumpur hingga Terseret Arus Tim DVI Bidokkes Polda Sulsel. IDN Times/Polda Sulsel

Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan menerjunkan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Kedokteran Kesehatan (Biddokkes) untuk membantu penanganan korban bencana banjir bandang di Masamba, Luwu Utara.

Mereka ditugaskan untuk mencocokkan data-data korban yang meninggal dunia yang sebelumnya sulit untuk diidentifikasi. "Tim tersebut terdiri dari dokter forensik, dokter gigi, teknisi forensik, teknisi, fotografi forensik," kata Kepala Bidokkes Polda Sulsel Kombes Pol dr Yusuf Mawadi, kepada jurnalis, hari ini.

Tim yang dipimpin langsung Kepala Urusan (Kaur) DVI Biddokkes Polda Sulsel, Kompol dr Joko Maharto, diberangkatkan pagi tadi. Yusuf mengatakan, pengiriman tim tersebut merupakan instruksi langsung dari Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe.

"Nantinya Tim DVI Biddokkes Polda Sulsel, membuka posko ante mortem dan post mortem, dengan kesiapan alat forensik. Tugasnya untuk mengumpulkan data orang hilang dari keluarga, dan memeriksa jenazah, merujuk pada sampel DNA," jelas Yusuf.

Baca Juga: Evi Masamba Jual Mobil Alphard untuk Bantu Korban Banjir di Luwu Utara

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya