Gaet Turis dari Kolombia, Pemerintah RI Hapus Pajak Hotel dan Restoran

6.312 turis dari Kolombia melancong ke Indonesia pada 2019

Jakarta, IDN Times - Di tengah situasi industri pariwisata yang lesu akibat wabah virus corona ternyata tidak menurunkan minat warga Kolombia mencari tahu mengenai Indonesia. Hal itu terlihat ketika Indonesia berpartisipasi dalam pameran pariwisata Vitrina Turistica yang digelar pada 26-28 Februari di Bogota. 

Duta Besar Indonesia untuk Kolombia, Priyo Iswanto ikut mendampingi stand Indonesia yang berdiri di pameran tersebut. Hasil observasinya, ada begitu banyak warga Kolombia yang mengunjungi stand pameran dan mengajukan pertanyaan. 

"Sangat menyenangnakan meskipun di tengah situasi pariwisata dunia yang sangat sulit akhir-akhir ini, ternyata masih banyak masyarakat Kolombia yang mengunjungi stand Indonesia dan menyatakan keinginan untuk berkunjung ke Indonesia," ujar Priyo dalam keterangan tertulis yang disampaikan KBRI Bogota pada Jumat (28/2). 

Hal ini, kata Priyo, tak lepas dari kebijakan pemerintah yang memberikan insentif seperti menghapus pajak hotel dan restoran di tujuan wisata Indonesia. Lalu, seberapa besar potensi turis yang bisa digaet dari Kolombia dan kawasan Amerika Latin melalui pameran tersebut?

1. Melalui Vitrina Turistica, RI coba kenalkan destinasi wisata selain Bali

Gaet Turis dari Kolombia, Pemerintah RI Hapus Pajak Hotel dan Restoran(Pameran pariwisata Indonesia di Vitrina Turistica Kolombia) Dokumentasi KBRI Bogota

Menurut Dubes Priyo, selama ini destinasi favorit warga Kolombia dan Amerika Latin pada umumnya bila melancong ke Indonesia adalah Bali. Tetapi, melalui pameran Vitrina Turistica, KBRI coba mengenalkan destinasi emas lainnya seperti Borobodur, Labuan Bajo, Danau Toba, Likupang dan Mandalika (Nusa Tenggara Barat). 

Partisipasi Indonesia dalam pameran tahun ini terasa spesial karena selain didukung Kementerian Luar Negeri, turut hadir pula agen perjalanan dari Indonesia yakni Hindia Indonesia Travel dan Jimbaran Bay Beach Resort and Spa Bali. 

Vitrina Turistica dinilai menjadi ajang yang pas untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Apalagi Indonesia memiliki destinasi alam yang masih ayu dan kerap dibidik oleh turis dari kawasan Amerika Latin. 

"Hampir 2.000 pengunjung mendatangi stand Indonesia. Partisipasi Indonesia untuk tampil unik Asia memang tetap menjagokan Bali sebagai tujuan favorit," kata Dubes Priyo. 

Ia optimistis bisa membawa lebih banyak lagi turis dari Kolombia lantaran Vitrina Turistica dikunjungi oleh hampir 40 ribu orang. Selain itu, acara tersebut merupakan pameran terbesar di kawasan Amerika Latin, sehingga berpotensi pula mendatangkan turis dari negara Latin selain Kolombia. 

Baca Juga: 10 Tempat yang Sudah Terlalu Ramai dengan Turis, Termasuk Bali Lho!

2. Potensi turis dari Kolombia besar, tapi penerbangan ke Indonesia masih terbatas

Gaet Turis dari Kolombia, Pemerintah RI Hapus Pajak Hotel dan Restoran(Pameran pariwisata Indonesia di Vitrina Turistica Kolombia) Dokumentasi KBRI Bogota

Dubes Priyo mengaku optimistis bisa memboyong lebih banyak turis asal Kolombia. Apalagi agen perjalanan dari Indonesia yang mengikuti pameran itu telah mendapatkan mitra lokal kelas menengah atas untuk diajak bekerja sama. 

Sayangnya potensi turis yang besar itu masih belum didukung dengan penerbangan ke Indonesia dari ibukota Bogota. Oleh sebab itu, kata Priyo, pihak swasta akan menyiasati dengan mengkombinasikan paket wisata di lokasi transit sebelum tiba di Indonesia. 

Selama ini untuk menjangkau Indonesia, turis dari Kolombia melewati negara ketiga dulu di berbagai benua. Priyo mengatakan ada turis yang datang dengan singgah dulu di Honolulu, Auckland (Selandia Baru), atau langsung ke Bali. Ada pula yang melalui Eropa dengan singgah di Madrid, Paris, Amsterdam dan Istanbul. 

"Ada pula yang melalui rute Asia Pasifik dengan mampir ke Tokyo, Seoul, dan Singapura. Sementara, yang melalui Timur Tengah, singgah di Doha, Abu Dhabi dan Dubai," tutur dia lagi. 

3. Turis dari Kolombia yang melancong ke Indonesia tahun 2019 mencapai 6.312 dan akan bertambah lagi

Gaet Turis dari Kolombia, Pemerintah RI Hapus Pajak Hotel dan Restoran(Duta Besar Indonesia untuk Kolombia, Priyo Iswanto) IDN Times/Uni Lubis

Dubes Priyo menjelaskan Vitrina Turistica merupakan ajang pameran yang bergengsi karena dibuka secara langsung oleh Presiden Kolombia, Ivan Duque. Pimpinan saat ini meletakan sektor pariwisata sebagai salah satu pemasukan penting negaranya. 

Ajang pameran itu diikuti oleh 35 negara termasuk Indonesia. Artinya, ini juga bisa dimanfaatkan oleh Indonesia untuk menarik turis selain dari Kolombia. Selain Indonesia, pameran turut diikuti negara Asia lainnya yakni India, Korea Selatan, Uni Emirat Arab dan Thailand. 

Perekonomian Kolombia berdasarkan catatan merupakan yang tertinggi saat ini di kawasan Amerika Latin di mana pertumbuhannya mencapai 3,3 persen. Hal itu diikuti dengan outbond turisnya yang mencapai 4,2 juta. 

Data yang dimiliki oleh KBRI Bogota, tren kunjungan turis Kolombia ke Indonesia selama dua tahun terakhir selalu naik. 

" 5.051wisatawan pada 2018 menjadi 6.312 pada 2019," ungkap Priyo. 

Diharapkan angka itu terus bertambah dengan rencana akan ditekennya perjanjian bebas visa Indonesia-Kolombia. 

Baca Juga: 10 Pulau Paling Cantik di Indonesia untuk Rekomendasi Wisata Asyik

Topik:

Berita Terkini Lainnya