Cerita Suryani Motik Bercita-Cita Jadi 'Ratu Ular' Usai Lulus Sekolah 

Yani yang semula takut ular malah jadi paham ular

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia, Suryani Motik, mengisahkan dirinya yang sempat bercita-cita menjadi 'Ratu Ular' usai lulus sekolah di Amerika Serikat. Hal itu bermula pada tahun 1992 lalu ketika seorang teman mengajaknya berbisnis ular.

"Teman saya ini datang dari Amerika Serikat. Karena dia teman, jadi niatnya sebenarnya nganterin aja. Dia (bekerja) di reptile center yang berbasis di New York. Dia ke Indonesia untuk melihat ular," ujar Yani ketika berbicara di Indonesia Millennial and Gen Z Summit (IMGS) 2022 by IDN Media dengan tajuk Investing in Women and Diverse Entrepreneurs to Boost Post-Pandemic Recovery pada Jumat, (30/9/2022).

Setelah tiga hari berturut-turut menemani untuk melihat ular, kata dia, teman tersebut malah menawarinya berbisnis ular. Yani pun terkejut mendengar pertanyaan itu. Apalagi, ia mengaku semula sangat takut dengan ular.

"Teman saya bilang 'Yani, don't you think want to run this business?' Wah, berbisnis ular, waktu itu gak terbayang. Teman saya bilang, ular ini satwa yang menarik. Gara-gara itu, mindset saya berubah dari takut sama ular jadi mau berbisnis ular," katanya.

Sang teman kemudian memberi motivasi agar Yani tak perlu takut dengan ular. Sebab, bila bisnis itu berjalan lancar, maka keuntungan finansial yang diperoleh cukup besar.

"Dia bilang 'when the green tea phyton running, remember the color of the green is dollar, dollar, dollar'. Kata dia gitu," ujar dia menirukan.

Temannya itu kemudian menawarkan untuk menjadi perwakilan pusat reptil di Indonesia. Apabila Yani bersedia, maka bakal diberi fee 5 persen. Kemudian, ia juga mendapat 5 persen dari para pembeli.

"Misalnya satu kali shipment 30 ribu dolar Amerika, maka saya bisa dapat 3.000 dolar Amerika. Wah, lumayan juga," kata dia mengingat-ingat momen itu.

Ia kemudian diminta untuk memastikan ular-ular yang diekspor dalam keadaan sehat dan mengirim ular sesuai jenis kelamin.

"Saya waktu itu mikir, gimana caranya memastikan jenis kelamin ular? Dikasih tahu caranya. Ternyata pakai jarum dan ditusuk (ke alat kelamin ular). Kalau tusukannya dalam, berarti itu ular jantan. Tapi, kalau ditusuk pendek, berarti ularnya betina," katanya sambil tertawa.

Sementara, di sesi terpisah, Yani mengaku memperoleh ular-ular itu dari Papua. Lalu, diekspor ke Negeri Paman Sam dan Benua Eropa.

Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2022 yang digelar IDN Media mengusung tema Indonesia Fast Forward. Acara ini berlangsung 2 hari, 29-30 September 2022, di Tribrata Jakarta, dengan menghadirkan 3 stage, yakni Visionary Leaders by IDN Times, Future is Female by Popbela, dan Talent Trifecta by ICE.

IMGS 2022 menghadirkan sekitar 115 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial. Ajang millennial dan Gen-Z terbesar di Tanah Air ini dihadiri lebih dari 4.000 future leader Indonesia.

Dalam IMGS 2022, IDN Times juga meluncurkan Indonesia Gen Z and Millennial Report 2022. Survei ini dikerjakan IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix.

Survei ini digelar pada periode 27 Januari - 7 Maret 2022, dengan margin of error kurang dari 5 persen. Melalui survei yang melibatkan 1.000 responden di 12 kota dan daerah aglomerasi ini, IDN Times ingin menyajikan potret yang jelas dan lengkap mengenai Gen Z Indonesia, sehingga bisa memahami dan membentuk mereka lebih baik sebagai calon pemimpin bangsa.

Simak hasilnya di IMGS 2022, dan ikuti perkembangannya di situs kami, IDN Times.

Baca Juga: Jadwal IMGS 2022 Hari Kedua Hadirkan Banyak Pembicara Papan Atas

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya