[UPDATE] Kasus COVID-19 di Indonesia Naik 5.826, Jakarta Terbanyak

Total 5.146 pasien sembuh dari COVID-19 hari ini

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan sebanyak 5.826 orang dinyatakan positif terpapar COVID-19 per Minggu (7/3/2021). Dengan penambahan ini, total orang yang terpapar COVID-19 di Indonesia telah mencapai 1.379.662 kasus.

DKI Jakarta menjadi wilayah yang paling banyak menyumbang kasus harian COVID-19 hari ini, dengan 1.834 kasus. Disusul Jawa Barat dengan 1.366 kasus, lalu Jawa Tengah dengan 395 kasus, dan Kalimantan Timur dengan 351 kasus.

1. Tercatat 5.146 orang berhasil sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] Kasus COVID-19 di Indonesia Naik 5.826, Jakarta TerbanyakIlustrasi pasien COVID-19. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Meski jumlah kasus positif bertambah, Satgas COVID-19 melaporkan jumlah pasien yang berhasil sembuh juga bertambah 5.146 orang dalam 24 jam terakhir. Maka, total kesembuhan sudah 1.194.656 orang.

DKI Jakarta mencatat kasus kesembuhan paling banyak hari ini yaitu 1.826 kasus. Selanjutnya, disusul Jawa Tengah dengan 575 kasus, Jawa Barat dengan 538 kasus, serta Jawa Timur dengan 430 kasus.

Baca Juga: Rahasia Peti Jenazah COVID-19 Berbahan Sengon Hingga Lapisan Plastik

2. Sebanyak 112 orang meninggal akibat COVID-19

[UPDATE] Kasus COVID-19 di Indonesia Naik 5.826, Jakarta TerbanyakIlustrasi proses penggalian makam salah satu jenazah COVID-19 (IDN Times/Aldila Muharma&Fiqih Damarjati)

Satgas COVID-19 juga melaporkan, sebanyak 112 orang meninggal dunia akibat COVID-19 dalam satu hari terakhir. Jumlah orang yang meninggal dunia karena COVID-19 menjadi 37.266 kasus.

Provinsi yang memiliki kasus kematian terbanyak hari ini yaitu DKI Jakarta dengan 45 kasus. Jawa Timur berada di belakangnya dengan 18 kasus, lalu Kalimantan Timur dengan 9 kasus, dan DI Yogyakarta dengan 4 kasus.

3. Terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

[UPDATE] Kasus COVID-19 di Indonesia Naik 5.826, Jakarta TerbanyakIlustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio, mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet, kemudian aliran udara cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang, karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan lantaran kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airborne. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," ujar Amin.

Baca Juga: [LINIMASA-5] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya