Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia, Jumat 30 April 2021

Jumlah kasus aktif COVID-19 di RI mencapai 100.213

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 masih jauh dari kata reda di Indonesia. Data yang dirilis oleh Satgas Penanganan COVID-19 selama 24 jam terakhir menunjukkan 5.500 kasus baru berhasil diidentifikasi. Dengan demikian, maka total 1.668.368 warga di Tanah Air sudah terpapar COVID-19. 

Sedangkan, penambahan angka harian dari warga yang sembuh bertambah 5.202. Maka, akumulasi warga yang berhasil sembuh mencapai 1.522.634. 

Angka kematian harian juga dilaporkan tergolong tinggi. Data yang diriis oleh satgas menunjukkan selama 24 jam terakhir, ada 187 warga yang meninggal. Maka, akumulasi data angka warga yang meninggal mencapai 45.521. 

Sementara, kasus aktif di Indonesia atau jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit bertambah 111. Maka, total kasus aktif di Indonesia menjadi 100.213. 

Pemerintah mengaku khawatir akan muncul lonjakan kasus COVID-19 lantaran tercatat 18,9 juta berniat tetap mudik meski sudah ada larangan resmi. Angka itu diperoleh dari hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan. 

Berdasarkan survei itu pula, diketahui bila pemerintah tak melarang mudik jelang Idulfitri maka ada 89 juta atau 33 persen penduduk yang kembali ke kampung halaman. Namun, begitu mudik dinyatakan dilarang oleh pemerintah, maka warga yang berniat mudik turun 11 persen atau 29 juta warga. Persentase itu kemudian terus turun di angka 7 persen. 

Selain itu, ancaman kasus impor COVID-19 juga datang dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang hendak kembali ke tanah air. Berapa banyak jumlah PMI yang segera masuk ke Indonesia?

Baca Juga: Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia, Kamis 29 April 2021 

1. 51.664 orang yang jalani tes COVID-19 dalam kurun waktu 24 jam

Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia, Jumat 30 April 2021Ilustrasi Tes Usap/PCR Test (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Menurut data yang dirilis oleh Satgas Penanganan COVID-19, dalam kurun waktu 24 jam, 51.664 orang yang menjalani tes penyakit yang disebabkan virus Sars-CoV-2 itu. Angka ini jauh dari target semula pemerintah yang ingin meningkatkan tes COVID-19 hingga 100 ribu per hari. 

Dari angka itu, sebanyak 26.939 mengikuti tes COVID-19 dengan swab PCR-RT, 246 orang dengan TCM dan 24.479 menggunakan tes rapid antigen. Hasilnya ditemukan tingkat positivity rate mencapai 10,65 persen. Menurut epidemiolog dari Universitas Griffith, Brisbane, Dicky Budiman, suatu negara dikatakan bisa mengendalikan pandemik COVID-19 bila positivity rate terjaga di kisaran 5 persen.

Baca Juga: [BREAKING] BPOM Beri Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinopharm

2. 12.385.886 warga telah menerima suntikan vaksin COVID-19

Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia, Jumat 30 April 2021Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Sementara, menurut data dari Satgas Penanganan COVID-19, pada hari ini tercatat 105.121 warga telah diberikan vaksin. Angka pemberian vaksin per hari jauh dari target semula yang ditetapkan ingin mencapai 500 ribu.

Menteri Kesehatan Budi Karya Sumadi pernah menyebut hal itu merupakan bagian dari strategi agar stok vaksin COVID-19 tidak langsung cepat habis. Akhir-akhir ini ketersediaan vaksin COVID-19 semakin terbatas lantaran kasus kembali melonjak.

Sebagai contoh di India yang kasus hariannya mencapai 250 ribu. Pemerintah India akhirnya memutuskan melarang ekspor vaksin COVID-19. Dengan demikian jumlah warga yang sudah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 mencapai 12.385.886. Dari angka itu, sebanyak 7.629.859 sudah menerima vaksin COVID-19 dosis kedua. 

3. BNPB perkirakan sekitar 40 ribu PMI akan kembali ke tanah air jelang Idul Fitri

Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia, Jumat 30 April 2021Kepala BNPB RI Dono Monardo. Dok. BNPB

Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Letjen TNI Doni Monardo pada 22 April 2021 lalu memperkirakan akan ada sekitar 40 ribu PMI yang pulang ke tanah air dalam waktu dekat. Selain itu, ada pula sekitar 5.000 WNI yang dideportasi karena tak memiliki izin masuk dan tinggal di luar negeri. 

Rencananya, pemerintah telah menyiapkan tujuh pintu internasional bagi WNI yang ingin kembali ke Indonesia. Mereka bisa masuk melalui:

1. Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang 
2. Bandar Udara Juanda, Surabaya 
3. Bandar Udara Kualanamu, Medan 
4. Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado 
5. Pelabuhan Laut Batam Centre 
6. Pelabuhan Laut Sri Bintan Pura, Tanjung Pinang 
7. Pelabuhan Laut Dumai 

Doni mengatakan agar WNI yang hendak kembali ke tanah air tak menggunakan surat keterangan bebas COVID-19 abal-abal.

"Mereka harus lakukan dua kali cek spesimen baru bisa pulang," ungkap Doni di Riau. 

Doni juga menambahkan bagi WNI yang tiba dari luar Indonesia maka mereka wajib menjalani karantina mandiri. Durasinya mencapai lima hari.

Tapi, bila mereka kembali dari India, maka karantina mandiri yang wajib dijalani lebih lama yaitu 14 hari. Doni menginstruksikan untuk melakukan pengetatan penjagaan dan screening baik di entitas pelabuhan, bandara dan wilayah perbatasan.

Pemerintah tak mau kecolongan dengan masuknya varian baru virus Sars-CoV-2. Apalagi kasus COVID-19 di India sedang mengalami lonjakan drastis. Doni kemudian membentuk Satgas Penerimaan dan Pemulangan Imigran untuk mengawasi proses screening di titik pintu masuk tersebut.

Baca Juga: [BREAKING] RI Setop Beri Visa untuk WNA dari India Mulai 25 April 2021

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya