Band Menteri Kabinet Kerja Sumbang Rp 2,3 Miliar untuk Gempa Lombok

The Elek Yo Band tampil dalam konser kemanusiaan

Jakarta, IDN Times - Gempa bumi yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, ternyata tidak hanya mengetuk hati warga untuk bergerak mengumpulkan sumbangan. Para Menteri pun rela 'ngamen' untuk bisa berdonasi. 

Tengok yang dilakukan oleh 5 Menteri dan satu pejabat tinggi pada Kamis malam (9/8). Mereka yang tergabung dalam "Elek Yo Band" manggung di Cilandak Town Square untuk tidak saja menghibur publik, tetapi juga berdonasi di acara Musik Bagus Day. Dari hasil manggung itu, tidak tanggung-tanggung, mereka berhasil mengumpulkan donasi senilai Rp 2,34 miliar. Wow, banyak juga ya, guys. 

Lalu, bagaimana para Menteri ini menyiapkan diri sebelum naik ke atas panggung pada hari Kamis kemarin? 

1. Elek Yo Band tampil membawakan enam lagu

Band Menteri Kabinet Kerja Sumbang Rp 2,3 Miliar untuk Gempa Lombok(Menlu Retno Marsudi memegang kotak donasi bagi korban gempa di Lombok pada Kamis, 9 Agustus 2018) www.instagram.com/@retno_marsudi

The Elek Yo Band merupakan band yang dibentuk secara mendadak pada tahun ini dan terdiri dari para Menteri kabinet kerja Jokowi-JK. Personelnya terdiri dari Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri yang berada di posisi vokalis, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono sebagai drummer, Kepala Badan Ekonomi dan Kreatif, Triawan Munaf memainkan keyboard, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bermain gitar akustik dan vokal.

Lalu, ada pula Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Teten Masduki sebagai vokalis. Namun, malam itu, ada yang khusus karena suami Retno, Agus Marsudi, ikut tampil memainkan bass.

Dalam Bahasa Jawa "Elek Yo Band" bermakna "jelek biarin saja". Sebelum manggung di Citos, The Elek Yo Band sudah pernah menjajal panggung Java Jazz tahun 2018. Respons yang mereka dapat ketika itu juga tidak kalah heboh.

Bahkan, penampilan mereka sempat dipuji oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo sebelum sidang paripurna pada awal Januari lalu.

"Saya juga mengapresiasi Elek Yo Band artinya jelek ya biar. Saya kira itu juga menunjukkan kekompakan kita semua dalam bekerja," ujar Jokowi ketika memberikan pengantar dalam rapat itu.

Kepada IDN Times, Retno mengaku mereka tidak sempat berlatih sebelum tampil di Citos.

"Iya, kami baru bisa ngumpul itu hari Rabu jam 9 malam. Tanpa Mas Hanif dan Mas Triawan," ujar Retno melalui pesan pendek pada Kamis malam (9/8).

Dalam penampilan pada Kamis kemarin, The Elek Yo Band sukses mengubah area Cilandak Town Square sebagai tempat karaoke. Para penonton larut menyaksikan penampilan para menteri dan ikut melantunkan lagu-lagu yang mereka bawakan. Total, ada enam lagu yang mereka mainkan yakni Stand by Me, Lestari Alamku, Andaikan, Bento, Rayuan Pulau Kelapa, dan I Don't Want to Talk About It. Keren ya, guys!

Baca Juga: Ketika Menhub Budi Karya Buka-bukaan soal Gaji dan Elek Yo Band

2. Salah satu donasi terbesar yang masuk dari lelang gitar Menhub

Band Menteri Kabinet Kerja Sumbang Rp 2,3 Miliar untuk Gempa Lombok(Gitar Menhub Budi Karya Sumadi yang dilelang dalam konser amal bagi korban Gempa Lombok) ANTARA FOTO/Suwandy

Salah satu hasil donasi terbesar yang berhasil disumbangkan The Elek Yo Band, yakni berasal dari hasil lelang gitar akustik milik Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Gitar buatan Indonesia itu laku dilelang dengan harga Rp 200 juta. Wow!

Menurut pria yang akrab disapa BKS itu, gitar tersebut dibeli oleh pria bernama Toti.

"Tapi, saya gak tahu dia dari mana. Tadi, sudah ditanda tangani semua, oleh (anggota) The Elek Yo Band semua (di badan gitar)," ujar BKS yang ditemui pada Kamis malam.

BKS menjelaskan gitar akustik itu buatan dalam negeri namun memiliki kualitas ekspor. Ia pun mengaku terkejut saat tahu gitarnya laris terjual dengan harga Rp 200 juta.

"Itu gitar buatan Indonesia, ke saya (dia jualnya) gak pake merk, gak jual merk juga. Tapi, saya pakai enak. Dua bulan lalu saya pakai," kata BKS.

Semua uang tersebut disalurkan bagi korban gempa di Lombok.

3. Personel Elek Yo Band menyumbang Rp 2 miliar

Band Menteri Kabinet Kerja Sumbang Rp 2,3 Miliar untuk Gempa Lombok(Jurnalis Najwa Shihab ketika berfoto bersama personel The Elek Yo Band) www.instagram.com/@najwashihab

Selain dari gitar Menhub yang berhasil dilelang dengan harga Rp 200 juta, sumbangan juga diberikan oleh personel The Elek Yo Band. Totalnya mencapai Rp 2 miliar.

"Semoga ini semua menjadi berkah bagi saudara-saudara kita yang ada di Lombok," ujar jurnalis Najwa Shihab yang tampil malam itu membawakan acara.

4. Sebanyak 46 WNA memutuskan tetap tinggal di tiga pulau Gili

Band Menteri Kabinet Kerja Sumbang Rp 2,3 Miliar untuk Gempa Lombok(Turis asing yang akan meninggalkan tiga pulau Gili di Lombok pada 9 Agustus 2018) Kementerian Luar Negeri

Data dari Kementerian Luar Negeri, pada Kamis kemarin mereka masih menerima permintaan dari perwakilan asing agar segera mengevakuasi warganya dari tiga pulau Gili. Khususnya yang berada di Gili Meno.

Tim Foreign Visitor Help Desk (FVHD) Kemlu kemudian bergerak di hari yang sama dan kembali melakukan penyisiran di tiga pulau tersebut bersama Basarnas.

"Setelah membahas laporan yang masuk bersama Direktur Operasi Basarnas, Kemlu dan Basarnas memutuskan untuk melakukan wrap up rescue ke-3 Gili," ujar mantan Konjen RI di Ho Chi Minh City, Jean Annes yang memimpin tim ke-2 FVHD Kemlu di Lombok seperti yang tertulis di rilis Kemlu pada Kamis kemarin.

Dari kunjungan itu, mereka berhasil mengevakuasi 70 WNA dari 19 negara. Tim juga mendapatkan informasi ada 46 WNA yang memutuskan tetap tinggal di tiga Gili.

"Mereka memutuskan tetap tinggal karena memiliki properti di tempat tersebut. Mereka berasal dari Inggris (21 orang), Australia (4 orang), Swedia (3 orang), Prancis (3 orang), Amerika Serikat (2 orang), Belanda (2 orang), Jerman (2 orang). Lalu ada juga dari Polandia, Finlandia, Austria, Tiongkok, Kanada, Spanyol, Afrika Selatan, Ukraina dan Rusia masing-masing satu orang," kata Jean.

Kemlu juga sudah berkoordinasi dengan Polri untuk memastikan keamanan masyarakat dan keamanan properti yang ditinggalkan oleh pemiliknya.

Baca Juga: Mengapa Terjadi Perbedaan Data Korban Gempa Lombok?

Topik:

Berita Terkini Lainnya