BNPB: Jumlah Korban Meninggal akibat Erupsi Semeru Jadi 14 Orang 

Sementara, korban luka bertambah menjadi 56 orang

Jakarta, IDN Times - Jumlah korban meninggal akibat terkena dampak erupsi Gunung Semeru bertambah satu orang, sehingga total ada 14 warga yang wafat sejak Sabtu, 4 Desember 2021. Data tersebut merupakan informasi terbaru yang diterima oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Minggu (5/12/2021) pukul 17.30 WIB. 

"Jumlah korban bertambah 1 orang dari rilis sebelumnya. di posisi 13 orang dan saat ini di posisi 14 orang," ungkap Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari ketika memberikan keterangan pers secara virtual dan dapat disaksikan di YouTube BNPB pada hari ini. 

Ia merinci dari 14 korban jiwa yang meninggal itu terdiri dari dua warga Desa Supiturang, lima warga Desa Curah Kobokan, dan dua warga Desa Sumber Wuluh. Sementara, lima orang lainnya belum teridentifikasi identitasnya.

"Lima jasad ada di RS Bhayangkara dan belum teridentifikasi indentitasnya," katanya lagi. 

Sedangkan, jumlah korban luka berat bertambah menjadi 35 orang. Abdul menjelaskan sebanyak delapan orang di antaranya sudah dilarikan RS Haryoto, 16 orang dibawa ke RSUD Pasuruan dan delapan orang ke Puskesmas Penanggal.

Selain itu, ada pula 21 warga yang mengalami luka ringan. Maka, total jumlah warga yang terluka karena imbas erupsi Gunung Semeru mencapai 56 orang. Ia mengatakan data tersebut diperoleh dari Kepala BNPB, Letjen Suharyanto yang hingga kini berada di Lumajang. 

Lalu, berapa jumlah warga yang terdampak erupsi sehingga harus mengungsi ke tempat lain sementara waktu?

Baca Juga: Kronologi Detik-Detik Erupsi Gunung Semeru Menurut BNPB

1. BNPB catat 1.300 warga berada di tempat pengungsian

BNPB: Jumlah Korban Meninggal akibat Erupsi Semeru Jadi 14 Orang Warga di Lumajang, Jawa Timur yang mengungsi usai erupsi Gunung Semeru (Dokumentasi BNPB)

Abdul juga menjelaskan saat ini ada 5.205 jiwa warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Sebanyak, 1.300 warga di antaranya terpaksa harus mengungsi. 

"Kami masih terus mendata status dari 9 orang lainnya, apakah hilang atau korban meninggal," kata dia. 

Ia juga menyampaikan hingga saat ini belum terbentuk posko terpadu tanggap darurat. Sehingga, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto menargetkan malam ini posko tersebut sudah harus dibentuk. 

"Hal ini mengakibatkan koordinasi dan pendataan korban masih terpisah antar satu pos dengan pos yang lain. Maka, ditargetkan malam ini sudah harus dibentuk posko terpadu untuk menyatukan data di sisi kiri Kabupaten Lumajang dengan sisi kanan di Kabupaten Malang," tuturnya lagi. 

Baca Juga: 10 Potret Dampak Erupsi Semeru yang Akibatkan 13 Warga Meninggal

2. 28 sekolah terdampak langsung erupsi Gunung Semeru

BNPB: Jumlah Korban Meninggal akibat Erupsi Semeru Jadi 14 Orang Kondisi rumah warga usai terkena paparan awan panas di Gunung Semeru, Jawa Timur pada 5 Desember 2021 (Dokumentasi BNPB)

Selain rumah warga yang ikut hancur akibat terkena erupsi Gunung Semeru, BNPB juga mencatat 28 sekolah ikut terdampak langsung. Puluhan sekolah itu tersebar di dua kecamatan yaitu Kecamatan Prono Jiwo dan Kecamatan Candi Puro.

“Jadi total untuk satuan pendidikan pendidikan yang terdampak langsung itu sejumlah 6 sekolah di Kecamatan Candi Puro dan 22 sekolah di Kecamatan Prono Jiwo," ujar Abdul.

Ia merinci terdapat enam sekolah yang terdampak langsung terdiri dari PAUD yang berjumlah 4 sekolah di area Candi Puro. Selain ada pula 9 sekolah PAUD yang terdampak langsung berlokasi di Prono Jiwo.

Sementara, untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) di masing-masing kecamatan yang terdampak langsung mencapai 9 sekolah. Sementara untuk jenjang SMP yakni 2 sekolah di Candi Puro dan 3 sekolah di Prono Jiwo. “Untuk SMK di Candi Puro (terdampak langsung) satu sekolah,” katanya lagi.

3. Panglima TNI telah siapkan Batalyon 27 sebagai lokasi pengungsian

BNPB: Jumlah Korban Meninggal akibat Erupsi Semeru Jadi 14 Orang Panglima TNI, Andika Perkasa (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan kebutuhan dasar para pengungsi akan dipenuhi. Selain itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa telah menyiapkan Batalyon 27 sebagai salah satu lokasi pengungsian. 

"Di sana ada tempat aula yang representatif. Nanti sekelompok pengungsi yang kampungnya tertimbun akan direlokasi ke sana. Selain itu, kami terus mencari kelompok pengungsi yang terisolir, apakah ada yang meninggal atau tidak," ujar Suharyanto. 

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Waspada

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya