Dubes RI di Riyadh: Saudi akan Tangguhkan Umrah Selama 2020, Itu Hoaks

"Tidak ada keterangan dari Arab Saudi soal itu"

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel menegaskan informasi yang beredar di Tanah Air bahwa negara petro dollar itu menangguhkan ibadah umrah di sepanjang tahun 2020, adalah hoaks. Menurut Agus, tidak pernah ada informasi resmi dari Saudi mengenai hal tersebut. 

"Saya tegaskan bahwa informasi tersebut berdasarkan informasi yang saya terima dari Pemerintah Arab Saudi adalah hoaks. Jadi, tidak ada keterangan dari Arab Saudi yang mengatakan untuk menangguhkan umrah di tahun 2020 ini," ungkap Agus ketika dikonfirmasi oleh IDN Times melalui pesan pendek pada Jumat (6/3). 

Informasi resmi yang ia terima dari Kementerian Dalam Negeri Saudi yaitu negara itu menutup sementara kota Mekkah dan Madinah bagi warga Saudi dan seluruh ekspatriat yang ada di sana. 

"Itu yang perlu saya luruskan. Saya berharap dengan pernyataan ini bisa meluruskan berita yang ada di Tanah Air tentang adanya penutupan umrah selama satu tahun. Ini berita hoaks," tutur dia lagi. 

Lalu, kapan Saudi diprediksi akan membuka kembali pintu negaranya bagi warga asing, termasuk dari Indonesia untuk menunaikan ibadah umrah?

1. Dubes RI menegaskan tidak ada pengusiran atau pemaksaan pulang yang dialami oleh jemaah umrah asal Indonesia

Dubes RI di Riyadh: Saudi akan Tangguhkan Umrah Selama 2020, Itu Hoaks(Agus Maftuh Dubes RI untuk Arab Saudi (kanan)) Dok. KBRI Riyadh

Dubes Agus menjelaskan kebijakan yang ditempuh oleh Saudi dengan memperluas larangan umrah bagi warganya merupakan langkah lanjutan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona. Virus yang diberi nama Sars CoV-2 itu dipercaya bisa lebih cepat menyebar antar manusia di antara kerumunan orang. 

Kebijakan itu mulai berlaku pada (4/3) lalu dan belum diketahui hingga kapan akan dicabut kembali. Langkah lain untuk mencegah penyebaran virus corona yakni dengan menutup Masjidil Nabawi dan Masjidil Haram untuk disterilisasi. Proses penutupan berlangsung pada Kamis malam kemarin hingga Jumat subuh waktu setempat. 

Dubes Agus juga mengklarifikasi hoaks lainnya yang menyebut adanya pengusiran yang dialami oleh jemaah umrah asal Indonesia usai menjejakan kaki di negeri petro dollar itu. 

"Berdasarkan informasi yang saya terima dari Kementerian Dalam Negeri Saudi, itu (pengusiran jemaah umrah asal Indonesia) hoaks," katanya menegaskan. 

Sejak (27/2) lalu, Saudi telah membekukan izin ibadah umrah bagi jemaah dari 23 negara, termasuk Indonesia. Data dari Kementerian Agama menunjukkan ketika kebijakan itu diberlakukan pada akhir Februari lalu, ada 1.685 calon jemaah umrah asal Indonesia yang telah berada di dalam pesawat atau sudah tiba di Saudi. 

Lantaran diplomasi Pemerintah Indonesia, ribuan calon jemaah umrah itu masih diizinkan masuk ke Saudi kendati dengan pemeriksaan yang lebih ketat. 

Baca Juga: Gara-Gara Virus Corona, Saudi Juga Larang Sementara Warganya Umrah 

2. Pemerintah Indonesia memahami kebijakan yang ditempuh oleh Saudi dengan mengeluarkan larangan sementara berumrah

Dubes RI di Riyadh: Saudi akan Tangguhkan Umrah Selama 2020, Itu HoaksANTARA FOTO/REUTERS/Ganoo Essa

Dubes Agus mewakili Pemerintah Indonesia mengaku bisa memahami kebijakan yang ditempuh oleh Saudi, lantaran harus memberi perlindungan bagi warganya dan pendatang dari penyebaran virus corona. Berdasarkan data dari Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah, akibat kebijakan ini ada sekitar 50 ribu jemaah umrah yang batal berangkat ke Saudi. Biro tur dan perjalanan haji serta umrah pun diprediksi mengalami kerugian materiil sebesar Rp2,5 triliun. 

"Lagipula menolak sebuah bahaya besar harus didahulukan demi kemaslahatan yang lain," kata dia. 

Namun, kendati larangan umrah masih berlaku, Pemerintah Saudi bersedia mengembalikan biaya pembuatan visa kepada warga yang telah membayarnya. 

3. Sebanyak 18.589 jemaah umrah asal Indonesia akan dipulangkan secara bertahap dari Saudi

Dubes RI di Riyadh: Saudi akan Tangguhkan Umrah Selama 2020, Itu HoaksKemenag.go.id

Sementara, bagi jemaah umrah asal Indonesia yang masih berada di Saudi akan dipulangkan kembali ke Tanah Air secara bertahap. Berdasarkan data dari Direktorat Bina Umrah dan Haji Khusus, ada 18.589 jemaah umrah yang hendak dipulangkan. Proses itu akan berlangsung hingga (15/3) mendatang. 

"Sampai hari ini, tercatat ada 18.589 jemaah umrah yang berada di Arab Saudi," ungkap Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim melalui keterangan tertulis di situs Kemenag pada (4/3). 

Mereka dibawa oleh 13 maskapai penerbangan, yaitu: Air Asia, Citilink, Emirates Airlines, Ethiopian Airlines, Etihad Airways, Flynas Airlines, Garuda Indonesia, Lion Air, Malaysia Airlines, Oman Air, Saudi Arabian Airlines, Srilankan Air, dan Turkish Airlines.

Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh), pemulangan jemaah umrah Indonesia yang saat ini masih di Saudi berakhir 15 Maret mendatang.

Berikut rekap data rencana kepulangan jemaah umrah Indonesia:

1. 4 Maret 2020 : 4.763 jemaah, 
2. 5 Maret 2020 : 4.131 jemaah, 
3. 6 Maret 2020 : 1.931 jemaah, 
4. 7 Maret 2020 : 2.479 jemaah, 

5. 8 Maret 2020 : 2.569 jemaah, 
6. 9 Maret 2020 : 1.378 jemaah, 
7. 10 Maret 2020 : 428 jemaah, 
8. 11 Maret 2020 : 286 jemaah, 

9. 12 Maret 2020 : 241 jemaah, 
10. 13 Maret 2020 : 281 jemaah, 
11. 14 Maret 2020 : 14 jemaah, dan
12. 15 Maret 2020 : 88 jemaah

Dubes RI di Riyadh: Saudi akan Tangguhkan Umrah Selama 2020, Itu Hoaks(Hotline untuk penanganan virus corona) IDN Times/Arief Rahmat

Baca Juga: Biro Tur Haji dan Umrah Rugi Rp2,5 Triliun karena Saudi Bekukan Izin

Topik:

Berita Terkini Lainnya