Calon Jemaah Haji Bisa Batal Berangkat Bila Belum Divaksinasi Lengkap

Baru 76 persen calon jemaah haji sudah vaksin 2 dosis

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy mengungkapkan calon jemaah haji berpotensi batal berangkat bila belum terima vaksin dua dosis.

Sebab, vaksinasi lengkap menjadi salah satu persyaratan yang ditentukan secara langsung oleh otoritas di Arab Saudi. Selain itu, Saudi juga meminta agar usia calon jemaah haji di bawah 65 tahun dan wajib mengikuti tes swab PCR tiga hari sebelum berangkat. 

"Minimal calon jemaah (haji) sudah vaksin lengkap (dua dosis). Syukur-syukur sudah booster semua. Kalau nanti ada yang belum divaksinasi lengkap ya batal. Tidak jadi diberangkatkan. (Calon jemaah haji baru bisa berangkat) bila sudah terdaftar divaksinasi lengkap," ungkap Muhadjir seperti dikutip dari situs resmi Kemenko PMK pada Sabtu, (21/5/2022). 

Ia pun tak menampik masih ada calon jemaah haji yang belum menerima vaksin lengkap dua dosis. Di dalam catatan yang ia pegang masih ada 17 ribu calon jemaah yang belum divaksinasi dua dosis. 

"Maka, akan kita kebut vaksinasi ini dalam beberapa hari ke depan bersama calon jemaah haji," tutur dia. 

Muhadjir menjelaskan berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, baru 76 persen calon jemaah haji yang telah menerima vaksin dua dosis. Lalu, kapan kloter pertama dijadwalkan terbang dari Indonesia?

1. Kloter pertama calon jemaah haji bakal berangkat ke Saudi pada 4 Juni 2022

Calon Jemaah Haji Bisa Batal Berangkat Bila Belum Divaksinasi LengkapKelompok pertama jemaah haji melakukan tawaf pada rangkaian ibadah haji di Makkah, Arab Saudi (17/7/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Saudi Ministry of Media/Handout via REUTERS/aww.)

Sementara, menurut keterangan dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, kloter pertama calon jemaah haji dari Indonesia dijadwalkan berangkat pada 4 Juni 2022. Ia mengatakan, ini bakal menjadi pemberangkatan calon jemaah haji pertama usai tertunda selama dua tahun akibat pandemik COVID-19. 

"Saya ingin memastikan seluruh layanan untuk jemaah sudah siap," ujar Menag Yaqut di dalam keterangan tertulis pada 19 Mei 2022 lalu. 

Ia pun terbang ke Saudi pada 18 Mei lalu untuk meninjau kesiapan dalam menyambut kedatangan calon jemaah haji asal Indonesia. Ia menjelaskan selama berada di Saudi, ia akan meninjau seluruh layanan yang akan digunakan oleh para jemaah haji. Menag Yaqut berangkat ke Saudi didampingi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, serta Staf Khusus dan Tenaga Ahli. 

"Kami akan cek kesiapan layanan katering, transportasi, akomodasi, layanan kesehatan, dan lainnya. Intinya jemaah haji harus terlayani dengan sebaik mungkin," tutur dia. 

Selain itu, dia melanjutkan, keberangkatan ini juga untuk memastikan para petugas haji akan memberikan pelayanan terbaik mulai tahun ini. Yaqut meminta tiga aspek penyelenggaraan haji diperhatikan, yaitu pembinaan, pelayanan, dan perlindungan jemaah. Menag Yaqut minta agar ketiga poin itu harus harus dipegang teguh. 

Baca Juga: [BREAKING] Indonesia Dapat Kuota Haji 50 Persen, 106 Ribu Jemaah Bakal Berangkat

2. Pemerintah bakal mengikuti ketentuan dan syarat yang diminta oleh otoritas Saudi

Calon Jemaah Haji Bisa Batal Berangkat Bila Belum Divaksinasi LengkapJemaah haji di Jembatan Jamarat, Mina, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Sementara, Menko Muhadjir menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia bakal mengikuti semua prosedur dan protokol yang ditentukan oleh otoritas Saudi terkait penyelenggaraan ibadah haji. Hal ini termasuk, tes swab PCR. 

"Kemarin sempat dibahas dengan presiden, kalau nanti mereka harus tes swab PCR, apakah tesnya dilakukan di sini (Indonesia) atau di Arab Saudi. Itu tinggal pelaksanaan teknisnya saja. Selebihnya sudah kita siapkan," kata Muhadjir. 

"Kita sangat mengikuti maunya Pemerintah Saudi karena kan kita yang posisinya tamu," tutur dia lagi. 

Sementara, dalam ibadah haji pada 2022, Indonesia dipastikan diberi kuota 50 persen oleh Saudi. Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mengatakan kuota haji Indonesia 2022 sebanyak 104.000 hingga 106.000.

“Walaupun belum ada (informasi) secara resmi tapi secara informal berdasarkan diskusi, Insya Allah kita mendapatkan 50 persen dari kuota awal kita sekitar 48-50 persen. Jadi sekitar 104 ribu - 106 ribu itu kira-kira lebih kurang seperti itu (yang diberi Saudi)," ujar Yandri di gedung DPR pada 13 April 2022 lalu. 

3. 89.715 calon jemaah haji sudah melunasi pembayaran biaya ibadah ke Saudi

Calon Jemaah Haji Bisa Batal Berangkat Bila Belum Divaksinasi LengkapIlustrasi Jemaah Haji (ANTARA FOTO/Zohra Bensemra)

Sementara, menurut informasi dari Kementerian Agama, per 20 Mei 2022, sudah ada 89.715 calon jemaah haji yang telah melunasi pembayaran untuk ibadah ke Saudi.  Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab mengatakan untuk pembayaran dan konfirmasi keberangkatan resmi ditutup pada Jumat kemarin. 

"Sampai ditutup sore ini, (ada) 89.715 jemaah yang telah melakukan pelunasan dan konfirmasi keberangkatan. Artinya, sudah 97,26 persen dari kuota jemaah haji reguler yang berjumlah 92.246,” ujar Saiful di dalam keterangan tertulis pada Sabtu, (21/5/2022). 

"Ini belum termasuk kuota petugas haji daerah dan pembimbing yang berasal dari KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah)," katanya lagi. 

Ia menjelaskan pelunasan dan konfirmasi keberangkatan bagi jemaah haji dibuka selama dua pekan yakni pada 9 Mei 2022 - 20 Mei 2022. Sementara, biaya haji pada 2022 ditetapkan oleh pemerintah dan komisi VIII mencapai Rp39.886.009.

Baca Juga: [BREAKING] Menag: Kloter Haji Jemaah RI Mulai Berangkat 4 Juni 2022

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya