Ganjar Sampaikan Curhat di Hadapan Jokowi: Guru Ingin Jadi ASN PPPK

Ganjar dan Jokowi kompak kenakan kemeja PGRI

Jakarta, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan secara langsung keluhan para guru yang ingin agar diangkat menjadi ASN PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Para guru honorer berharap dari 1 juta pegawai honorer yang akan diangkat oleh pemerintah pada 2023, mereka diberikan prioritas. 

"Jadi, Bapak Presiden, ketika peringatan Hari Guru di tingkat provinsi kemarin, banyak yang mengeluh soal PPPK. Kira-kira gini, Pak 'wah katanya mau ada pengangkatan 1 juta PPPK. Mbok guru diutamakan.' Saya hadir di sini juga menerima curhat seperti itu di tempat masing-masing," ungkap Ganjar menirukan pernyataan guru di puncak HUT Guru di Semarang pada Sabtu (3/12/2022) dan dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden. 

Ia mengaku optimistis guru bisa diberikan prioritas untuk diangkat menjadi PPPK. Sebab, berdasarkan catatan yang dimilikinya, pada 2021 ada sekitar 300 ribu guru yang diangkat. Pada 2022, 319 ribu guru yang diangkat menjadi PPPK. 

"Saya yakin tahun depan ini ada peningkatan, InsyaAllah, tahapan-tahapan itu akan kita lalui," tutur dia lagi. 

Ganjar juga melaporkan ada 5.788 guru honorer yang sudah diangkat menjadi PPPK. Selain itu pada Oktober 2022 lalu, Pemprov Jateng membuka 4.600 lowongan PPPK. 

"Yang kami masukan ada sebanyak 4.361 orang. Jadi, masih ada kira-kira 5.546 guru honorer yang ada di bawah naungan Pemprov Jateng," ujarnya. 

Di hadapan Jokowi pula, Ganjar turut menyinggung tingkat pemberian upah bagi para guru honorer. Apa yang disampaikan oleh politikus PDI Perjuangan itu?

1. Guru honorer berharap agar mendapat gaji minimal UMK

Ganjar Sampaikan Curhat di Hadapan Jokowi: Guru Ingin Jadi ASN PPPKGubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Instagram.com/@ganjar_pranowo)

Ganjar juga mendengar curhatan para guru honorer yang berharap agar gaji mereka minimum setara dengan UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota). Sebab, pada kenyataannya sering kali gaji para guru honorer kurang dari Rp1 juta per bulan. 

"Maka, di hari guru kemarin, saya meminta kepada kawan-kawan bupati dan wali kota, bisa gak ya alokasi anggaran kita, kita berikan minimum UMK (kepada para guru honorer)," kata Ganjar menirukan pernyataannya kepada para bupati. 

Sementara, aturan yang berlaku di tingkat Provinsi Jateng, gaji para guru honerer yakni UMK ditambah 7,5 persen sampai 10 persen. "Itu saja mereka sudah senangnya minta ampun," tutur dia. 

Ia juga mengaku sering dicurhati oleh para guru banyaknya beban cicilan yang harus segera dilunasi. "Pak, cicilan kami bulan depan gimana (cara bayarnya)? Ayo, yang SK (Surat Keputusan) yang sudah ada di bank, angkat tangan," kata Ganjar yang direspons tawa oleh para guru. 

Baca Juga: Kisah Guru Honorer 18 Tahun Mengabdi, Kini Digaji Rp100 Ribu per Bulan

2. Ganjar mengaku bangga meski sering digaji minim, guru tetap mengajar

Ganjar Sampaikan Curhat di Hadapan Jokowi: Guru Ingin Jadi ASN PPPKGubernur Jateng Ganjar Pranowo (Dok. Humas Pemprov Jateng)

Ganjar juga mengaku bangga dengan para guru, termasuk yang berstatus honorer. Sebab, di tengah keterbatasan yang ada, mereka tetap menunaikan kewajibannya untuk mengajar siswa. 

"Mereka tidak menyerah (untuk mengajar). Meskipun saya paham atas keluhan itu, tapi ikhtiar tidak pernah berhenti karena dua hal. Di samping semangat punya inovasi dan kreasi," kata Ganjar.

Di sisi lain, Ganjar turut mendorong agar sekolah vokasi dijadikan salah satu opsi untuk menempuh pendidikan. Ia mengatakan kenyataan di lapangan justru industri kesulitan mencari pekerja lantaran kualitas para calon pekerja tak mumpuni. 

Oleh sebab itu, ia mengucapkan terima kasih kepada Jokowi lantaran pembangunan kawasan industri di Batang, turut memikirkan soal keberadaan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). "Dengan begitu SMK bisa menempel ke industri dan sekaligus menerapkan metode teaching industry, dengan harapan jaraknya (antara teori dan praktik) tidak terlalu lebar," tutur dia. 

Ganjar mengaku Pemprov Jateng selama enam tahun terakhir telah menerapkan metode tersebut. Ia menyebut ada sejumlah anak dari keluarga miskin yang disekolahkan ke SMK. 

"Dan sekarang, mereka sudah mulai diijon oleh industri," ujarnya. 

 

3. Ganjar ucapkan terima kasih ke Jokowi karena kenakan kemeja PGRI

Ganjar Sampaikan Curhat di Hadapan Jokowi: Guru Ingin Jadi ASN PPPKPresiden Jokowi bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (dok. Sekretariat Presiden)

Di dalam acara HUT Guru pagi tadi, Ganjar juga mengucapkan terima kasih kepada Jokowi karena bersedia mengenakan kemeja PGRI.

"Yang sama-sama kita hormati dan muliakan, Bapak Presiden Ir Joko Widodo, sugeng rawuh, Pak. Terima kasih sudah hadir dan pakai baju PGRI," ujar Ganjar. 

Ganjar menyampaikan sambutan sebagai tuan rumah karena HUT PGRI tersebut digelar di Semarang. Ganjar, yang juga memakai baju PGRI, turut menyapa Mendikbudristek Nadiem Makarim.

"Untuk Mas Menteri juga pakai baju PGRI, terima kasih. Jangan-jangan ini memang kita punya jatah semua ini," katanya. 

Dalam kesempatan itu, Ganjar turut mengajak semua hadirin berdoa sebab selama pandemik COVID-19, Indonesia kehilangan 1.200 guru. 

Baca Juga: Catat! Tenaga Honorer Resmi Dihapus Mulai November 2023

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya