Diplomasi Gowes Sepeda: Lobi-Lobi Politik PAN dan PDIP di Antara KIB 

Ide gowes sepeda pertama kali datang dari Sekjen PAN

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno, mengakui ide gowes sepeda dengan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto pada Jumat pagi, 15 Juli 2022, datang dari dirinya. Namun, ia menggaris bawahi acara gowes sepeda itu hanya sekadar silaturahmi dua sahabat lama.

Apalagi, menurut Eddy, keduanya sudah lama ingin mengatur janji untuk bertemu. Namun, karena kesibukan masing-masing, akhirnya gowes sepeda baru  terwujud pada kemarin. 

"Ide (gowes sepeda) itu datang dari saya. Saya yang ngajak ketemuan dan disambut Mas Hasto dengan gowes bareng," ungkap Eddy kepada IDN Times, Jumat, 15 Juli 2022. 

Ia menepis saat gowes bareng itu ada pembicaraan isu politik, termasuk kemungkinan menarik PDIP masuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Eddy menyebut yang dilakukannya adalah diplomasi gowes. 

"Jadi, ada diplomasi gowes di dalamnya. Lebihnya tidak ada yang serius, tak ada hal formal yang dibahas. Kami hanya membahas isu informal saja," tutur Eddy. 

Meski begitu, ia tak menampik sempat membahas mengenai kelembagaan partai. Poin utamanya mengenai bagaimana peran parpol memperkuat demokrasi hingga kesatuan bangsa. 

"Tapi, saya tegaskan ya bahwa ini gowes olahraga, gak ada sangkut pautnya dengan politik," kata Eddy.

Lalu, apakah gowes sepeda antara Sekjen PAN dan Sekjen PDIP itu bakal berlanjut? Apa komentar analis politik mengenai kemungkinan PDIP bergabung dengan KIB?

1. Diplomasi gowes sepeda PAN dan PDIP bakal terus berlanjut

Diplomasi Gowes Sepeda: Lobi-Lobi Politik PAN dan PDIP di Antara KIB Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno ketika gowes bareng dengan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto pada Jumat, 15 Juli 2022. (Dokumentasi PDIP)

Menurut Eddy, gowes sepeda yang kemarin tidak akan berakhir saat itu saja, tapi bakal terus berlanjut. 

"Teman-teman dari PDIP bersama-sama teman-teman dari PAN. Nanti akan kita bikin gowes reguler antara PDIP dan PAN. Mungkin juga melibatkan temen-teman lain," kata Eddy. 

Diketahui, Eddy dan Hasto gowes sepeda bareng di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Keduanya mulai gowes sekitar pukul 05.30 WIB ketika suasana ibu kota masih gelap. 

Mereka mengambil rute ke arah Jalan Sudirman lalu mengelilingi Gedung MPR/DPR, hingga memutar menuju ke Gedung Bank Indonesia. Dalam dokumentasi yang terekam, Hasto terlihat mengenakan rompi berwarna merah. Sedangkan, Eddy memakai jaket olahraga warna biru. 

Keduanya terlihat bersemangat mengayuh pedal sepeda, meski jarak rute yang ditempuh cukup jauh. 

"Kebetulan saya belakangan ini agak kendur sepedaan karena kesibukan. Jadi, pas kontak-kontakan dengan Mas Eddy, saya langsung sanggupi sepedaan," tutur Hasto, dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Subuh Pagi Sekjen PAN dan PDIP Gowes Bareng, Sinyal Koalisi?

2. Usai gowes sepeda, Eddy dan Hasto sarapan mi ayam

Diplomasi Gowes Sepeda: Lobi-Lobi Politik PAN dan PDIP di Antara KIB Sekjen PAN, Eddy Soeparno ketika gowes sepeda bareng Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pada Jumat, 15 Juli 2022. (Tangkapan layar Insta story Eddy Soeparno)

Dalam Insta Story-nya, Eddy menyebutkan, kedua elite parpol itu digambarkan seperti ebony dan ivory. Hal itu lantaran mengenakan pakaian bersepeda warna biru dan merah. 

Eddy pun sempat curhat ketika berangkat dari titik keberangkatan pukul 05.30 WIB, keduanya masih bisa gowes sepeda berdampingan. Namun, memasuki Jalan Jenderal Sudirman, Eddy sudah mulai tertinggal di belakang. Meski keduanya kembali ke titik awal keberangkatan dalam posisi yang sama. 

"Yang penting nyampainya sama," tulis Eddy di Insta Storynya, kemarin. 

Usai gowes sepeda bersama, Eddy dan Hasto memilih sarapan mi ayam. "Apa nih nama mi (ayamnya). Saya mau nyatet," kata Eddy. 

"Memang enak ini, Mas. Mi ini gak pakai bumbu, jadi terasa banget ayamnya," tutur Hasto merespons pertanyaan Eddy. 

3. Bila PAN coba main mata dengan parpol lain di luar KIB, maka bakal buruk bagi PAN

Diplomasi Gowes Sepeda: Lobi-Lobi Politik PAN dan PDIP di Antara KIB Analis politik dari CSIS, Arya Fernandes ketika menghadiri dialog di LKI Partai Golkar pada Jumat, 15 Juli 2022. (Tangkapan layar Zoom)

Sementara, dalam analisis pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, meski Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menjadi pionir dalam dunia politik, namun ada konsekuensi berat bagi parpol yang sudah ada di dalamnya.

Mereka bakal sulit ke luar dari KIB, sebab sudah meneken nota kesepahaman pada Mei 2022. Selain itu, KIB juga sepakat bakal bersikap kolektif dan kolegial dalam memutuskan berbagai hal. 

"Kalau pun ada partai yang coba main mata tanpa persetujuan dari KIB, maka dampaknya akan buruk bagi partai tersebut. Bakal dianggap sebagai pagar yang lompat pagar. Jadi, pertaruhannya sangat buruk," ungkap Arya dalam diskusi virtual pada Jumat, 15 Juli 2022. 

Menurut Arya, gowes sepeda antara Sekjen PAN dan Sekjen PDIP dianggap silaturahmi saja. Sebab, para pemain kunci di KIB belum memberikan pernyataan politik bahwa komposisi partai dalam KIB bakal berubah. 

"Tetapi, bahwa posisi tiga ketum itu berubah dan goyang selama proses kampanye ya dalam politik praktis hal itu biasa saja," kata dia.

Baca Juga: PDIP Tolak Mentah-mentah Berkoalisi dengan PKS

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya