Cak Imin Bantah Aliran Dana Suap Korupsi PUPR Sampai ke Elite PKB

"Saya juga tak kenal kontraktor Hong Artha"

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin akhirnya menyelesaikan pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (29/1). Pemeriksaan Cak Imin oleh penyidik tak berlangsung lama. Ia tiba di gedung komisi antirasuah sekitar pukul 10:20 WIB, lalu rampung sekitar pukul 15:00 WIB. 

Kepada media, Cak Imin mengatakan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk tersangka pengusaha dan kontraktor yang kerap mendapat proyek dari Kementerian PUPR, Hong Artha John Alfred. 

"Saya datang sebagai saksi untuk Hong Artha. Mestinya diagendakan untuk diperiksanya besok, tapi karena besok saya ada acara ya saya minta maju diperiksanya. Alhamdulilah selesai, semuanya sudah saya berikan penjelasan. Ya selesai," kata Cak Imin pada hari ini. 

Dalam kesempatan itu, Cak Imin juga membantah mengenal kontraktor Hong Artha. 

"Kaitan-kaitannya (dengan tersangka) ya tidak ada," kata dia lagi. 

Lalu, apa tanggapan Cak Imin soal adanya dugaan suap di Kementerian PUPR yang turut dinikmati oleh para elit di Partai Kebangkitan Bangsa?

1. Cak Imin membantah keterangan eks kader PKB adanya penerimaan dana suap oleh elit parpolnya

Cak Imin Bantah Aliran Dana Suap Korupsi PUPR Sampai ke Elite PKBDok.IDN Times/Istimewa

Eks politikus PKB, Musa Zainuddin yang sudah divonis untuk dugaan penerimaan suap proyek Kementerian PUPR, akhirnya mengajukan justice collaborator atau saksi pelaku. Musa sudah dijatuhi vonis sembilan tahun lantaran menerima suap senilai Rp7 miliar. 

Di dalam surat pengajuan JC nya, Musa secara blak-blakan menyebut siapa-siapa saja yang disebut ikut menikmati suap dalam proyek infrastruktur Kementerian PUPR. Musa mengajukan surat tersebut pada Juli 2019 lalu.

Ia menulis di dalam surat itu menyebut Cak Imin ikut terlibat dalam suap proyek infrastruktur tersebut lantaran diminta oleh Cak Imin. Oleh PKB, Musa diminta mengamankan proyek yang menjadi jatah parpol tersebut. Pesan dari Cak Imin disampaikan langsung ke Musa oleh Ketua Fraksi PKB di DPR, Helmy Faisal Zaini pada 2015 lalu. 

Lalu, apa komentar Cak Imin mengenai pernyataan koleganya itu?

"Tidak benar (pengakuan Musa)," kata dia. 

Namun, ketika ditanyakan mengenai klarifikasi yang sebenarnya, Cak Imin enggan buka mulut. 

"Pokoknya ada banyak (pertanyaan yang diajukan oleh penyidik)," tutur dia lagi. 

Baca Juga: Wakil Ketua DPR Cak Imin Diperiksa KPK, Kenapa?

2. Cak Imin membantah ikut menerima aliran duit suap proyek di Kementerian PUPR

Cak Imin Bantah Aliran Dana Suap Korupsi PUPR Sampai ke Elite PKB(Muhaimin Iskandar ) menerima cinderamata dari Wakil Menteri Lingkungan Hidup) ANTARA FOTO/Saptono

Dalam kesempatan itu, ia juga membantah ikut menerima aliran duit suap dari proyek di Kementerian PUPR. 

"Tidak ada (uang suap itu saya terima). 

Begitu juga ketika ditanya apakah elit PKB ikut menerimanya, Cak Imin juga membantahnya. 

"Tidak ada (elit PKB yang ikut terima)," kata dia. 

3. Politikus PKB Fathan yang pernah diperiksa mengaku tak kenal kontraktor Hong Artha

Cak Imin Bantah Aliran Dana Suap Korupsi PUPR Sampai ke Elite PKB(Ilustrasi logo KPK) IDN Times/Santi Dewi

Namun, pada pemeriksaan tahun lalu, satu politikus PBK, Fathan sempat memenuhi panggilan penyidik KPK. Ia datang pada 30 September 2019.

Ada dua politikus lainnya yang ikut dipanggil yakni Jazilul Fawaid dan Helmi Faisal Zaini. Namun, keduanya absen. 

Kepada media, Fathan mengaku tidak kenal dengan kontraktor Hong Artha. Ia juga mengaku datang ke KPK tahun lalu hanya untuk melengkapi berkas. 

"Hari ini melengkapi berkas saja, BAP lama Hong Arta itu, tanya penyidik semua lengkap," ujar Fathan tahun lalu. 

Baca Juga: Akui Banyak Tugas di DPR Hingga Desember, Cak Imin Sulit Datang ke KPK

Topik:

Berita Terkini Lainnya