Inisiator Gerakan Kawal COVID-19: Indonesia Bakal Hadapi 3 Ujian

Selain pilkada, ada tiga ujian lagi yang menanti Indonesia

Jakarta, IDN Times - Inisiator Gerakan Kawal COVID-19, Ainun Najib, mengungkapkan bahwa selain pilkada, akan ada tiga ujian besar yang bangsa Indonesia hadapi dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di akhir tahun. Ketiga ujian itu adalah Natal, libur tahun baru, dan sekolah tatap muka.

"Selain pilkada, ada tiga ujian besar yang bangsa Indonesia akan hadapi. Kita dihadapkan libur Natal dan akhir tahun walaupun cuti bersama sudah dibatalkan tapi masih banyak warga yang akan wisata untuk habiskan cutinya," ujar Ainun Najib dalam acara Mata Najwa, Rabu (2/12/2020).

1. Indonesia perlu belajar dari negara lain

Inisiator Gerakan Kawal COVID-19: Indonesia Bakal Hadapi 3 UjianRelawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 melakukan tes cepat COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Ainun lebih lanjut mengatakan dalam upaya memerangi COVID-19, Indonesia semestinya mau belajar dari negara lain. Ada beberapa kasus ketika negara mengizinkan adanya kerumunan, hal tersebut membuat kasus COVID-19 di negara tersebut bertambah.

"Kalau belajar dari negara lain. Malaysia sudah pernah redam kasus hingga habis terus melejit lagi karena pilkada di Sabah. Ini bikin seluruh kasus di Malaysia melonjak," ujar Ainun.

"Sekolah dibuka, kita bisa belajar dari UK. UK lockdown kecuali sekolah, data UK menunjukkan kasus COVID-19 di kalangan anak itu jumlahnya naik karena penularan terjadi di sekolah," tambahnya.

Baca Juga: Libur Akhir Tahun Dipangkas, 75 persen Masyarakat Sudah Pesan Kamar

2. Evaluasi harus dilakukan tiap dua minggu

Inisiator Gerakan Kawal COVID-19: Indonesia Bakal Hadapi 3 UjianSeorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus corona (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Ketua Satgas COVID-19 IDI, Zubairi Djoerban, mengatakan bahwa untuk menghadapi tiga ujian ini, maka perlu ada evaluasi yang dilakukan setiap dua minggu sekali. Tujuannya, untuk memonitor jumlah kasus COVID-19 di masa-masa tersebut.

"Ada tiga peristiwa berturut-turut, itu seharusnya evaluasinya setiap dua minggu, jadi jaraknya tidak boleh terlalu dekat. Jadi kalau sekolah mau dibuka, nestinya dua minggu setelah liburan, karena ada pilkada, dua minggu setelah pilkada, jangan awal Januari (sekolah dibuka)," ujar Zubairi dalam acara Mata Najwa, Rabu (2/12/2020).

"Kemudian mengenai liburan kan sudah dipotong dua hari, itu sudah lumayan, jadi saya harapkan memang lebih baik," tambahnya.

3. Kasus COVID-19 naik, pemerintah harus berani tunda pilkada

Inisiator Gerakan Kawal COVID-19: Indonesia Bakal Hadapi 3 UjianIlustrasi logistik pilkada. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono

Lebih lanjut, Zubairi menyebut bahwa ketika masa pilkada, evaluasi kasus COVID-19 harus dilakukan secara harian. Jika memang ada kenaikan jumlah kasus positif COVID-19 nantinya, pemerintah harus berani mengambil langkah tegas.

"Misalnya, jumlah per hari makin naik, kemudian persentase yang positif mingguan itu jelas naik mendekati pilkada, pemerintah harus berani untuk mneunda Pikada, memang kalau mau lanjut harus evaluasi terus-menerus," ujar Zubairi.

Politisi Gerindra, Fadli Zon, juga menyetujui pendapat dari Zubairi ini. Menurutnya, pemerintah harus lebih bijak dan mau menunda pilkada, jika memang serius ingin memotong mata rantai COVID-19.

"Soal pilkada seharusnya kita bijak dan kita tunda. Kita belum serius mau memutus rantai COVID-19. Kalau petugas (pilkada) sudah kena, gimana nanti rakyat yang berkerumun (saat pilkada)?" ujar Fadli.

"Waktu daftar (pilkada) saja banyak yang berkerumun. Seharusnya di awal kita punya konsistensi memprioritaskan penanganan COVID-19. Pilkada menunjukkan kita enggak serius atasi COVID-19, dan juga akan memunculkan klaster baru," tambahnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3M: Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan, atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: Jalankan Protokol Kesehatan, Anies Tak Menyangka Terpapar COVID-19 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya