Cerita WNI Penyintas Kanker yang Berhasil Pulih dari COVID-19 

IW yang berusia 75 tahun akhirnya pulih usai dirawat 3 pekan

Jakarta, IDN Times - Aktivis Muslim asal Indonesia yang bermukim di Canberra, Australia, IW, diketahui tertular virus corona usai tiba dari Tanah Air. IW yang berusia 75 tahun itu sempat ke Indonesia untuk menengok putrinya di Jakarta dan tiba di Negeri Kanguru pada (13/3) lalu. 

Pengalaman ini diceritakan oleh putri IW, Dewi Hutabarat di akun media sosialnya pada pekan lalu. Di dalam ceritanya itu, Dewi menjelaskan ketika itu sang ibu menjadi orang ketiga di ibukota Australia tersebut yang terpapar COVID-19. 

Kepada IDN Times yang menghubunginya melalui telepon pada Senin sore (6/4), Dewi mengaku tidak paham dari mana sang ibu yang juga seorang penyintas kanker payudara bisa tertular virus mematikan itu. 

"Tidak jelas apakah ia tertular virus itu saat masih di Jakarta atau ketika perjalanan menuju ke Canberra. Tapi, ia survived sepanjang perjalanan. Begitu tiba di rumah di Canberra, Mama langsung mengalami flu berat," kata Dewi. 

Ia mengatakan ketika mengalami flu, keponakannya yang ikut serta ke Canberra langsung merawat dengan memberikan rebusan jahe, sereh, lemon panas dan air hangat. Sang ibu, ujarnya, langsung istirahat total lantaran kondisi tubuhnya lemah dan terasa nyeri di seluruh badan. 

"Mama juga mengeluh kepalanya sakit sekali. Tapi, setelah beristirahat dua hari, keesokan harinya Mama sudah bisa pergi ke rumah sakit untuk ikut tes corona karena baru kembali dari luar Australia," tuturnya. 

Hasil tes ketika itu menunjukkan IW tertular COVID-19. Dewi mengatakan sang ibu sempat dirawat di rumah sakit hanya selama satu hari. Lalu, ia diminta pulang oleh pihak rumah sakit. 

Menjadi orang ketiga yang tertular COVID-19 di Canberra tentu jadi perbincangan. Cerita IW pun sempat masuk di media lokal dan Indonesia. Setelah melalui perjuangan dan dirawat sekitar 3 pekan, IW dinyatakan pulih dan boleh meninggalkan rumah sakit. 

Dewi mengaku sempat was-was terhadap kondisi kesehatan sang ibu akan memburuk karena digerogoti virus corona. Namun, IW adalah perempuan kuat dan berhasil mengalahkan virus corona di usianya yang tak lagi muda. Apa rahasianya bisa pulih dari virus corona?

1. IW sempat dirawat di rumah sakit selama satu hari lalu diminta pulang dan keesokan harinya dijemput ambulans

Cerita WNI Penyintas Kanker yang Berhasil Pulih dari COVID-19 Tidak hanya kendaraan pribadi, ada juga masyarakat yang melaksanakan swab test menggunakan kendaraan ambulans. (IDN Times/Candra Irawan)

Dewi mengisahkan usai dinyatakan positif tertular virus corona, sang ibu sempat dirawat di rumah sakit. Namun, hanya selama satu hari.

Ia kemudian diminta oleh rumah sakit untuk pulang. Tetapi, baru berdiam di rumah, pihak rumah sakit menjemput dengan menggunakan mobil ambulans. 

"Mungkin pihak rumah sakit ketika itu masih bingung penanganan terhadap pasien positif COVID-19 harus bagaimana," kata Dewi menduga-duga mengapa ibunda sempat diminta untuk pulang. 

Ketika tiba kembali di rumah sakit, IW langsung ditempatkan di ruang isolasi yang isinya hanya dihuni oleh satu pasien. Tetapi, selama berada di rumah sakit, kondisi IW justru semakin memburuk. 

Dalam pembicaraan melalui pesan pendek, sang ibu bercerita selama dirawat di rumah sakit di Canberra kamarnya begitu dingin. Ia tidak diberikan selimut dan tidak diberikan air hangat untuk minum. 

"Kami terus berusaha berkomunikasi dengan pihak rumah sakit supaya membolehkan membawa masuk apa-apa saja yang biasanya digunakan untuk merawat Mama. Kami bahkan juga sempat berbicara dengan perwakilan di KBRI Canberra. Tapi, untuk jahe, sereh, lemon panas apalagi balsem itu tidak diizinkan dibawa masuk," tutur Dewi mengeluhkan. 

Alhasil, sang ibu tidak bisa tidur karena batuk-batuk sepanjang malam dirawat di sana. Kondisi kamar yang dingin membuat IW tidak bisa nyaman beristirahat. 

"Saya stress sekali ketika itu," ujarnya lagi. 

Baca Juga: Bukan Chloroquine, Menkes Rekomendasikan Tamiflu untuk Pasien COVID-19

2. Permintaan keluarga IW agar menyediakan selimut dan air hangat dipenuhi rumah sakit

Cerita WNI Penyintas Kanker yang Berhasil Pulih dari COVID-19 Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Usai diminta oleh keluarga Dewi, pihak rumah sakit akhirnya bersedia memberikan selimut dan air hangat. Dewi mengaku sangat peduli dengan perawatan yang selama ini diberikan oleh keluarga, karena cara itu yang dinilainya ampuh untuk membuat sang ibu bisa beristirahat. 

"Kami berharap dengan ia bisa beristirahat dengan tenang dan baik, bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan membuatnya recovered dari virus itu," ungkap Dewi. 

Selama diisolasi, IW juga mengisi waktu untuk menjemur punggungnya setiap hari di waktu pagi. Alhasil, kondisi kesehatan IW perlahan-lahan mulai membaik. 

"Badan yang sempat hangat, nafasnya yang sempat sesak dan batuk yang frekuensinya sempat banyak, malah berkurang dengan signifikan. Mama pun tidurnya juga lebih berkualitas dan kalau makan jadi lebih punya selera," kata dia lagi. 

3. IW sempat beberapa kali dites virus corona selama dirawat tapi masih dinyatakan positif

Cerita WNI Penyintas Kanker yang Berhasil Pulih dari COVID-19 (Ilustrasi virus corona) IDN Times/Arief Rahmat

Selama dirawat di rumah sakit, IW mengatakan ke putrinya sempat gelisah karena sudah ingin pulang. Pihak rumah sakit ketika itu belum membolehkan karena beberapa kali dilakukan tes tapi nyatanya masih positif COVID-19. 

Dewi menjelaskan pihak rumah sakit sempat kebingungan karena kondisi fisik sang ibu yang prima namun malah masih dinyatakan positif COVID-19. 

"Saya katakan ke Mama supaya menyampaikan ke dokternya kalau di Indonesia, ada banyak yang kategorinya positif (COVID-19) tapi tidak menunjukkan gejala. Jadi, kemungkinan mama udah membangun imunitas terhadap virus corona," ungkapnya lagi. 

4. IW akhirnya dibolehkan pulang oleh rumah sakit, namun berstatus orang dalam pemantauan

Cerita WNI Penyintas Kanker yang Berhasil Pulih dari COVID-19 IDN Times/Candra Irawan

Usai tiga pekan dirawat di rumah sakit, IW akhirnya dibolehkan pulang ke rumahnya di Canberra. Dua orang yang ikut tinggal satu rumah juga sudah melakukan karantina mandiri selama dua pekan. 

"Dokter akhirnya membolehkan Mama pulang walaupun hasil tes terakhirnya menunjukkan gak juga positif atau negatif virus corona," kata Dewi yang juga bingung ketika mendengarkan hasil tes dari pihak rumah sakit. 

Kepada pasien COVID-19 lansia lainnya yang kini tengah berjuang untuk sembuh, Dewi menitipkan pesan supaya menjaga kesehatan mental agar imunitasnya tidak menurun. Ia juga meyakini orang Indonesia memiliki daya tahan tubuh yang cukup kuat karena sejak kecil sudah pernah terpapar flu yang disebabkan virus. 

"Kita kan sudah punya modal daya tahan tubuh karena sudah terbiasa mengonsumsi rempah-rempah dan bahan-bahan alami yang di negara-negara lain tidak sekaya Indonesia," ujarnya. 

Oleh sebab itu, untuk menghindari agar tidak terjangkit flu, Dewi mengajak warga lebih banyak mengonsumsi bahan alami seperti lemon yang banyak mengandung vitamin C. 

https://www.youtube.com/embed/ULJO-6K4er4

Baca Juga: Sekeluarga di Jakpus Positif COVID-19, Warga Bantu Urus Anak-anaknya

Topik:

Berita Terkini Lainnya