Duit Suap Rp250 Juta untuk Rommy Malah Dipakai Pengurus PPP Nyaleg

Norman keluarkan biaya sampai Rp1 miliar tapi tak terpilih

Jakarta, IDN Times - Persidangan dugaan jual beli jabatan di Kementerian Agama kembali bergulir di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada Rabu (3/7). Di dalam persidangan pada hari ini, jaksa menghadirkan 10 saksi, termasuk Sekretaris DPW PPP Jawa Timur, Norman Zein Nahdi. Dalam persidangan yang digelar pekan lalu, mantan Ketua Umum PPP, Muchammad Romahurmuziy pernah melaporkan Norman ke Bareskrim Mabes Polri karena diduga telah melakukan penggelapan uang.

Pria yang akrab disapa Rommy itu sempat menerima duit suap dari terdakwa Haris Hasanudin senilai Rp250 juta. Duit itu diberikan Haris karena telah membantunya meraih posisi sebagai Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur. 

Namun, setelah duit tersebut dipegang Rommy selama 26 hari, ia memutuskan untuk mengembalikannya. Proses pengembalian, kata Rommy dilakukan melalui perantara di Hotel Grand Mercure Kemayoran melalui Sekretaris DPP PPP Jawa Timur, Norman Zein.

Proses dikembalikan dilakukan di sana lantaran PPP tengah melakukan rapat pimpinan. Namun, yang terjadi, duit itu tak dikembalikan oleh Norman ke Haris. Malah ia gunakan sendiri demi pemenangan nyaleg di dapilnya di Jawa Timur. 

"Pada 28 Februari 2019 di Hotel Grand Mercure, saya terima Rp250 juta di sela acara mukernas PPP. Saya diminta agar menyampaikan bungkusan itu ke Pak Haris agar tidak menyinggung perasaan Beliau," kata Norman di ruang sidang. 

Lalu, digunakan untuk apa saja uang itu oleh Norman? Apakah ia akhirnya terpilih sebagai anggota DPRD di Jatim?

1. Uang Rp250 juta habis digunakan oleh Norman untuk nyaleg

Duit Suap Rp250 Juta untuk Rommy Malah Dipakai Pengurus PPP Nyaleg(Ilustrasi harta kekayaan) IDN Times/Sukma Sakti

Norman mengaku maju di pileg (17/4) lalu dari daerah pemilihan III Jawa Timur yang meliputi Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo. Ia mengaku menerima bungkusan dari ajudan Rommy. Namun, ia baru tahu bungkusan itu berisi duit senilai Rp250 juta ketika tiba di Surabaya.

Lantaran ia tengah nyaleg dan membutuhkan dana yang tidak sedikit, alhasil ia gunakan dulu uang haram tersebut. Rupanya uang tersebut dipakai semua, tak bersisa. 

"Sekitar Rp70-Rp75 juta saya pakai untuk baliho lah dan lain-lain, sisanya untuk membayar saksi dan (membiayai) pertemuan-pertemuan keliling di tiga dapil ini," tutur Norman. 

Di ruang sidang, Norman juga mengaku berani bersumpah duit senilai Rp250 juta diinstruksikan oleh Rommy agar dikembalikan ke Haris dan bukan ke PPP. 

Di kesempatan tersebut, Norman mengatakan tak sempat menyarankan kepada Rommy agar melaporkan duit pemberian Haris ke KPK. Tujuannya untuk mencegah kena pasal gratifikasi. 

"Saya akui gak sempat menyarankan itu, walaupun saya tahu Pak Rommy adalah anggota DPR, penyelenggara negara," katanya lagi. 

Baca Juga: Rommy Akui Bantu Haris Hasanudin untuk Dongkrak Suara PPP di Jatim 

2. Norman sempat ingin meminta izin kepada Rommy dan Haris Hasanudin bahwa uangnya dipinjam dulu, tapi sudah keburu ada OTT

Duit Suap Rp250 Juta untuk Rommy Malah Dipakai Pengurus PPP Nyaleg(Ilustrasi lobi depan gedung KPK) IDN Times/Santi Dewi

Ketika ditanya oleh jaksa KPK, Abdul Basir, bagaimana mungkin Norman bisa tega menyelewengkan amanah yang diberikan kepadanya. Norman langsung merespons ia langsung meminta maaf kepada Rommy. 

Sesunguhnya, kata Norman, ia hendak meminta izin duit itu dipakai dulu untuk kepentingan nyaleg. Setelah masa pileg selesai, akan ia ganti. 

"Tapi, sudah ada peristiwa itu (OTT). Jadi, saya bingung mau kasih tahunya ke siapa," kata dia lagi.

3. Norman mengaku sudah habis duit Rp1 miliar untuk kepentingan nyaleg

Duit Suap Rp250 Juta untuk Rommy Malah Dipakai Pengurus PPP NyalegIDN Times/Mela Hapsari

Untuk kepentingan nyaleg itu, Norman mengaku sudah menghabiskan dana sekitar Rp1 miliar. Bahkan, ketika digelar Mukernas PPP, Norman juga sempat meminta duit Rp5 juta ke Haris Hasanudin. Ia mengaku duit itu diperlukan untuk uang saku. 

"Banyak yang saya mintai pinjami untuk perjuangan saya pencalegan. Untuk caleg ini, saya sudah habis Rp1 miliar dengan pinjam-meminjam ke mana-mana," kata Norman. 

Ia mengaku terpaksa melakukan itu karena tidak memiliki sumber pendanaan yang lain lantaran tak punya pekerjaan tetap. Sayangnya, kendati sudah habis-habisan mengeluarkan biaya untuk maju sebagai caleg, Norman tetap tak terpilih. 

4. Norman baru tahu ia dilaporkan oleh Rommy ke Bareskrim Mabes Polri dari pemberitaan

Duit Suap Rp250 Juta untuk Rommy Malah Dipakai Pengurus PPP Nyaleg(Muhammad Romahurmuziy) IDN Times/Santi Dewi

Norman mengaku ia akhirnya tahu sudah dilapori oleh Rommy ke Bareskrim Mabes Polri dengan tuduhan telah melakukan penggelapan uang. Namun, hingga kini, ia belum mendapatkan panggilan resmi dari pihak kepolisian. Ia pun mengaku terkejut saat tahu dilaporkan ke polisi. 

"Waduh, saya dilaporkan ke Bareskrim ini," kata Norman. 

Jaksa Abdul Basir pun bertanya dari mana ia tahu kalau sudah dilaporkan ke polisi. 

"Saya bacanya di pemberitaan online," tutur dia.

Baca Juga: Ini Alasan Rommy Gugat Penangkapan KPK ke Pengadilan 

Topik:

Berita Terkini Lainnya