Fakta Armada Jaya 2021, Latihan Perang Besar 4.000 Prajurit TNI AL 

Latihan juga melibatkan 33 KRI, 46 tank ranpur amfibi

Jakarta, IDN Times - Ribuan prajurit TNI Angkatan Laut terlihat menyerbu Pulau Dabo Singkep, Kepulauan Riau sejak Jumat, 22 Oktober 2021 lalu. Hal itu, lantaran pulau tersebut sedang direbut oleh musuh. Puluhan kapal milik TNI AL pun sedang berada di sana untuk merebut kembali pulau itu. 

Namun, ini bukan kejadian sesungguhnya, melainkan bagian dari skenario latihan perang besar tahunan TNI AL yang dinamakan Armada Jaya. Kepala Staf TNI AL Laksamana (TNI) Yudo Margono mengatakan, ada sekitar 4.300 prajurit yang dilibatkan dalam latihan besar ini. Semula, latihan ini digelar pada akhir Juni hingga Juli 2021 lalu.

Namun, latihan besar itu ditunda lantaran kasus COVID-19 tengah melonjak. TNI AL pun memilih untuk fokus membantu pemerintah menangani COVID-19 dengan mendistribusikan vaksin ke pulau-pulau terpencil. 

"Jadi, ada sekitar 33 kapal perang, 46 unit kendaraan tempur tank amfibi dari Korps Marinir yang kami kerahkan dalam operasi pendaratan. Kami juga melibatkan 16 pesawat udara penerbal dalam latihan operasi pendaratan amfibi di Puslatpur Dabo Singkep tahun ini," ujar Yudo ketika menggelar Apel Gelar Pasukan Latopsfib  di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara seperti dikutip dari akun Instagram TNI AL, Senin (25/10/2021). 

Ia mengatakan, dalam latihan Armada Jaya TNI AL telah menggabungkan seluruh kekuatan alutsista baik yang dimiliki oleh Komando Armada I (Koarmada I), Koarmada II, Kolinlamil, Korps Marinir, Puspenerbal, Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL.

"Latihan ini tentunya diharapkan nantinya kita selalu dapat menjaga profesionalisme kita sebagai kekuatan pertahanan negara di laut. Jadi, kita harus tetap konsentrasi dan mengerti apa yang harus kita kerjakan," kata dia lagi. Apa fokus dari latihan Armada Jaya XXXIX tahun ini?

1. Latihan Armada Jaya XXXIX tahun ini fokus ke latihan amfibi

Fakta Armada Jaya 2021, Latihan Perang Besar 4.000 Prajurit TNI AL Latihan amfibi yang melibatkan alutsista TNI AL di perairan Dabosingkep, Riau yang jadi bagian dari Latihan Armada Jaya XXXXI pada 2021 (Dokumentasi Marinir TNI AL)

Menurut Yudo, tahun ini latihan akan difokuskan dalam operasi amfibi. Artinya, latihan pertempuran tidak hanya terjadi di wilayah laut, tetapi juga di darat. 

"Latihan operasi amfibi melibatkan unsur-unsur sistem senjata armada terpadu (SSAT)," ungkap Yudo. 

Strategi operasi sudah lebih dulu dibahas oleh Yudo melalui tactical floor game (TFG) pada 19 Oktober 2021 di Jakarta. Selain menguji keandalan personel, latihan tersebut juga digelar untuk memastikan kesiapan operasional dan keterpaduan komponen SSAT.

Yudo juga menjelaskan alasan latihan Armada Jaya yang semula digelar pada pertengahan tahun ditunda. "Waktu sudah sampai sini (di Jakarta). Saya sudah siapkan dan tinggal berangkat," kata dia. 

Namun, kasus COVID-19 ketika itu meningkat pesat. "Sehingga, saya putuskan untuk ditunda semuanya. TNI AL akhirnya difokuskan untuk membantu pemerintah dalam percepatan penanganan COVID-19," tuturnya lagi. 

Baca Juga: Warga Nilai Presiden Tak Perlu Tanya DPR Saat Tunjuk Panglima TNI

2. Ada 106 taruna Angkatan Laut dilibatkan dalam Armada Jaya XXXIX

Fakta Armada Jaya 2021, Latihan Perang Besar 4.000 Prajurit TNI AL Latihan amfibi yang melibatkan alutsista TNI AL di perairan Dabosingkep, Riau yang jadi bagian dari Latihan Armada Jaya XXXXI pada 2021 (Dokumentasi Marinir TNI AL)

Sementara, dalam latihan besar Armada Jaya, sebanyak 106 taruna Angkatan Laut (AL) ikut diterjunkan. Mereka disebar di 12 unsur KRI. 

Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) Mayor Jenderal (TNI) Nur Alamsyah menekankan kepada seluruh anak didiknya, taruna tingkat IV, untuk memanfaatkan kesempatan diterjunkan di latihan Armada Jaya sebagai sarana untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah didapat di kelas. Selain itu, mereka juga bisa mempraktikan secara langsung fungsi, peran, dan tanggung jawab departemen sesuai korps masing-masing.

Selain itu, latihan Armada Jaya juga bisa memberikan pengalaman kepada para taruna pada saat menggunakan kapal kombatan sebagai media latihan. Sehingga diharapkan dapat membangkitkan jiwa patriotisme dan militansi para taruna dalam menghadapi penugasan di masa yang akan datang.

“Saya berharap kalian dapat melaksanakan tugas latihan ini dengan sebaik-baiknya. Belajar dan berlatihlah dengan sungguh-sungguh serta utamakan keselamatan dalam latihan,” ujar Nur seperti dikutip dari situs resmi TNI AL. 

3. Latihan Armada Jaya XXXIX sukses digelar, dan disaksikan anggota Komisi I DPR

Fakta Armada Jaya 2021, Latihan Perang Besar 4.000 Prajurit TNI AL Latihan amfibi yang melibatkan alutsista TNI AL di perairan Dabosingkep, Riau yang jadi bagian dari Latihan Armada Jaya XXXXI pada 2021 (Dokumentasi Marinir TNI AL)

Sementara, latihan yang telah digelar sejak Jumat pekan lalu berjalan dengan sukses dan sesuai rencana. Ribuan prajurit pasukan pendaratan Marinir dan kendaraan amfibi Korps Marinir berhasil merebut kembali pantai yang dikuasai oleh musuh di Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau pada hari ini.

Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan, serbuan amfibi yang dilakukan oleh prajurit intai amfibi bertujuan untuk menetralisir sasaran strategis.

“Unsur-unsur Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) telah terjadi peningkatan kemampuan dan profesionalisme prajurit pada latihan puncak Angkatan Laut, khususnya pada operasi amfibi yang kita gelar sejak hari Jumat yang lalu. Nantinya, latihan dilanjutkan ke tahap akhir yakni serbuan amfibi dan dilanjutkan dengan operasi darat," kata Yudo. 

Ia pun bersyukur semua latihan Armada Jaya XXXIX berjalan baik dan ikut disaksikan oleh anggota Komisi DPR I. Tercatat ada lima anggota Komisi I yang mengikuti kegiatan manuver di laut dan serbuan amfibi. 

Baca Juga: Ditanya Soal Calon Panglima TNI, KSAL: Itu Hak Prerogatif Presiden 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya