Anggota Cekcok di Pos PPKM, Kapolres Jakbar Minta Maaf ke Paspampres 

Personel polisi preman untuk sementara waktu ditiadakan

Jakarta, IDN Times - Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes (Pol) Ady Wibowo mengatakan, masalah cekcok antara petugas polisi dan Paspampres saat penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di pos Daan Mogot, dianggap sudah selesai.

Ady menjelaskan, peristiwa yang terjadi pada Rabu 7 Juli 2021 itu, adalah kesalahpahaman. Ia berharap peristiwa tersebut tidak berbuntut panjang. 

"Saya sudah menghadap Komandan Paspampres dan juga sudah meminta maaf secara langsung. Permasalahan sudah selesai dan baik TNI serta Polri tetap bersinergi untuk menjaga negeri," kata Ady kepada media, Kamis 8 Juli 2021. 

Ia mengatakan, hikmah dari peristiwa tersebut yakni ia meminta kepada semua anggotanya agar menggunakan pendekatan humanis ketika berhadapan dengan warga. Ady juga meminta polisi berpakaian preman untuk sementara waktu tidak ditugaskan di lapangan. Tujuannya agar tidak ada lagi kesalahpahaman. 

"Supaya tidak terulang lagi di lapangan, anggota saya juga sudah diperiksa di Propam," tutur dia lagi. 

Apa tanggapan Komandan Paspampres menanggapi sikap petugas PPKM terhadap anggotanya, Praka Izroi?

1. Petugas polisi dianggap belum memahami penuh aturan selama PPKM Darurat

Anggota Cekcok di Pos PPKM, Kapolres Jakbar Minta Maaf ke Paspampres Infografis PPKM Darurat Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, Komandan Paspampres Mayor Jenderal TNI Agus Subiyanto, menyayangkan insiden yang terjadi pada Rabu, 7 Juli 2021, menimpa anggotanya. Ia menilai, peristiwa tersebut mencerminkan tak semua aturan selama PPKM Darurat telah dipahami oleh petugas di lapangan. 

"Kan sudah jelas yang bekerja adalah yang bertugas di sektor esensial. Itu sesuai dengan Instruksi Mendagri Nomor 15 Tahun 2021 mengenai pemberlakuakan PPKM Darurat di wilayah Jawa dan Bali," ujar Agus kepada media pada Kamis, 8 Juli 2021. 

Ia mengusulkan agar petugas di lapangan lebih memahami aturan tersebut. Tujuannya untuk mengurangi miskomunikasi antara warga yang bekerja di sektor esensial dengan petugas PPKM. Petugas Paspampres sendiri masuk ke kategori pekerjaan esensial karena mengawal presiden. 

"Saya sudah berkoordinasi dengan para komandan satuan TNI dan Polri di lapangan untuk memahami aturan mengenai PPKM Darurat," tutur dia lagi. 

Lebih jauh, Agus menjelaskan, tidak semua anggota Paspampres tinggal di asrama. Bahkan, 75 persen anggota Paspampres tinggal di luar asrama Paspampres.

"Mereka tinggal di wilayah Jadebotabek. Maka, ketika berangkat ke tempat dinas akan melewati titik-titik penyekatan," katanya. 

Baca Juga: Cekcok Petugas PPKM Polisi saat Adang Paspampres, Ini Duduk Perkaranya

2. Empat personel polisi diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya

Anggota Cekcok di Pos PPKM, Kapolres Jakbar Minta Maaf ke Paspampres Oknum polisi yang periksa Praka Izroi diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya (www.instagram.com/@infokomando)

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes (Pol) Ady Wibowo mengakui, ada perilaku anggotanya yang kurang pantas saat melakukan penyekatan PPKM Darurat. Alhadil memicu kesalahpahaman. Tetapi ia menyebut, kasus tersebut sudah selesai. Situasi saat ini sudah kondusif. 

Ia menambahkan, empat oknum polisi yang melakukan penyekatan di Pos Daan Mogot tersebut sudah diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya. 

"Empat personel yang terlibat cekcok dengan Praka Izroi sedang diperiksa oleh Bid Propam untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar Ady ketika dihubungi, Jumat (9/7/2021). 

Sedangkan, Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Bhirawa Braja Paksa membantah ada perkelahian antara anggota Paspampres dan personel kepolisian. Tapi, ia mengakui, petugas di pos penyekatan menyampaikan hal-hal yang seharusnya tak boleh disampaikan. 

"Gak ada yang berantem, itu salah paham saja," ujar Bhirawa kepada media Kamis, 8 Juli 2021. 

Ia mengakui ada kekeliruan yang dilakukan oleh personel polisi ketika memeriksa Praka Izroi. Seharusnya, anggota kepolisian bertanya dengan cara yang lebih humanis.

"Kalau diperhatikan dari video itu kan memang sikap anggota kita itu marah-marah ya," tutur dia lagi. 

3. Puluhan anggota Paspampres sempat menggeruduk kantor Polres Metro Jakarta Barat

Anggota Cekcok di Pos PPKM, Kapolres Jakbar Minta Maaf ke Paspampres ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Sementara, buntut dari cekcok di pos penyekatan area Daan Mogot, Jakarta Barat, puluhan anggota Paspampres sempat mendatangi kantor Polres Jakbar. Kedatangan puluhan anggota Paspampres itu terekam dalam sebuah video berdurasi 20 detik. 

Video tersebut viral setelah diunggah ke media sosial Instagram oleh akun Instagram @infokomando. Dalam video tersebut, tampak puluhan orang berpakaian hitam datang pada malam hari dengan menumpang sepeda motor. Kebanyakan dari mereka terlihat berboncengan.

"Sebanyak 50-an anggota Paspampres malam hari bergerak mendatangi Polres Metro Jakbar untuk mencari pelaku yang telah berbuat arogan kepada Praka Izroi," tulis admin akun tersebut pada Kamis malam kemarin. 

Pada keterangan berikutnya, Asintel Paspampres Kolonel Inf Wahyu bergerak cepat mendatangi lokasi untuk meredam rekan-rekannya dan meluruskan persoalan tersebut.

Setelah berkoordinasi dengan Wakareskrim Polres Metro Jakbar Kompol Herjon Silaban, oknum polisi yang mencegat Praka Izroi datang ke Mako Paspampres dan meminta maaf secara langsung. 

Baca Juga: Catat! Penyekatan Lalin di Kota Bekasi Akan Diperluas hingga 18 Titik

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya