Anggota DPR Terinfeksi COVID-19, Komisi I Tiadakan Rapat Pekan Ini

Ada enam anggota Komisi I terpapar COVID-19

Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Viada Hafid, mengaku terinfeksi COVID-19. Selain dia, empat anggota dewan lainnya dari komisi yang sama juga terpapar penyakit yang ditularkan virus Sars-CoV-2 tersebut. Karena itu, Komisi I meniadakan agenda rapat pada pekan ini. 

"Komisi I pekan ini tidak mengagendakan rapat di lingkup DPR. Saya bersama lima anggota Komisi I lainnya positif COVID-19. Juga ada tiga anggota tim kesekretariatan di Komisi I. Semoga, pekan depan rapat-rapat dapat kembali berjalan," cuit Meutya melalui akun Twitternya, Selasa, 1 Februari 2022.

Anggota DPR Terinfeksi COVID-19, Komisi I Tiadakan Rapat Pekan IniCuitan Ketua Komisi I Meutya Hafid yang mengumumkan dirinya positif terpapar COVID-19. (Tangkapan layar akun Twitter Meutya Hafid)

Meutya pun mengajak masyarakat agar kembali memperketat implementasi protokol kesehatan. Apalagi, kini akibat varian Omicron, kasus COVID-19 kian melonjak. 

Namun, yang tertular COVID-19 bukan hanya anggota Komisi I, ada pula anggota parlemen di komisi lainnya yang terinfeksi. Ketua Komisi X dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syaiful Huda, mengaku pada pekan ini baru pulih usai terinfeksi Omicron.

Alhasil, rapat di Komisi X tetap dilaksanakan, namun kehadiran fisik dibatasi maksimal 50 persen. Sisanya mengikuti rapat secara daring. 

Lalu, apakah ada kebijakan dari Sekretariat Jenderal DPR untuk mencegah meluasnya COVID-19 di lingkungan parlemen?

1. Meutya Hafid mengaku bergejala COVID-19

Anggota DPR Terinfeksi COVID-19, Komisi I Tiadakan Rapat Pekan Ini

Sementara, melalui akun Instagramnya, Meutya mengatakan, ia terpapar COVID-19 sejak Senin, 31 Januari 2022. Hasil tes swab PCR menunjukkan ia terinfeksi virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China.

Politikus Partai Golkar itu mengakui selama beberapa hari terakhir ia tidak enak badan. Dia mengaku terakhir beraktivitas di luar rumah pada Rabu dan Kamis pekan lalu. 

"Yes, saya (terinfeksi) bergejala. Mulai terasa hari Sabtu di tenggorokan. Terasa sekali kemarin/Minggu; demam, ngilu (kalau saya bahkan juga terasa di geligi). Hidung berair. Pagi ini saya PCR, sedikit batuk mulai terasa hari ini," kata Meutya di akun Instagram-nya, kemarin. 

Di akun media sosialnya itu pula, Meutya curhat bahwa ia sempat kecewa karena hasil CT-nya rendah dan konsentrasi virus tinggi. Mengetahui hasil itu, ia sempat bertanya ke beberapa teman soal pengalamannya melawan COVID-19. 

"Dengan begitu, saya baru tenang lagi, karena ada yang CT-nya seperti saya, tapi tak lama kemudian berhasil sembuh. Intinya, cari penjelasan positif dari orang yang pernah mengalami langsung," tutur dia. 

Untuk proses pemulihan, Meutya memilih melakukan isolasi mandiri di rumah. Ia juga memilih tak terlalu banyak mengonsumsi obat, tapi makan buah-buahan. 

"Sederhananya hanya ditopang vitamin dan istirahat, lalu bersikap happy dan semangat. Tapi, ini tentu berbeda bila kondisinya di orang lain. Karena tubuh masing-masing orang berbeda. Tapi, tetap konsul ke dokter," katanya. 

Meutya bersyukur karena dokter yang ia ajak konsultasi cukup terbuka dengan pilihannya, yang tidak ingin mengonsumsi terlalu banyak obat.

Baca Juga: 9 Anggota DPR Terpapar COVID-19, Anggota Dewan Dilarang Kunker

2. Sekjen DPR menduga anggota dewan terpapar COVID-19 bukan dari lingkungan di parlemen

Anggota DPR Terinfeksi COVID-19, Komisi I Tiadakan Rapat Pekan IniGedung MPR DPR RI (IDN Times/Marisa Safitri)

Sementara, Sekretaris Jenderal DPR, Indra Iskandar yakin anggota DPR itu terpapar COVID-19 bukan karena aktivitas mereka di lingkungan gedung parlemen di Senayan. Sebab, banyak juga dari mereka yang aktif beraktivitas di konstituennya masing-masing. 

"Saya kira banyak aktivitas ya di daerah pemilihan, karena di DPR kan melaksanakan rapat dengan prokes yang sangat ketat. Masih banyak pembahasan RUU dan rapat kerja bersama pemerintah yang dilakukan dengan banyak pembatasan," ungkap Indra seperti dikutip dari kantor berita ANTARA hari ini. 

Ia menambahkan saat ini DPR telah memperbarui mekanisme kerja dan kehadiran anggota dewan dalam rapat di lingkungan parlemen. Salah satunya hanya 50 persen orang yang bekerja dari kantor (WFO). 

"Lalu, untuk jam kerja dibatasi sampai pukul 15.30 WIB untuk hari biasa dan pukul 15.00 WIB pada Jumat," kata Indra. 

3. DPR tidak akan melakukan lockdown gedung secara keseluruhan

Anggota DPR Terinfeksi COVID-19, Komisi I Tiadakan Rapat Pekan IniIDN Times/Kevin Handoko

Indra menegaskan, gedung DPR secara keseluruhan tidak akan melakukan mekanisme lockdown. Ia menyerahkan keputusan tersebut kepada masing-masing alat kelengkapan dewan (AKD). 

Ia memberikan contoh, Komisi I dan ruang kerja pimpinan yang berada di lantai 4 Gedung Nusantara III, memilih menghentikan kegiatannya alias lockdown.

"Saya mendengar Komisi I DPR sudah (melakukan lockdown). Bahkan, di lingkungan kerja pimpinan DPR di lantai 4 sudah sepekan lalu sampai pekan depan dilakukan evaluasi. Ya, artinya juga sedang dilakukan lockdown," ungkap Indra. 

Ia juga menyebut aktivitas kunjungan kerja pun dihentikan sementara waktu. 

Baca Juga: Politikus PAN Usul Ada Rumah Sakit Khusus Bagi Pejabat yang Kena COVID

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya