Diisukan Maju Pilpres 2024 Bareng Anies, Susi Pudjiastuti: Gak Mungkin

"Gue ini gak punya modal politik dan terlalu kontroversial"

Jakarta, IDN Times - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti membantah persepsi warganet di media sosial, yang dianggap lantang menyampaikan kritik karena sedang meniti jalan menuju Pilpres 2024. Bahkan, warganet sibuk menyebar isu Susi akan dipasangkan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sehingga tercipta jargon ASU (Anies-Susi).

Mendengar jargon itu, Susi pun berseloroh tak mau jadi nomor dua atau calon wakil presiden. Ia mengusulkan agar jargonnya berubah menjadi SUSAN (Susi-Anies). Namun, di sisi lain, CEO maskapai Susi Air itu sadar diri sulit menjadi orang nomor satu di Indonesia dengan latar belakangnya saat ini. 

"Kan sudah tahu tidak mungkin di negeri ini (mengusung saya). Partai apa (yang mau mengusung)? Partai ikan?" tanya Susi dalam program Kamar Rosi yang ditayangkan di YouTube pada Rabu, 10 Februari 2021. 

"Gue ini gak punya modal politik dan gue terlalu kontroversial untuk negeri yang terlalu hebat," kata dia, lagi. 

Susi mengaku sudah tahu namanya sering jadi perbincangan di beberapa partai politik sebagai kandidat alternatif. Tetapi, ia menganggapnya parpol tersebut sudah habis pikir siapa yang sebaiknya dipertimbangkan untuk diusung. 

Tetapi, benarkah peluang bagi Susi maju Pilpres 2024 tertutup?

1. Pengamat politik menilai beberapa parpol mulai melirik Susi Pudjiastuti

Diisukan Maju Pilpres 2024 Bareng Anies, Susi Pudjiastuti: Gak MungkinEks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, meski Susi pesimistis jadi kandidat Pilpres 2024, tetapi beberapa partai politik yang saat ini defisit figur pemimpin, mulai melirik Susi. Pria yang akrab disapa Toto itu menyebut, Susi kini dibidik untuk duduk sebagai ketua umum parpol tertentu atau capres untuk pemilu 2024. 

"Walau pun dengan kondisi sosiologis di Indonesia, terus terang pilihan menjadi wapres lebih realistis saat ini. Menurut saya, modalnya sangat besar. Sebab, ketika dia terlibat dalam diskusi entah itu pro dan kontra, ia selalu memiliki wow effect. Itu jarang dimiliki oleh capres-capres lainnya," ujar Toto dalam program Rosi yang tayang pada Kamis, 11 Februari 2021 malam. 

Ia pun menilai pasangan Susi-Anies belum tentu akan direalisasikan pada Pilpres 2024. Namun, ada sebagian kelompok yang menikmati ketika Susi yang dinilai arus baru, ternyata lantang mengkritik kebijakan pemerintahan berkuasa. 

"Apalagi, kan dulunya Bu Susi bekas menteri, pernah ada di pemerintahan. Hal paling mudah ya lekatkan saja dia dengan Anies, sehingga muncul kekuatan elektoral baru atau arus besar baru," kata Toto. 

Baca Juga: Kesan Menteri Jokowi Soal Susi Pudjiastuti: Dia Itu Penghangat Suasana

2. Sulit menyematkan Susi Pudjiastuti dengan kelompok elektoral tertentu

Diisukan Maju Pilpres 2024 Bareng Anies, Susi Pudjiastuti: Gak MungkinANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Namun, menurut Toto, tidak mudah melekatkan Susi dengan kelompok elektoral tertentu. Bila ia ingin dilekatkan dengan basis massa pendukung Anies, pengusaha bidang perikanan itu jelas menerobos norma, karena ia perempuan yang memiliki tato. 

"Belum lagi Bu Susi juga bilang kalau dia nge-wine. Dia perempuan juga, belum tentu mudah diterima oleh semua pihak. Jadi, tidak mudah membawa Bu Susi terikat ke arus tertentu dan menguntungkan arus besar," kata Toto, memaparkan analisanya. 

Bila tidak cermat, sosok Susi justru akan jadi kontra produktif terhadap arus besar yang ingin menunggangi namanya. Oleh sebab itu, bila Susi ingin dipasangkan dengan Anies yang notabene pendukungnya berasal dari kelompok Islam, maka mereka menghadapi tantangan besar. 

"Tetapi di sisi lain, ini menandakan Bu Susi punya modal untuk bisa dilekatkan dengan kelompok mana pun, karena tak memiliki atribut yang terikat pada kelompok tertentu," tuturnya. 

3. Susi Pudjiastuti hanya tertawa dilabeli lobster gurun oleh warganet di media sosial

Diisukan Maju Pilpres 2024 Bareng Anies, Susi Pudjiastuti: Gak MungkinANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Susi sejak akhir Januari lalu menjadi perbincangan warganet di media sosial, lantaran mendorong para pengikutnya tidak lagi mengikuti individu-individu yang menyebarkan ujaran kebencian. Meski tak menyebut nama, tetapi warganet langsung cepat mengaitkan individu yang dimaksud Susi, adalah Permadi Arya alias Abu Janda. 

Abu Janda dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), karena melontarkan pernyataan ujaran kebencian berbalut SARA. Ia dinilai telah menyampaikan komentar bernada rasisme kepada eks komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai. 

"Sudah saatnya dihentikan ocehan-ocehan model seperti ini yang selalu menyinggung perasaan publik. Tidak sepantasnya di masa sulit pandemik, hal-hal yang tidak positif dibiarkan. Ayo kita un-follow, dan jangan pedulikan lagi orang-orang seperti ini. Salam sehat dan damai," cuit Susi pada 29 Januari 2021. 

Maka, sejak saat itu, Susi diserang warganet. Bahkan, tak sedikit yang melabelinya sebagai 'kadrun', kelompok yang dianggap kerap mengkritik kebijakan pemerintah.

Biasanya kadrun diidentikan dengan individu dari kelompok Islam. Foto Susi minum alkohol kemudian beredar dan dianggap berbeda dari kelompok tersebut. Warganet kemudian melabelinya "lobster gurun."

"Oh ya, memang agak berbeda dengan kadrun biasa. Terus juga ada foto dengan Said Didu (eks sekretaris Kementerian BUMN) dan di situ ada botol wine. Oh, kadrun minum wine, saya katakan oh baru tahu ya," ujar Susi blak-blakan pada program Kamar Rosi. 

Foto itu, kata Susi, diambil ketika ia merayakan ulang tahun pada 2020. Saat itu, tamu yang hadir datang dari beragam kalangan, pendukung dan kontra pemerintah. 

"Tapi, saya heran kenapa orang senang sekali melakukan klasterisasi manusia. Why?" tanya Susi. 

https://www.youtube.com/embed/7AGFG4WiG7o

Baca Juga: Cuitan Abu Janda Disorot Warganet, Susi Pudjiastuti: Ayo Kita Unfollow

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya