Diisukan Bakal Diusung Jadi Cagub DKI, Ridwan Kamil: Peluangnya Ada

Namun, Kang Emil tak ingin buru-buru memutuskan

Jakarta, IDN Times - Politikus Partai Golkar, Ridwan Kamil, diisukan bakal diusung menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 mendatang. Wacana itu muncul usai pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut dipastikan tidak diberi kursi capres di Golkar. Justru partai berlambang pohon beringin itu disebut-sebut membuka peluang bagi Kang Emil maju lagi menjadi kepala daerah. 

Ketika dikonfirmasi, Kang Emil pun tak membantah peluang menjadi gubernur lagi terbuka lebar, baik di Jawa Barat atau menyeberang ke DKI Jakarta. 

"Bahwa peluangnya ada. Kan saya masih satu periode jadi gubernur. Di DKI juga masih sangat memungkinkan. Hasil surveinya juga bagus," ungkap Kang Emil di Gedung Sate, Jabar, pada akhir pekan lalu. 

Meski begitu, Kang Emil tak bisa mengambil keputusan sendiri. Setelah bergabung di Golkar, Kang Emil tetap harus mengikuti arahan dari Airlangga Hartarto selaku ketua umum. Namun, ia mengklaim terbuka peluang untuk maju sebagai DKI 1. 

"Pilihan-pilihan tuh banyak. Jabar juga baik. Kalau survei di DKI kan bagus. Tapi, keputusannya tidak sekarang. Apapun yang diarahkan sesuai kondisi dan potensi, pasti dipertimbangkan," kata dia lagi. 

Lebih lanjut, Kang Emil kini mengaku tengah fokus untuk menyiapkan strategi untuk Golkar, agar bisa memboyong lebih banyak suara anak muda di Jabar dan nasional pada 2024 nanti. Airlangga berharap mantan Wali Kota Bandung itu bisa membawa Golkar berada di posisi pertama untuk raihan suara di Jabar. 

Bagaimana cara Kang Emil untuk mewujudkan harapan Airlangga tersebut?

1. Ridwan Kamil bakal andalkan follower di media sosial untuk digaet masuk ke Golkar

Diisukan Bakal Diusung Jadi Cagub DKI, Ridwan Kamil: Peluangnya AdaKetua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto ketika mengenalkan Ridwan Kamil sebagai kader baru pada Rabu, (18/1/2023). (www.instagram.com/@golkar.indonesia)

Lebih lanjut, Kang Emil pernah sesumbar bakal menguningkan Jabar. Salah satu caranya dengan menggunakan media sosial untuk menarik para pengikutnya bergabung dan mencoblos Partai Golkar. 

"Followers saya (di media sosial) 30 juta. Itu saja sudah jadi modal. Saya posting sehari sekali atau dua kali dalam satu hari tentang Golkar, pasti ada lah yang nyangkut-nyangkut kan? Karena saya pasti menarasikannya dengan lebih cerdas dan persuasif," ungkap Kang Emil di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat pada pekan lalu. 

Kang Emil pun optimistis bisa mendongkrak suara Golkar di Jabar. "Oh, pasti (optimistis suara di Jabar akan naik)," tutur dia lagi. 

Sementara, menurut analis politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komaruddin, naik turunnya suara di Golkar semata-mata tidak bersandar hanya ke Kang Emil. Suara Golkar bersandar ke kinerja para calegnya. 

"Kalau (membawa dampak) positif iya, karena Kang Emil penguasa media, dan jago pencitraan. Sama seperti Ganjar, Anies, dan Risma. Tapi, naik turunnya suara Golkar gak ada sangkut pautnya dengan Kang Emil. Itu murni hasil perjuangan caleg-caleg mereka," kata Ujang yang dihubungi oleh IDN Times melalui telepon, Sabtu (21/1/2023). 

Baca Juga: Punya Followers 30 Juta, Ridwan Kamil Yakin Bisa Dongkrak Suara Golkar

2. Golkar jadi alternatif terakhir Kang Emil untuk tetap eksis di dunia politik

Diisukan Bakal Diusung Jadi Cagub DKI, Ridwan Kamil: Peluangnya AdaDirektur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin (IDN Times/Rochmanudin)

Lebih lanjut, Ujang menilai, Ridwan Kamil sejak awal sudah sadar bahwa ia bakal sulit menjadi capres atau cawapres ketika memutuskan bergabung ke Partai Golkar. Sebab, Golkar akan tetap mengusung sang ketua umum, Airlangga, untuk posisi capres di Pemilu 2024. Maka, satu-satunya cara untuk tetap eksis di dunia politik yakni kembali maju sebagai gubernur. 

"Jadi, masuk ke Golkar ini kan menjadi alternatif terakhir kalau ke sana dan kemari gak bisa jadi cawapres, termasuk ke Golkar tidak bisa, maka pilihannya hanya bisa maju lagi sebagai gubernur," ungkap Ujang.

Sebab, Gerindra dan NasDem dipastikan tidak akan bersedia untuk mengusung Kang Emil. Hal itu lantaran kedua parpol tersebut merasa dibohongi oleh Kang Emil dalam pilkada sebelumnya. Apalagi NasDem disebut-sebut bakal mengusung Saan Mustopa menjadi cagub Jabar dalam Pilkada 2024. 

"Gerindra pasti gak mau, PKS juga begitu. Apalagi NasDem, pasti juga gak mau. Mereka semua kan pernah terluka (karena Kang Emil). Maka, pilihannya ada di Golkar atau PAN. PAN juga mau (menjadikan Kang Emil kader), tapi (suara) PAN kan lebih kecil dibandingkan Golkar," tutur dia menganalisa. 

Maka, ia tetap konsisten menilai, sejak awal Kang Emil bergabung ke Golkar karena ingin mengamankan kursi untuk menjadi cagub petahana, seandainya peluang dijadikan cawapres tertutup. Ujang juga mendengar bahwa pihak Golkar baru bersedia menerima Kang Emil menjadi kader bila ia bersedia mengikuti arahan parpol. 

"Seandainya dia tetap main sendiri jadi cawapres, gak akan diterima. Kalau pilih Kang Emil jadi cawapres, untuk apa Golkar memiliki sejarah panjang di dunia politik dengan segudang tokoh senior," ujarnya lagi. 

3. Golkar tetapkan syarat bila Kang Emil ingin maju jadi cagub DKI Jakarta

Diisukan Bakal Diusung Jadi Cagub DKI, Ridwan Kamil: Peluangnya AdaKetua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto ketika mengenalkan Ridwan Kamil sebagai kader baru pada Rabu, (18/1/2023). (www.instagram.com/@golkar.indonesia)

Sementara, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar di Jawa Barat, Ace Hasan Syadzly mengatakan, tak menampik bahwa Kang Emil memiliki potensi yang besar untuk menggaet lebih banyak anak muda agar mendukung Golkar. Selain itu, Kang Emil sudah memiliki pengalaman untuk memimpin suatu daerah. 

"Beliau tentu memiliki peluang untuk dicalonkan (lagi) baik sebagai gubernur di Jawa Barat atau bahkan mungkin di DKI Jakarta," ujar Ace di kantor DPP Golkar, Rabu (18/1/2023). 

Meski begitu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi bila Kang Emil ingin diusung oleh Golkar sebagai gubernur Jabar. "Pertama, di internal Golkar, Beliau harus memiliki elektabilitas tinggi. Bila elektabilitas Beliau di 2024 nanti tinggi, tentu kami tidak akan ragu untuk mencalonkan Beliau sebagai gubernur dari Golkar untuk Jabar atau mungkin untuk wilayah DKI Jakarta," kata dia. 

Namun, Ace menggarisbawahi keputusan itu bukan di tangannya. Ia menyebut ada mekanisme di internal Golkar siapa cagub yang akan diajukan. 

"Tentu dengan memperhatikan aspek elektabilitas dan kinerja Beliau sebagai gubernur Jabar di periode lalu," tutur dia lagi. 

Baca Juga: Sah Jadi Kader Golkar, Ridwan Kamil: Saya Sudah Pegang KTA

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya