Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia per Sabtu 28 Januari 2023

Pemerintah telah berikan izin untuk vaksin booster kedua

Jakarta, IDN Times - Penambahan kasus harian COVID-19 masih tetap terjadi di Indonesia. Namun, angkanya terus menurun. 

Berdasarkan data satgas, selama 24 jam terakhir, kasus harian bertambah 199. Maka, akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air sejak Maret 2020 lalu sudah mencapai 6.729.408.

Sedangkan, kasus kematian harian tetap terjadi yakni satu pasien. Maka, akumulasi kasus kematian akibat COVID-19 telah mencapai 160.802.

Di sisi lain, data yang cukup melegakan lantaran kasus aktif telah turun di bawah 5.000 yakni 4.470. Kasus aktif menggambarkan jumlah warga yang dirawat di rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri. 

Sedangkan, 1.410 pasien dinyatakan suspek tertular virus Sars-CoV-2. Lalu, sebanyak 6.564.136 warga berhasil pulih dari COVID-19. 

Pemerintah kini terus menggenjot pemberian vaksin COVID-19 kepada masyarakat. Apalagi sifat virus Sars CoV-2 yang terus bermutasi dan mencari celah imunitas tubuh manusia. Lalu, bagaimana perkembangan pemberian vaksin bagi masyarakat di saat Indonesia hendak beralih ke tahap endemik?

1. Jumlah warga yang vaksin booster pertama telah tembus 69,3 juta

Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia per Sabtu 28 Januari 2023ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, menurut data dari satgas, jumlah warga yang telah menerima vaksin lengkap dua dosis baru mencapai 175.061.638. Padahal, sejak awal target yang ditetapkan oleh pemerintah di awal pandemik, vaksin COVID-19 harus diterima oleh 234.666.020.

Angka ini adalah proyeksi untuk membentuk kekebalan kelompok. Artinya, masih ada 59,6 juta warga yang belum menerima vaksin lengkap dua dosis. 

Sedangkan, penerima booster pertama atau vaksin dosis ketiga mencapai 69.356.519. Dalam 24 jam terakhir terdapat 62.430 orang yang menerima vaksin booster pertama.

Vaksin booster dianggap salah satu jalan keluar untuk mencegah peningkatan kasus COVID-19. Apalagi virus Sars-CoV-2 terus bermutasi dan kerap mencari celah imunitas manusia. 

Sementara, vaksin booster kedua telah diterima oleh 1.257.075 warga. Dalam 24 jam terjadi penambahan 9.115 suntikan. 

Baca Juga: Presiden Jokowi Cabut Kebijakan PPKM di Indonesia!

2. Pemerintah dorong vaksin booster kedua untuk umum mulai 24 Januari 2023

Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia per Sabtu 28 Januari 2023ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, pemerintah sejak 24 Januari 2023 lalu telah membolehkan masyarakat untuk menerima vaksin booster kedua. Bahkan, kali ini masyarakat bisa langsung datang ke fasilitas umum dan faskes untuk mendapat vaksin tanpa harus menunggu tiket di aplikasi PeduliLindungi. 

Hal ini dilakukan sebagai upaya percepatan vaksinasi sekaligus meningkatkan proteksi masyarakat Indonesia dari COVID-19. "Dalam satu sampai dua minggu ke depan, masyarakat berusia lebih dari 18 tahun sudah dapat vaksin booster kedua tanpa menunggu tiket atau undangan. Untuk pencatatan masih dilakukan manual sambil menunggu PCare dan PeduliLindungi disiapkan," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Muhammad Syahril, di Jakarta, pada (21/1/2023) lalu. 

Aturan vaksin booster tanpa harus menunggu tiket ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/380/2023 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Masyarakat Umum yang ditetapkan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian penyakit pada 20 Januari 2023.

Vaksinasi COVID-19 booster kedua dapat diberikan kepada semua masyarakat umum mulai dari usia 18 tahun ke atas sejak 24 Januari 2023. Pemberian vaksin COVID-19 booster kedua harus berjarak enam bulan sejak vaksinasi booster pertama. Kemudian, vaksinasi harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan atau di pos pelayanan vaksinasi COVID-19.

Syahril pun mengajak masyarakat yang belum vaksinasi maupun yang belum melengkapi dosis primer serta booster agar segera menerima vaksin. 

"Kami mengimbau kepada masyarakat yang memang belum divaksinasi ataupun vaksinasinya belum lengkap agar secepatnya dilengkapi. Jangan menunda dan jangan pilih-pilih vaksin, karena vaksinasi terbaik adalah vaksinasi yang dilakukan sekarang juga," tutur dia. 

3. Daftar sebaran akumulasi kasus COVID-19 di 34 provinsi di Indonesia

Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia per Sabtu 28 Januari 2023ilustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Pratama)

Berikut daftar lengkap akumulasi kasus COVID-19 di 34 provinsi per Sabtu, (28/1/2023):

Aceh: 44.880 kasus
Sumatra Utara: 163.722 kasus
Sumatra Barat: 105.666 kasus
Riau: 154.918 kasus
Jambi: 39.425 kasus
Sumatra Selatan: 85.106 kasus
Bengkulu: 29.868 kasus
Lampung: 78.223 kasus
Bangka Belitung: 67.201 kasus
Kepulauan Riau: 72.028 kasus
DKI Jakarta: 1.539.330 kasus
Jawa Barat: 1.234.760 kasus
Jawa Tengah: 655.926 kasus
DI Yogyakarta: 230.272 kasus
Jawa Timur: 637.536 kasus
Banten: 365.849 kasus
Bali: 172.592 kasus
NTB: 37.308 kasus
NTT: 97.339 kasus
Kalimantan Barat: 67.635 kasus
Kalimantan Tengah: 59.360 kasus
Kalimantan Selatan: 88.923 kasus
Kalimantan Timur:  214.485 kasus
Kalimantan Utara: 46.150 kasus
Sulawesi Utara: 54.395 kasus
Sulawesi Tengah: 63.037 kasus
Sulawesi Selatan: 148.624 kasus
Sulawesi Tenggara: 26.581 kasus
Gorontalo: 14.079 kasus
Sulawesi Barat: 16.051 kasus
Maluku: 18.990 kasus
Maluku Utara: 14.881 kasus
Papua: 51.243 kasus
Papua Barat: 33.025 kasus

Total kasus secara nasional: 6.729.408

Baca Juga: Menkes: Virus Kraken Masuk Indonesia Melalui WNA Polandia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya