Deolipa: Bharada E Cabut Surat Kuasa Diduga Disuruh Orang Lain

Richard ganti kuasa hukum diduga karena tekanan

Jakarta, IDN Times - Advokat Deolipa Yumara menduga kuat tersangka Bharada Richard Eliezer alias Bharada E mencabut kuasanya sebagai pengacara karena ditekan pihak lain. Keyakinannya itu didasari pada kode yang tertuang di dokumen pencabutan surat kuasa yang diteken Richard pada 10 Agustus 2022 lalu. Kode yang dimaksud yaitu absennya keterangan tanggal dan jam di dokumen pencabutan surat kuasa.

"Ini bukan pemalsuan dokumen, tapi ada orang yang menyuruh atau mengintervensi sehingga dia mencabut kuasa. Karena dia kasih kode ke saya," ungkap Deolipa di depan kediamannya di Depok, Sabtu, 13 Agustus 2022.

"Karena kami pernah buat kesepakatan, setiap loe (Bharada E) tanda tangan, maka harus dilengkapi dengan keterangan tanggal dan jam. Itu pertanda loe bersedia tanda tangan dan loe setuju. Tapi, kalau gak ada tanggal, tulisan tangan dan jam itu artinya loe di bawah tekanan atau ada intervensi," kata dia lagi.

Ia pun menunjukkan dua dokumen berbeda ke media. Dokumen pertama adalah dokumen pemberian surat kuasa pada 6 Agustus 2022 lalu. Di dokumen itu, Richard membubuhkan tanda tangan disertai tanggal dan jam.

Sedangkan, di dokumen pencabutan kuasa hukum pada 10 Agustus 2022 lalu, Richard hanya membubuhkan tanda tangannya. Sementara, terkait dugaan pemalsuan tanda tangan, hal tersebut butuh penelitian forensik lebih lanjut.

Bareskrim per 12 Agustus 2022 lalu kemudian memberi kuasa kepada Ronny Talapessy sebagai pengacara baru Richard Eliezer. Ronny mengaku ditunjuk langsung oleh Richard dan keluarganya.

Baca Juga: Alasan Bareskrim Cabut Kuasa Deolipa sebagai Pengacara Bharada E

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya