Fakta Penting OTT Bupati Purbalingga, Ada Adegan Kejar-kejaran

Penyidik sampai harus menabrak mobil tersangka dari belakang

Jakarta, IDN Times - Dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Purbalingga Tasdi, ada kisah menarik yang dialami oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka terpaksa harus melakoni adegan kejar-kejaran dengan Kepala ULP Hadi Iswanto karena bawahan Tasdi itu justru kabur ketika hendak diamankan. 

Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin (4/6) sekitar pukul 17.00. 

"Saat itu baru saja ada proses penyerahan uang dari AN (Ardirawinata Nababan) ke HIS (Hadi). Setelah mereka berpisah, tentu tim harus mengamankan keduanya," ujar Febri di gedung KPK pada Selasa malam (5/6). 

Nominal uang yang diserahkan Ardirawinata mencapai Rp 100 juta yang nantinya akan diserahkan Hadi ke Tasdi. Bagaimana seru dan menegangkannya adegan kejar-kejaran penyidik lembaga anti rasuah dengan Hadi? 

1. Penyidik KPK sempat menabrak mobil yang dikendarai tersangka

Fakta Penting OTT Bupati Purbalingga, Ada Adegan Kejar-kejaranANTARA FOTO/Idhad Zakaria

Pada Senin malam, Hadi mengendarai mobil dinas Avanza dengan pelat R-64-C. Sementara, di belakangnya sudah dikuntit dua mobil Avanza berwarna putih yang dikemudikan oleh penyidik.

Di dalam mobil Avanza, Hadi membawa uang tunai Rp 100 juta yang akan diberikan kepada Tasdi. Karena mobil dikendarai Hadi gak mau berhenti, maka oleh penyidik KPK mobil tersebut ditabrak dari sisi kanan. Tapi toh, Hadi bergeming. Ia tetap memacu mobil hingga ke kantor Sekretariat Daerah.

Di sini, penyidik berhasil mengamankan Hadi dan barang bukti uang tunai tersebut. Saat ini mobil yang sempat dikendarai Hadi sudah disegel oleh KPK dan ditemukan baret.

2. Hadi sempat membuang barang bukti uang suap ke satu ruangan

Fakta Penting OTT Bupati Purbalingga, Ada Adegan Kejar-kejaranANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Febri Diansyah, mengatakan begitu tiba di kantor Sekda, Hadi sempat membuang barang bukti ke ruangan tertentu.

"Namun, kami bisa menemukan kembali barang bukti atas sikap kooperatif dari pihak-pihak lain yang ada di lokasi," ujar Febri semalam di gedung KPK.

Sejauh ini, keadaan tim penyidik baik-baik saja dan tiba kembali ke Jakarta dalam keadaan selamat. Saat ini, penyidik KPK masih fokus untuk membuktikan adanya dugaan suap yang diterima oleh Tasdi. Perkara penyelidikan soal upaya menghilangkan barang bukti atau melarikan diri belum menjadi fokus KPK.

"Sejauh ini, kami masih fokus dulu terhadap penerimaan uang suapnya," kata pria yang sempat menjadi aktivis anti korupsi itu.

3. Tasdi terima uang suap untuk proyek pembangunan Islamic Centre

Fakta Penting OTT Bupati Purbalingga, Ada Adegan Kejar-kejaranANTARA FOTO/Idhad Zakaria

Menurut Ketua KPK Agus Rahardjo, uang Rp 100 juta yang akan diterima Tasdi merupakan komitmen fee karena telah memenangkan dua kontraktor yakni Hamdani Kosen dan Librata Nababan untuk mengerjakan proyek pembangunan Islamic Centre. Saat ini, proses pembangunan kawasan tersebut telah memasuki tahap ke-2 dan menelan biaya hingga Rp 22 miliar. Sementara, Islamic Centre merupakan proyek yang dikerjakan secara multi years dari periode 2017-2019.

Bahkan, menurut penyidikan KPK, itu bukan kali pertama Tasdi menerima uang suap.

"Proyek-proyek lain juga ada, tapi akan kami dalami dulu. Oleh karena itu yang kami sebut hanya (penerimaan) Rp 100 juta. Sebetulnya, yang bersangkutan kemungkinan besar sudah menerima untuk proyek yang lain," kata Agus.

Topik:

  • Sugeng Wahyudi

Berita Terkini Lainnya