Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia per Jumat 31 Maret 2023

Angka vaksinasi booster masih rendah

Jakarta, IDN Times - Kasus aktif COVID-19 kembali menembus angka 5.000, tepatnya 5.226. Padahal, sebelumnya, angka kasus aktif sempat berada di bawah 5.000.

Ini merupakan salah satu data yang disajikan Satgas Penanganan COVID-19. Angka tersebut menunjukkan jumlah individu yang melakukan isolasi mandiri atau dirawat akibat COVID-19.  

Sementara, dalam 24 jam kasus harian COVID-19 bertambah 465. Penambahan kasus ini lebih rendah dibandingkan kemarin, yakni 556. Maka, akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air sejak awal pandemik pada Maret 2020 mencapai 6.764.474. 

Sementara, angka kematian harian akibat COVID-19 bertambah delapan. Maka, akumulasi kematian yang disebabkan COVID-19 mencapai 161.020. 

Sedangkan, kasus kesembuhan harian bertambah 243. Akumulasi warga yang berhasil sembuh dari COVID-19 mencapai 6.580.228 jika selama pandemik. 

Lalu, bagaimana cakupan vaksinasi booster di masyarakat?

1. Kasus harian tertinggi COVID-19 ditemukan di DKI Jakarta

Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia per Jumat 31 Maret 2023Car Free Night di Jakarta. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Kasus harian tertinggi masih ditemukan di DKI Jakarta yakni mencapai 196 orang. Sebanyak 96 orang dilaporkan terinfeksi COVID-19 di Jawa Barat dan 50 orang terinfeksi di Jatim. 

Sementara, berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19, jumlah pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19 dalam 24 jam mencapai 3 orang di DKI Jakarta.

Sedangkan, satu pasien lainnya masing-masing ditemukan meninggal di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur.

Baca Juga: Pemerintah Prediksi 123 Juta Orang Bakal Mudik Lebaran 2023

2. Tingkat vaksin booster di masyarakat semakin rendah

Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia per Jumat 31 Maret 2023Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Sementara, berdasarkan data satgas penanganan COVID-19, jumlah masyarakat yang bersedia menerima vaksin semakin rendah. Untuk vaksin lengkap dosis kedua saja dalam 24 jam, hanya diterima 1.052 orang.

Maka, akumulasi jumlah penduduk Indonesia yang sudah divaksin dua dosis mencapai 174.855.105. Padahal, di awal peluncuran program vaksinasi, pemerintah menargetkan bisa memberikan vaksin COVID-19 ke 234.666.020. Masih kurang 59,8 juta warga lainnya yang belum menerima vaksin dosis kedua. 

Angkanya semakin kecil ketika dibuka vaksinasi booster pertama dan kedua. Berdasarkan data, vaksin booster pertama dalam sehari hanya diterima 6.722 dosis. Maka, akumulasi yang telah menerima vaksin booster pertama mencapai 68.637.641.

Sedangkan, vaksinasi booster kedua hanya 3.245 dosis dalam waktu 24 jam. Maka, akumulasi penerima vaksin booster kedua baru mencapai 3.083.080.

Sebelumnya, dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin merencanakan vaksin dosis keempat nantinya akan diberikan secara berbayar bagi masyarakat mampu. Sedangkan, masyarakat yang kurang mampu akan di-cover melalui program Penerima Bantuan Iuran (PBI). 

Budi menyebut harga vaksin booster kedua direncanakan tidak lebih dari Rp100 ribu per dosisnya. Namun biaya tersebut belum termasuk ongkos dan biaya lain-lain. 

"Per 24 Januari Kementerian Kesehatan mengeluarkan kebijakan pembaruan booster kedua bagi masyarakat umum di atas 18 tahun. Vaksinasi booster kami siapkan, setelah transisi selesai, vaksin ini harganya di bawah Rp100 ribu belum pakai ongkos," kata Budi pada Februari 2023 lalu. 

Namun, belum diketahui kapan kebijakan tersebut efektif berlaku. 

3. Daftar sebaran akumulasi kasus COVID-19 di 34 provinsi di Indonesia

Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia per Jumat 31 Maret 2023ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Aditya Pratama)

Berikut daftar lengkap akumulasi kasus COVID-19 di 34 provinsi per Jumat (31/3/2023):

Aceh: 44.904 kasus
Sumatra Utara: 163.788 kasus
Sumatra Barat: 105.685 kasus
Riau: 154.963 kasus
Jambi: 39.432 kasus
Sumatra Selatan: 85.202 kasus
Bengkulu: 29.877 kasus
Lampung: 78.286 kasus
Bangka Belitung: 67.264 kasus
Kepulauan Riau: 72.049 kasus
DKI Jakarta: 1.546.589 kasus
Jawa Barat: 1.238.825 kasus
Jawa Tengah: 656.692 kasus
DI Yogyakarta: 230.673 kasus
Jawa Timur: 639.042 kasus
Banten: 367.398 kasus
Bali: 172.820 kasus
NTB: 37.341 kasus
NTT: 97.500 kasus
Kalimantan Barat: 67.794 kasus
Kalimantan Tengah: 59.411 kasus
Kalimantan Selatan: 88.942 kasus
Kalimantan Timur:  214.579 kasus
Kalimantan Utara: 46.178 kasus
Sulawesi Utara: 54.401 kasus
Sulawesi Tengah: 63.103 kasus
Sulawesi Selatan: 148.791 kasus
Sulawesi Tenggara: 26.585 kasus
Gorontalo: 14.080 kasus
Sulawesi Barat: 16.065 kasus
Maluku: 18.992 kasus
Maluku Utara: 14.885 kasus
Papua: 51.287 kasus
Papua Barat: 33.051 kasus.

Total kasus secara nasional: 6.746.474

 

Penasaran dengan isu-isu pemilu dan gonjang ganjing capres cawapres, baca selengkapnya di sini

Baca Juga: Vaksin COVID-19 Bayar Rp150 Ribu, Menkes: Jika Tak Mampu Pakai BPJS

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya