Rektor UIN: Azyumardi Azra Pendorong Transformasi PTKIN

Azyumardi Azra berpulang di Malaysia

Jakarta, IDN Times - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, turut berduka cita atas berpulangnya Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra. Dia mengaku, sosok Azyumardi adalah orang yang baik semasa hidup.

“Semoga almarhum direlakan kepergiannya, mendapatkan ampunan atas salah dan khilafnya, dan semoga almarhum di tempatkan di surga-Nya. Saya bersaksi Profesor Azra adalah orang yang sangat baik,” ujar Amany dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Keluarga Ungkap Alasan Jenazah Azyumardi Azra Masih di Malaysia

1. Pendorong transformasi PTKIN

Rektor UIN: Azyumardi Azra Pendorong Transformasi PTKINUIN Syarif Hidayatullah Jakarta (uinjkt.ac.id)

Amany menyebut, sepanjang hayatnya, Azyumardi telah menorehkan banyak karya penting. Salah satunya, almarhum melakukan perubahan penting dalam mendorong kemajuan kualitas pendidikan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Azyumardi berperan dalam transformasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jakarta menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta. Pada masa kepemimpinannya sebagai rektor, IAIN Jakarta berhasil beralih status menjadi UIN Jakarta.

Melalui transformasi ini, UIN Jakarta pun selanjutnya bisa mengembangkan banyak fakultas dan program studi berbasis integrasi ilmu. Hal ini ditandai dengan hadirnya fakultas-fakultas di era UIN seperti Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Fakultas Kedokteran.

Tidak hanya mendorong pengembangan UIN Jakarta, transformasi ini juga menginspirasi sejumlah PTKIN lain untuk berubah dari STAIN atau IAIN menjadi UIN. Total, kini terdapat 29 PTKIN dengan status UIN dengan bertambahnya empat UIN di tahun 2022.

Baca Juga: Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra Wafat Pukul 12.30 di Malaysia

2. Kehilangan besar bagi UIN Jakarta

Rektor UIN: Azyumardi Azra Pendorong Transformasi PTKINIDN Times/Arief Rahmat

Amany menambahkan, wafatnya Azyumardi merupakan kehilangan besar bagi UIN Jakarta. Sepanjang masa kepemimpinannya sebagai rektor, dia telah memimpin pengembangan universitas dengan ide-ide konstruktif dan penuh dedikasi.

Azyumardi juga merupakan sosok guru yang bijak, pendidik yang amanah, serta banyak mengedepankan kemajuan ilmu pengetahuan. Dia juga memberikan teladan positif bagi para akademisi untuk berpegang teguh pada rasionalitas dalam nuansa spiritual.

“Untuk itu, kami di UIN Jakarta merasa sangat kehilangan atas wafatnya Profesor Azyumardi Azra,” ujar Amany.

Baca Juga: Menag: Azyumardi Azra Adalah Intelektual Berkaliber Dunia

3. Azyumardi sempat dinyatakan sakit

Rektor UIN: Azyumardi Azra Pendorong Transformasi PTKINKetua Dewan Pers, Azyumardi Azra saat mengunjungi kantor IDN Media HQ pada Jumat (24/6/2022). (IDN Times/Herka Yanis)

Sebelumnya, Azyumardi dinyatakan sakit dalam penerbangannya menuju Malaysia pada Jumat (16/9/2022). Almarhum terbang menuju Malaysia untuk menjadi narasumber Konferensi internasional Persidangan Antarbangsa 'Kosmopolitan Islam' yang dilaksanakan di Selangor, 17 September 2022.

Tidak lama setelah mengeluhkan sakit, Kedutaan Besar RI di Malaysia dan tim panitia kegiatan merujuk almarhum untuk dirawat di RS Serdang.

Oleh para tenaga medis rumah sakit setempat, almarhum segera diberikan tindakan medis. Namun, pada Minggu (18/9/2022), almarhum menghembuskan napas untuk terakhir kalinya.

Baca Juga: Profil Azyumardi Azra, Ketua Dewan Pers yang Meninggal di Malaysia

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya