Geledah Rumah Bupati Bekasi, KPK Temukan Uang Tunai Senilai Rp100 Juta

Uang dalam bentuk Rupiah dan Yuan China

Jakarta, IDN Times - Teka-teki mengenai suap proyek Meikarta mulai terkuak sedikit demi sedikit. Hal itu terungkap dari hasil penggeledahan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dimulai sejak Rabu kemarin.

Salah satu titik yang digeledah oleh penyidik KPK adalah rumah pribadi Bupati non aktif Bekasi, Neneng Hasanah Yasin. Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan ada sejumlah uang yang ikut disita oleh penyidik lembaga antirasuah. Berapa nominalnya?

"Terkait dengan penggeledahan di rumah Bupati Bekasi, KPK menemukan uang dalam mata uang Rupiah dan Yuan (China). Nilainya lebih dari Rp100 juta," ujar Febri melalui keterangan tertulis pada Kamis (18/10).

Selain uang tunai, KPK juga menyita dokumen perizinan, barang bukti elektronik, kontrak dan dokumen perencanaan proyek Meikarta. Lalu, lokasi mana lagi yang digeledah oleh tim penyidik KPK pada hari ini? 

1. Rumah CEO dan Direktur Operasional Lippo Group ikut digeledah

Geledah Rumah Bupati Bekasi, KPK Temukan Uang Tunai Senilai Rp100 Juta(CEO Lippo Group James Riady) www.flickr.com

Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan sejak hari Rabu sudah ada 12 lokasi yang digeledah oleh tim lembaga antirasuah. Selain menggeledah rumah pribadi Bupati Bekasi, penyidik KPK juga menyambangi rumah CEO Lippo Group, James Riady dan Direktur Operasional Lippo Group, Billy Sindoro.

Lalu, apa alasan penyidik KPK menggeledah kediaman James Riady?

"Sesuai KUHAP, lokasi-lokasi yang digeledah karena KPK menduga ada bukti yang terdapat di sana," ujar Febri melalui keterangan tertulis pada Kamis (18/10).

Sembilan lokasi lain yang digeledah oleh tim penyidik KPK yakni: 

  • Kantor DPMPTSP
  • Kantor Bupati
  • Kantor Lippo di Tangerang
  • Apartemen Trivium Terrace
  • Dinas PUPR
  • Dinas Lingkungan Hidup
  • Dinas Damkar
  • Hotel Antero Cikarang 
  • Kantor Lippo Cikarang di Bekasi


Menurut Febri, sejauh ini penggeledahan berjalan dengan lancar dan tanpa perlawanan berarti. 
 

Baca Juga: Denny Indrayana: Saya Tidak Mewakili Tersangka KPK Dalam Suap Meikarta

2. KPK tengah menyidik apakah penerbitan IMB dilakukan sesuai proses

Geledah Rumah Bupati Bekasi, KPK Temukan Uang Tunai Senilai Rp100 Juta(OTT KPK terkait kasus perizinan proyek pembanguan Meikarta di Kabupaten Bekasi) ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

KPK saat ini masih fokus kepada perbuatan perorangan yang menerima suap dari pengembang Meikarta. Lembaga antirasuah belum fokus untuk menentukan apakah korporasi turut berperan dalam pemberian suap itu.

"Dari konteks hukum, konsekuensinya berbeda antara dua hal tersebut. Saat ini, kami masih mendalami perbuatan orang per orang seperti apa. Proses aliran dananya bagaimana. Proses tahapan perizinan yang sudah dilalui apa saja," tutur juru bicara KPK, Febri Diansyah pada Rabu malam (17/10) di gedung lembaga antirasuah.

Salah satu yang ingin ditelusuri oleh penyidik KPK, yakni apakah proyek Meikarta dibangun setelah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dikantongi. Atau mereka tetap membangun kendati belum diterbitkan IMB.

"Hal tersebut penting untuk kami lihat, karena rincian fakta penting bagi kami di proses pembuktian," kata dia lagi.

 

3. KPK tidak memiliki kewenangan untuk menghentikan proyek Meikarta

Geledah Rumah Bupati Bekasi, KPK Temukan Uang Tunai Senilai Rp100 JutaANTARA FOTO/Galih Pradipta

KPK saat ini masih fokus kepada perbuatan perorangan yang menerima suap dari pengembang Meikarta. Lembaga antirasuah belum fokus untuk menentukan apakah korporasi turut berperan dalam pemberian suap itu.

"Dari konteks hukum, konsekuensinya berbeda antara dua hal tersebut. Saat ini, kami masih mendalami perbuatan orang per orang seperti apa. Proses aliran dananya bagaimana. Proses tahapan perizinan yang sudah dilalui apa saja," ujar juru bicara KPK, Febri Diansyah pada Rabu malam (17/10) di gedung lembaga antirasuah.

Salah satu yang ingin ditelusuri oleh penyidik KPK, yakni apakah proyek Meikarta dibangun setelah mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau mereka tetap ngotot membangun sebelum dokumen itu rampung.

"Hal tersebut penting untuk kami lihat, karena rincian fakta penting bagi kami di proses pembuktian," kata dia.

Baca Juga: Tiga Mobil Termasuk BMW Disita dari Kasus Suap Meikarta 

Topik:

Berita Terkini Lainnya