Pemerintah Didesak Gerak Cepat Atasi Lonjakan Kasus COVID-19 di Kudus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, mendesak pemerintah bergerak cepat mengatasi lonjakan kasus COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah. Lonjakan kasus ini terjadi usai libur Lebaran 2021.
Netty meminta semua fasilitas kesehatan yang ada di Kudus dan sekitarnya disiapkan untuk menghadapi lonjakan kasus usai libur Lebaran 2021.
"Antisipasi kekurangan tempat tidur di rumah sakit dengan menyiapkan rumah sakit darurat dan meminta dukungan dari rumah sakit di seputar Kabupaten Kudus," ujar Netty dalam keterangan resminya, Kamis, (3/6/2021).
1. Jumlah SDM pemakaman jenazah COVID-19 di Kudus disoroti
Baca Juga: Penularan COVID-19 Kudus Tinggi, Mayoritas Usia Produktif Tertular
Lebih lanjut, Netty juga menyoroti kurangnya SDM yang bertugas dalam pemakaman jenazah korban COVID-19 di Kudus. Menurutnya, ini adalah sesuatu yang harus segera ditangani, karena bisa berakibat antrean jenazah pemakaman.
"Dari informasi BPBD Kudus, jumlah pemakaman jenazah dengan prokes COVID-19 dalam satu hari bisa mencapai puluhan. Jika kekurangan petugas tentu akan menyebabkan waiting list pemakaman. Jika dibiarkan berlarut-larut, tentu akan terjadi penumpukan jenazah yang sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat," ujarnya.
2. Netty berharap tak terjadi lonjakan kasus seperti di Malaysia
Editor’s picks
Netty juga mengimbau agar Indonesia tidak merasakan apa yang dialami Malaysia saat ini. Negara tetangga Indonesia itu kini kembali memberlakukan lockdown akibat lonjakan kasus COVID-19.
"Jangan sampai kita mengalami seperti Malaysia, di mana saat ini sudah diberlakukan lockdown kembali. Melonjaknya kasus di sana salah satunya karena dipicu pandemic fatigue yang membuat masyarakat Malaysia longgar dan abai prokes. Kita tidak ingin seperti itu," kata Netty.
3. Kudus mengalami lonjakan kasus COVID-19
Kasus COVID-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengalami lonjakan usai libur Lebaran 2021. Tercatat, sebanyak 196 nakes terpapar COVID-19 dan satu meninggal dunia. Petugas pemakaman juga kewalahan akibat kurangnya SDM untuk membantu pemakaman jenazah.
Terkait hal ini, Netty meminta pemerintah agar memperhatikan penegakan PPKM Mikro di Kudus. Menurutnya, aparat harus dikerahkan untuk memantau penerapan prokes dalam rangka PPKM Mikro.
"Masyarakat harus dipastikan taat dan disiplin dengan aturan 3M, terutama di tempat-tempat publik. Lalai dengan prokes berarti membiarkan diri sendiri dan orang lain terpapar virus," ungkap Netty.
Baca Juga: 42 Desa di Kudus Zona Merah COVID-19, 450 TNI Terjun Tertibkan Warga