Arab Saudi Cabut Larangan Masuk, WNI Sudah Bisa Umrah ke Tanah Suci

Calon jemaah umrah dijadwalkan berangkat pertengahan Januari

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Arab Saudi pada Minggu, 3 Januari 2021, resmi mencabut larangan masuk sementara bagi semua warga asing. Hal itu membuat calon jemaah umrah asal Indonesia bisa kembali beribadah meski di tengah pandemik COVID-19. 

Ketua Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (AMPHURI) Zaki Zakariya mengatakan, calon jemaah bisa kembali ke Saudi pada pertengahan bulan ini. Kebijakan itu diambil sambil menunggu larangan masuk bagi warga asing ke Indonesia berakhir pada Kamis, 14 Januari 2021 mendatang.

Pemerintah memutuskan memberlakukan larangan masuk sementara selama 14 hari bagi warga negara asing untuk mencegah meluasnya galur baru COVID-19 yang muncul di Inggris, yang disebut B117. Berdasarkan penelitian para ahli, galur baru tersebut 70 persen lebih cepat menular dibandingkan galur virus corona sebelumnya. 

"Berhubung Pemerintah Indonesia menutup penerbangan internasional terhitung 1-14 Januari 2021, maka AMPHURI sudah menjadwalkan dan mempersiapkan keberangkatan umrah dengan penerbangan yang dimulai di Surabaya pada 16 Januari dan starting Jakarta dengan Citilink pada 18 Januari," ungkap Zaki kepada IDN Times melalui pesan pendek, Senin (4/1/2021). 

Ia mengatakan, calon jemaah umrah yang akan diberangkatkan adalah mereka yang keberangkatannya tertunda di akhir Desember 2020 lalu karena bandara di Saudi ditutup secara tiba-tiba. 

"Bagi calon jemaah yang sudah mendaftar sebelum pandemik dan calon jemaah baru yang siap berangkat, harus mengikuti regulasi dan ketentuan harga baru yang ditentukan oleh biro umrah," tutur dia lagi. 

Harga baru, kata Zaki, merupakan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama. Lantas, apa komentar Kemenag mengenai dibukanya kembali akses menuju Saudi untuk menunaikan ibadah umrah?

1. Kemenag belum terima laporan keberangkatan calon jemaah umrah pada 16 Januari 2021

Arab Saudi Cabut Larangan Masuk, WNI Sudah Bisa Umrah ke Tanah SuciJemaah Umrah yang kembali melaksanakan Umrah Perdana di Makkah dalam Pandemik COVID-19. Dok. KJRI Jeddah/Fauzy Chusny

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Arfi Hatim mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan akan ada keberangkatan dari Indonesia menuju ke Saudi. Lagi pula, kata Arfi, menunaikan ibadah umrah di saat pandemik butuh disiplin ketat protokol kesehatan. 

"Jadi, saat ini secara resmi belum ada calon jemaah umrah yang berangkat. Hal ini bisa disebabkan beberapa kemungkinan, antara lain protokol kesehatan yang ketat, persyaratan yang cukup berat, hingga ke pandemik yang masih berlangsung sehingga calon jemaah dan penyelenggara masih menunggu," tutur Arfi melalui pesan pendek kepada IDN Times, hari ini. 

Otoritas Saudi memberlakukan sederet persyaratan dan aturan bagi calon jemaah umrah. Mereka harus berusia 18-50 tahun. Selain itu, harus mengikuti tes usap 72 jam sebelum terbang ke Saudi dan menjalani isolasi mandiri. Beberapa biro umrah juga memilih untuk tidak menerima pendaftaran calon jemaah yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid. 

Menurut Zaki, wajar bila Kemenag belum menerima laporan soal keberangkatan pada pertengahan Januari 2021. Karena kelompok calon jemaah umrah yang akan berangkat belum terbentuk. 

"Bila jadwal penerbangan dan programnya sudah ada, maka kami akan melaporkan ke Kemenag," ujar Zaki. 

Baca Juga: Alhamdulilah! Sempat Ditutup, Saudi Buka Lagi Akses Umrah untuk WNI 

2. Akses umrah ke Saudi pernah ditutup setelah 13 jemaah asal Indonesia terpapar COVID-19

Arab Saudi Cabut Larangan Masuk, WNI Sudah Bisa Umrah ke Tanah SuciJemaah Umrah yang kembali melaksanakan Umrah Perdana di Makkah dalam Pandemik COVID-19 (Dok. KJRI Jeddah/Fauzy Chusny)

Sebelumnya, Saudi pernah menutup akses sementara bagi calon jemaah umrah dari negara lain. Penutupan berlangsung selama 14 hari usai ditemukan 13 jemaah umrah asal Indonesia terpapar COVID-19 setelah tiba di Saudi. Sejauh ini, Saudi baru memberikan akses terbatas bagi aktivitas umrah untuk mencegah penularan COVID-19. 

Zaki mengaku bersyukur, pemerintah tidak memutuskan untuk menghentikan total penerimaan jemaah umrah selama pandemik COVID-19. Alih-alih melarang, Zaki menyebut, Kementerian Agama justru memberikan pesan-pesan penting kepada Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) mengenai pentingnya edukasi bagi calon jemaah umrah.

"Jadi, kuncinya di edukasi. PPIU wajib memberikan edukasi secara intensif dan terperinci mengenai prosedur pelaksanaan ibadah umrah saat pandemik," ujar pria yang juga pemilik biro tur umrah itu pada November 2020 lalu.

Zaki menduga Saudi kembali bersedia membuka akses umrah bagi jemaah asing, karena di grup ketiga asal Indonesia sudah tidak ada yang terpapar COVID-19. Dari data yang ia miliki, dua grup sebelumnya, yang berangkat pada 1 November 2020 dan 3 November 2020 dinilai kurang sukses.

"Hal itu diakibatkan adanya (jemaah umrah) yang terdeteksi positif COVID-19 dan tidak disiplin," bebernya lagi. 

3. Saudi tetap memberlakukan aturan ketat bagi warga asing yang ingin masuk

Arab Saudi Cabut Larangan Masuk, WNI Sudah Bisa Umrah ke Tanah Suci(Kondisi Ka'bah yang kosong karena disterilkan oleh Pemerintah Saudi) Istimewa

Laman Arab News pada Minggu kemarin melaporkan, meski Saudi membuka lagi pintu perbatasan bagi warga asing tetapi aturan ketat tetap berlaku. Bagi warga asing yang datang dari Inggris, Afrika Selatan atau negara lain yang sudah ditemukan galur baru COVID-19, maka diminta untuk berada di area lain selama 14 hari sebelum masuk ke Saudi. Usai melakukan isolasi di negara ketiga dan dinyatakan negatif COVID-19, mereka diizinkan masuk ke Saudi. 

Sementara, warga Saudi yang tiba dari negara-negara yang telah ditemukan varian baru COVID-19, hanya bisa masuk untuk tujuan kemanusiaan dan hal penting. Setelah tiba di Saudi, mereka wajib melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari. 

Saudi sudah mulai melakukan vaksinasi. Pada 25 Desember 2020 lalu, Putera Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) sudah disuntik vaksin COVID-19. Diprediksi dalam waktu dekat sudah ada 1 juta warga Saudi yang menerima vaksin COVID-19. 

Baca Juga: Saudi Tangguhkan Sementara Akses Masuk Jemaah Umrah dari Negara Asing

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya