Demokrat Masih Berminat Usung AHY Ketimbang Ganjar di Pilpres 2024

Tanpa PDIP, Ganjar tetap berpeluang menang Pilpres 2024

Jakarta, IDN Times - Partai Demokrat belum berminat mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres pada Pemilu 2024. Mereka memilih tetap mengusung Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai capres. 

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, kepada IDN Times pada Jumat, 18 Juni 2021. Respons itu disampaikan menanggapi hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis pada Minggu, 13 Juni 2021.

Dalam survei yang melibatkan 1.220 responden dan dilakukan pada 21 - 28 Mei 2021, terungkap Ganjar tetap berpeluang besar menang Pilpres 2024 meski tanpa sokongan dari PDI Perjuangan. Hal itu salah satunya disebabkan karena para pendukung dari parpol lain memberikan suaranya bagi Gubernur Jawa Tengah itu.

Berdasarkan analisis SMRC, pendukung yang memberikan suara pada Ganjar berasal dari Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

Herzaky mengatakan sejauh ini belum ada pembicaraan mengenai Pilpres 2024 yang masih akan berlangsung 2,5 tahun lagi. "Sekarang, kami masih fokus bantu rakyat yang sedang susah akibat pandemik COVID-19, dan krisis ekonomi sesuai dengan instruksi Ketua Umum AHY," kata dia melalui pesan pendek. 

Pilpres, kata Herzaky, masih berlangsung tiga tahun lagi. Masih memungkinkan banyak hal terjadi. Namun, ia tak menampik aspirasi kader selama ini, termasuk warga yang ditemui menginginkan agar AHY maju Pilpres 2024.

"Tentu aspirasi kader dan rakyat ini akan jadi pertimbangan bagi kami dalam memutuskan nantinya," ujarnya. 

Bagaimana hubungan antara AHY dan Ganjar selama ini?

1. Hubungan AHY dengan PDI Perjuangan terjalin baik

Demokrat Masih Berminat Usung AHY Ketimbang Ganjar di Pilpres 2024Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketika bertemu Ganjar Pranowo pada Desember 2020 lalu. (www.instagram.com/@agusyudhoyono)

Menurut Herzaky, hubungan AHY dengan Ganjar tergolong baik. Salah satu momen kebersamaan mereka terekam pada Desember 2020. Bahkan, AHY sempat menyambangi rumah dinas Ganjar di Puri Gedeh, Kota Semarang.

"Ini adalah tradisi saya untuk permisi ke yang punya wilayah. Apalagi dalam gerilya nusantara ini, saya mengunjungi tiga kabupaten/kota di Jawa Tengah yaitu Kendal, Semarang dan insyaallah menuju ke Klaten," tulis AHY di akun Instagramnya, @agusyudhoyono. 

Menurut AHY, itu bukan kali pertama ia dan Ganjar bertemu. Pada pilkada 2018, Demokrat justru ikut mengusung Ganjar sebagai cagub petahana. 

Namun uniknya, PDI Perjuangan sudah memberikan sinyal tak bersedia berkoalisi dengan Demokrat dalam Pilpres 2024. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya dan Demokrat memiliki DNA berbeda. 

"(Mereka) partai elektoral, kami adalah partai ideologi tapi juga bertumpu pada kekuatan massa. Sehingga kami tegaskan dari DNA-nya kami berbeda dengan Partai Demokrat. Ini tegas-tegas saja, supaya tidak ada juru nikah yang ingin mempertemukan tersebut. Karena beda karakternya, nature-nya," ujar Hasto dalam diskusi pada 28 Mei 2021. 

Baca Juga: Bantah Berkonflik dengan Puan, Ganjar: Dia yang Bantu di Pilgub 2013

2. Elektabilitas Demokrat naik setelah isu kudeta terhadap AHY

Demokrat Masih Berminat Usung AHY Ketimbang Ganjar di Pilpres 2024IDN Times/Margith Juita Damanik

Sementara, konflik di internal Demokrat pada awal 2021 justru ikut mengerek elektabilitas partai berlambang mercy itu. Lembaga survei Parameter Politik Indonesia merekam elektabilitas Demokrat naik menjadi 8,4 persen.

Bahkan, Demokrat hampir mengejar Golkar yang memperoleh 10,8 persen, dan Gerindra 11,9 persen. Sementara, PDI Perjuangan di posisi pertama dengan 22,1 persen. 

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menduga kenaikan elektabilitas Demokrat yang cukup signifikan, tak bisa dilepaskan dari isu kudeta politik yang melibatkan Kepala Staf Presiden, Moeldoko. 

"Kami menduga peningkatan elektabilitas Demokrat ini tak terlepas dari isu kudeta politik yang terjadi beberapa waktu lalu," ujar Adi. 

Ia mengatakan, kecenderungannya partai yang saat ini berada di parlemen bisa kembali ke Senayan pada Pemilu 2024, dengan catatan tidak ada peristiwa politik besar.

3. AHY membantah Demokrat partai dinasti kerajaan

Demokrat Masih Berminat Usung AHY Ketimbang Ganjar di Pilpres 2024Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengepalkan tangannya sesaat sebelum menyampaikan keterangan kepada wartawan usai rapat dengan Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, Jakarta, Minggu (7/3/2021). Dari hasil rapat tersebut seluruh Ketua DPD Demokrat di 34 Provinsi menolak KLB yang berlangsung di Deli Serdang, Sumatera Utara dan tetap mendukung AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

Sementara, dalam kunjungannya ke kantor IDN Media HQ, AHY tidak setuju jika Demokrat disebut sebagai partai dinasti kerajaan. Meski saat ini, ayah AHY, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) duduk sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Dalam AD/ART partai, tertulis bila ingin menggelar KLB, maka harus mendapat restu dari Ketua Majelis Tinggi PD alis ayah AHY. 

"Tapi saya mengatakan, silakan tanya kepada para pemilik suara yang sah, para kader Partai Demokrat, para pimpinan, tidak hanya di tingkat pusat tetapi juga di tingkat provinsi, kabupaten, kota," kata AHY pada Kamis, 17 Juni 2021. 

Menurut AHY kepemimpinannya di Demokrat merupakan keputusan sah melalui kongres dan sesuai AD/ART partai. Ia juga menyebut  proses pemilihannya berjalan demokratis.

"Dengan demikian, prosesnya berjalan demokratis dan menghasilkan produk-produk yang demokratis termasuk terpilihnya AHY sebagai ketua umum untuk masa bakti 2020-2025," tutur dia. 

Baca Juga: AHY Sebut Tawaran Cagub DKI Bagi Moeldoko Cuma Satir

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya